Alat Musik Talempong

Yuk, Kita Mengenal Alat Musik Talempong Dari Minangkabau

Posted on

Talempong adalah alat musik tradisional yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Alat musik ini biasanya terbuat dari bahan kuningan. Bentuknya hampir mirip dengan instrumen bonang pada gamelan. 

Walaupun dari segi bentuk hampir mirip dengan bonang, tapi talempong menghasilkan bunyi yang unik sehingga mudah sekali untuk dikenali sebagai instrumen musik khas Minangkabau.

Alat musik ini juga memiliki bentuk simetris radial dengan rongga menghadap ke bawah. Di sisi bagian bawahnya terdapat rongga yang berukuran kecil daripada sisi bagian atas yang tertutup. 

Sedangkan di bagian tengahnya, terdapat bidang yang cukup menonjol yang dijadikan sebagai sumber bunyi. Ketika dimainkan, maka tonjolan ini dipukul pakai tongkat kayu. 

Talempong sering dimainkan dalam acara adat di Minangkabau. Suaranya mampu menghidupkan suasana arak-arakan dalam penyambutan tamu agung. Selain itu, suaranya yang nyaring juga terdengar dominan memberikan ciri khas kebudayaan Minangkabau. 

Alat musik ini juga merupakan seperangkat alat musik yang terbuat dari campuran tembaga, timah putih dan besi putih. Talempong dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan stik berbahan kayu. 

Kualitas alat musik ini bisa diukur dari kadar campuran dari tiga unsur pembentuknya. Apabila semakin banyak unsur tembaga dalam satu buah talempong, maka akan semakin baik kualitas yang dihasilkannya. 

Asal usul talempong juga beraneka ragam. Ada yang beranggapan bahwa talempong merupakan alat musik yang sudah ada sejak masuknya agama Islam ke tanah Minangkabau.

Ada juga yang menyebutkan bahwa talempong berasal dari Paringan, sebuah daerah dimana nenek moyang orang minang juga ada di sana. Dan ada juga yang menjelaskan bahwa talempong berasal dari pengrajin perunggu dari Tonkin, daerah utama Vietnam yang datang ke tanah Minang pada zaman Perunggu. 

Artikel Menarik:  Makanan Khas Sragen: kuliner otentik yang tak terlupakan

Alat musik talempong sering digunakan sebagai pelengkap dalam upacara-upacara adat Minangkabau. Misalnya:

  • Upacara pengangkatan penghulu
  • Upacara pesta perkawinan
  • Memasuki rumah baru
  • Pesta panen raya
  • Acara pertunjukan randai
  • Musik pengiring tarian
  • Acara gotong royong
  • Upacara sunat rasul

Disisi lain, talempong juga memiliki fungsi lain yaitu:

  • Sebagai sarana upacara
  • Sebagai sajian estetis
  • Sebagai hiburan
  • Pengintegrasian masyarakat
  • Sebagai media komunikasi

Alat musik talempong bentuknya bundar dan berdiameter sekitar 17 cm sampai 18 cm, alat musik ini juga memiliki ukuran yang berbeda antara bagian atas dan bagian bawah. Pada bagian atasnya ada bulatan yang lebih kecil seperti kepala talempong. 

Sementara pada bagian bawahnya dibuat berlubang. Biasanya, standar ukuran yang digunakan adalah sebagai berikut: 

  1. Tinggi : 8,5 cm – 9,4 cm
  2. Garis tengah : 17 cm – 18 cm
  3. Tinggi dinding : 5 sampai 6 cm
  4. Garis tengah bawah : 16,5 cm – 17 cm
  5. Garis tengah pencu : 2 cm – 2,5 cm
  6. Ketebalan alat : 3 mm- 4 mm

Seperangkat alat musik talempong terdiri dari beberapa buah talempong dengan nada yang beraneka ragam. Keanekaragaman pada nada terbentuk dari perbedaan diameter dan ukuran area yang menonjol dari tiap buah. 

Diameter setiap buah sekitar 15 – 17.5 cm. Teknik penalaan nada alat musik ini dilakukan dengan cara memodifikasi ukuran bidang pukul pada setiap buah. 

Alat musik ini memiliki tempo yang sangat cepat, yaitu sebagai pengatur ketukan dalam berbagai tarian tradisional Minangkabau yang terkenal penuh energik. Tarian tradisional yang yang selalu diiringi oleh talempong adalah tari piring, tari pasambahan dan tari payung.

