Malam lailatul qadar adalah malam ketika Allah menurunkan wahyu Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk nyata untuk umat manusia.

Perbedaan Malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran

Posted on

Dalam bulan ramadhan, ada satu malam yang memiliki kemuliaan lebih baik daripada 1000 bulan. Tahukah Anda apakah malam ini? Ya, inilah yang kita kenal dengan sebutan malam lailatul qadar.

Waktu dimana Allah menurunkan kemuliaan serta kesejahteraan bagi umat manusia. Sehingga tak heran apabila lailatul qadar menjadi tujuan serta keinginan dari seluruh umat Islam ketika bulan ramadhan tiba.

Ini pula yang menjadi alasan mengapa kita harus berlomba-lomba melakukan kebaikan serta beribadah selama bulan ramadhan. Selain malam lailatul qadar, ada satu malam lagi yang juga memiliki banyak kemuliaan.

Ini adalah malam nuzulul quran. Kedua malam ini kerap kali disandingkan karena dianggap memiliki kesamaan. Benarkah keduanya sama? Supaya lebih jelas, mari kita baca informasi berikut untuk menemukan jawabannya!

Perbedaan Utama Malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran

Tahukah Anda apa itu malam lailatul qadar? Melansir dari banyak sumber, pengertian lailatul qodar adalah malam ketika Allah pertama kalinya menyampaikan perintah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.

Malam lailatul qodar adalah malam ketika Allah menurunkan wahyu Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk nyata untuk umat manusia. Dalam Al-Quran, perkara malam lailatul qadar terdapat dalam suatu surat, yakni surat al-Qadar ayat 1-5.

Dalam surat tersebut, Allah menjelaskan bahwa sesungguhnya Al-Quran itu turun pada malam kemuliaan. Malam kemuliaan adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Malam ketika malaikat turun dan membawa kesejahteraan bagi umat manusia sampai dengan waktu pagi. Ini adalah malam yang sangat dinantikan oleh umat Islam selama bulan ramadhan. 

Artikel Menarik:  Temukan 10 Oleh-Oleh Khas Banjarmasin yang Lezatnya Autentik 

Salah satu upaya untuk mendapatkan kemuliaan lailatul qodar adalah dengan beribadah. Ada banyak sekali ibadah yang bisa kita lakukan dengan harapan mendapatkan malam lailatul qodar. Salah satunya adalah berdoa dan beri’tikaf dalam masjid. 

Lantas bagaimana dengan malam nuzulul quran? Mengapa selalu dikaitkan dengan lailatul qodar? Apakah keduanya memiliki korelasi yang berkaitan? 

Malam nuzulul quran diyakini sebagai malam dimana Al-Quran pertama kali Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Inilah alasan mengapa malam lailatul qadar dan nuzulul quran selalu identik dan banyak orang yang menganggapnya sama.

Dalam budaya yang berkembang di masyarakat, malam nuzulul quran tiba setiap tanggal 17 Ramadhan. Biasanya, umat muslim akan merayakannya sebagaimana peringatan Isra’ Mi’raj dan peringatan hari besar Islam lainnya.

Perayaan yang paling umum untuk malam nuzulul quran adalah membaca doa khatam Al-Quran, serta mendengarkan tausiyah setelah melaksanakan ibadah shalat tarawih. Pada beberapa wilayah, malam nuzulul quran juga diperingati dengan pemotongan tumpeng.

Terlepas dari budaya dan bagaimana peringatannya, intinya tetap sama saja. Peringatan tadi merupakan bentuk syukur serta ekspresi dari kegembiraan umat Islam dalam menyambut datangnya malam penuh kemuliaan lebih daripada 1000 bulan.

Ciri Serta Amalan Pada Malam Lailatul Qadar dan Malam Nuzulul Quran

Berdasarkan definisi tadi, bisakah kita simpulkan bahwa malam lailatul qadar sama artinya dengan malam nuzulul quran? Sungguh ini merupakan misteri yang hanya Allah mengetahuinya.

Tidak ada riwayat yang menyebutkan kapan pastinya malam ini datang. Sehingga tanggal 17 Ramadhan pun belum cukup sebagai jawaban pasti peristiwa lailatul qadar.

Riwayat yang beredar hanya memuat tentang ciri-ciri serta amalam-amalan yang dianjurkan supaya umat Islam dapat menemui malam penuh kemuliaan ini. Berikut adalah ciri-ciri malam lailatul qodar yang perlu kita tahu.

Artikel Menarik:  Menelusuri Sejarah Kerajaan Wajo di Sulawesi Selatan

Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar

Terkait ciri-ciri malam lailatul qadar, ada banyak sekali petunjuk dari hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Diantaranya tanda atau ciri tersebut adalah:

Udara Pagi Hari Terasa Dingin dan Sejuk

ailatul qadar adalah malam yang penuh kelembuatan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah

Ciri pertama adalah udara pagi hari yang terasa sejuk dan menenangkan. Kabar ini termuat dalam salah satu hadits dalam riwayat Ibnu Abbas RA, yang artinya.

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembuatan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh/terpercaya).

Sinar Matahari Teduh

Ciri kedua adalah sinar matahari yang terasa teduh. Matahari muncul pada siang harinya dengan cahaya yang sejuk, dan tidak terlalu panas. Ini merupakan bentuk lain daripada kesejahteraan yang Allah janjikan pada malam lailatul qadar.

Hadir dalam Mimpi

Ciri selanjutnya adalah datang lewat mimpi. Ada riwayat lain yang menyebutkan, bahwa mereka yang mendapatkan malam lailatul qadar akan mendapatkan mimpi. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada sahabat-sahabat Nabi pada zaman dahulu.

Bulan Tampak Separuh Bulatan

Tanda malam lailatul qadar berikutnya adalah penampakan bulan yang hanya separuh. Pada malam ini cuaca juga terasa berbeda daripada malam pada umumnya.

Tanda malam mulia berikutnya adalah penampakan bulan yang hanya separuh. Pada malam ini cuaca juga terasa berbeda daripada malam pada umumnya. 

Langit tampak cerah, bebas dari awan, tidak pula hujan. Ada riwayat yang mengatakan pada malam ini tidak terjadi lemparan meteor terhadap setan. Makanya malam terasa begitu tenang dan menyejukkan.

Amalan Malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran

Setelah mengetahui apa saja tanda malam lailatul qadar, berikutnya mari kita cari tahu apa saja amalan yang baik untuk mendapatkan malam lailatul qadar.

Berdoa

Amalan pertama pada malam mulia adalah memperbanyak berdoa kepada Allah SWT. Perihal berdoa, bukan hanya pada malam lailatul qadar saja. Selama bulan ramadhan kita memang harus memperbanyak doa kepada Allah SWT.

Artikel Menarik:  Intip 6 Gaya Hidup Sehat Selama Bulan Ramadhan Ala Rasulullah

Berdoa pada malam-malam ramadhan memiliki peluang yang lebih besar doa mendapat jawaban dari Allah, dan cepat terkabul.

Banyak Membaca Al-Quran

Selain berdoa, umat islam juga hendaknya memperbanyak membaca al-Quran pada malam-malam bulan Ramadhan

Selain berdoa, umat islam juga hendaknya memperbanyak membaca al-Quran pada malam-malam bulan Ramadhan. Seperti yang kita tahu, ramadhan adalah waktu ketika Allah menurunkan al-Quran, tepatnya pada malam nuzulul quran.

Al-Quran adalah petunjuk nyata bagi umat manusia. Membaca dan mendengarkannya adalah bentuk ibadah yang pahalanya begitu besar. Maka dari itu, sudah selayaknya waktu ramadhan menjadi momen untuk menghidupkan kembali al-Quran dalam keseharian kita. 

Shalat Sunnah

Amalan lain yang baik pada malam lailatul qadar adalah shalat sunnah. Seperti shalat terawih, tahajud dan juga shalat witir. 

I’Tikaf

Amalan selanjutnya adalah i’tikaf. Membaca al-Quran, berdoa dan memperbanyak shalat sunnah akan lebih baik apabila kita barengi dengan i’tikaf. I’tikaf merupakan kegiatan berdiam diri di mesjid atau mushalla pada penghujung bulan ramadhan.

Memperbanyak Sedekah

Sedekah adalah ungkapan syukur yang kita berikan atas segala nikmat yang telah Allah limpahkan.

Amalan terakhir yang perlu kita kerjakan dengan harapan mendapatkan pahala dan kemuliaan malam mulia ini adalah bersedekah. Sedekah adalah ungkapan syukur yang kita berikan atas segala nikmat yang telah Allah limpahkan.

Dalam bulan ramadhan, sedekah adalah bentuk syukur karena Allah mengizinkan kita bertemu kembali dengan ramadhan. Sedekah tidak harus besar nominalnya, yang penting kita ikhlas beribadah kepada Allah SWT.

Malam mulia adalah rahasia milik Allah. Tidak semua dari kita memiliki kesempatan bertemu dengan malam ini. Malam dengan kemuliaan lebih daripada 1000 bulan.

Lalu bagaimana caranya agar kita bertemu dengan malam ini? Tentu saja dengan memperkuat keimanan serta menyempurnakan bulan ramadhan dengan beribadah kepada Allah SWT.

Kita bisa mengerjakan puasa, memperbanyak berdoa, membaca al-quran, bersedekah, mengisi malam dengan shalat sunnah serta i’tikaf.

Semoga dengan ini Allah menjadikan kita semua hamba yang mendapatkan kesempurnaan Ramadhan, dan kemuliaan malam lailatul qadar. Sungguh Allah maha penyayang lagi pemurah kepada hambanya.