Cara Memainkan Alat Musik Talempong

Cara Memainkan Alat Musik Talempong

Talempong memiliki 2 teknik khusus dalam memainkan alat musik ini yaitu:

Artikel Menarik:  Makanan Khas Makassar: Kelezatan yang Memanjakan Lidah

1. Teknik tradisional (interlocking)

Dimana instrumen talempong ini dimainkan oleh tiga orang. Tiap-tiap pemain biasanya memainkan dua buah talempong yang dipegang dengan tangan kiri secara vertikal.  Yang diatas dijepit oleh ibu jari dan jari telunjuk. 

Sementara yang dibawah digantungkan pada jari tengah, manis dan kelingking. Jari telunjuk akan menjadi pemisah antara kedua jari talempong. Cara memegangnya juga mempengaruhi suara yang dihasilkan, sehingga suara talempong menjadi terdengar nyaring. 

Sementara untuk tangan kanan digunakan untuk memegang dan memukul stik pada talempong. 

2. Teknik Modern

Alat musik ini diletakkan di atas rel atau tempat gamelan. Kemudian talempong dipukul di atas dengan stik pemukul di atas rel yang ada.

Jenis Alat musik talempong

Alat musik talempong memiliki 2 jenis yaitu:

1. Talempong Pacik atau Talempong Ranjeang

Alat musik ini biasanya dimainkan oleh sekelompok orang dalam posisi berdiri atau berjalan iring-iringan, untuk memeriahkan bermacam upacara adat. 

Alat musik ini dimainkan oleh tiga sampai 5 orang yang masing-masing memainkannya dengan pola ritme yang berbeda. Biasanya nada dasar “sol” dimainkan oleh pemain pertama dengan unit “talempong jantan”. 

Kemudian pemain kedua memainkan nada dasar “do” dan mi dengan unit”talempong pengawinan”. Selanjutnya, pemain ketiga memainkan nada dasar “re dan “fa” dengan unit talempong batino. 

Talempong pacik ini biasanya dimainkan dengan teknik tradisional, talempong yang nadanya rendah terletak di atas dan talempong nadanya tinggi terletak di bawah. Sehingga hasil keseluruhannya adalah keselarasan bunyi yang mantap untuk didengar. 

Saat ini pemain talempong pacik sudah mulai langka. Kebanyakan talempok pacik dimainkan oleh orang tua yang sudah handal dalam memainkannya. Sementara untuk talempong melodis lebih banyak generasi penerusnya. 

Artikel Menarik:  Makanan Khas Pacitan: Nikmati Kuliner Khas Pantai Selatan

2. Talempong Melodis (Duduak)

Alat musik ini biasa dimainkan oleh sekelompok orang dalam posisi duduk, sebagai cara untuk menghibur atau memeriahkan suatu kegiatan adat. 

Biasanya talempong melodis diletakkan pada sebuah kotak persegi panjang yang dikenal dengan nama rea. Cara memainkannya pun sangat rumit dan hanya dimainkan di beberapa daerah Minangkabau. 

Untuk menghasilkan nada yang berirama, maka talempong dimainkan secara bertahap mulai dari talempong jantan, talempong pengawinan dan talempong batino. 

Talempong jantan berperan sebagai pembuka permainan musik, memainkan motif tertentu secara berulang dan bertempo tetap. 

Di samping itu, terdapat talempong pengawinan masuk yang bisa “up-beat” namun tetap berpedoman pada motif dan tempo permainan jantan. Talempong pengawinan juga memiliki motif yang berbeda dengan talempong jantan. 

Setelah permainan talempong jantan dan talempong pengawinan sudah stabil atau sudah bisa diselaraskan, maka talempong betino memulai permainan secara up-beat tetap dengan berpedoman terhadap tempo dua permainan sebelumnya.

Permainan ketiga talempong tersebut akan saling mengisi satu sama lain, sehingga akan membentuk sebuah irama dengan alunan musik yang indah.

Talempong melodis dan pacik sering ditampilkan dalam berbagai upacara adat dan kegiatan sosial masyarakat Minangkabau. 

Alat musik talempong juga dimainkan bersama beberapa instrumen tradisional Minangkabau. Misalnya saluang, gandang dan serunai.

Untuk tetap menjaga eksistensi dari alat musik ini, maka di era modern Talempong memiliki sedikit perubahan. Misalnya sebagai iringan tarian. Selain itu, alat musik ini juga dimainkan dengan iringan musik modern. 

Demikianlah penjelasan mengenai alat musik talempong yang berasal dari Minangkabau. Meskipun dianggap alat musik yang kuno, tapi alat musik yang satu ini masih tetap digunakan sampai saat ini.