Sumatera Barat salah satu daerah yang mempunyai ragam kesenian rakyat. Salah satunya, yaitu tari randai yang dapat menggabungkan seni lagu, tari, drama, musik, dan silat menjadi satu.
Kesenian ini juga sering disebut juga sebagai teater tradisional khas masyarakat Minang yang mempunyai fungsi sama seperti tari pasambahan, yaitu untuk menyambut tamu terhormat yang datang, pengantin, pesta rakyat, dan lain sebagainya.
Kata ‘randai’ berasal dari ‘handai’ yang diubah menjadi ‘barandai’ dengan arti obrolan hangat di dalam suasana yang santai. Dalam bahasa arab, kata randai yaitu Rayan-Li-dai yang berarti lekat dengan da’i atau pendakwah.
Selain itu, tarian ini mempunyai beberapa unsur pokok di dalamnya, berupa seni peran, dialog, gurindam, gelombang dan cerita yang akan dibawakan.
Sejarah Tari Randai

Menurut sejarah yang beredar, pencipta tari randai yang berasal dari provinsi Sumatera Barat ini belum diketahui siapa orangnya.
Cerita turun-temurun masyarakat Minangkabau, cukup banyak yang menyebutkan bahwa tarian ini berasal dari permainan komunal para pemuda.
Biasanya, permainan ini sering dimainkan oleh para pemuda saat malam hari di halaman surau maupun sasaran silek.
Maksud dari sasaran silek merupakan pencak silat yang berkembang di daerah pesisir Padang dan Pariangan, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Sebenarnya, pemuda-pemuda tersebut lagi mengasah keterampilan bela diri mereka dengan menggunakan gerakan silat sebagai kemampuan laki-laki Minang.
Bentuk latihannya dilakukan dalam formasi legaran yang memiliki pengertian melingkar seperti rantai untuk simbolis kekompakan pemuda Minang.
Secara istilah “rantai” dianggap sebagai asal mula nama tarian randai yang berkembang sampai sekarang.
Ditengah-tengah legaran, ada seorang pangkatua atau pelatih silat yang akan berdiri dengan menyampaikan pesan melalui syair, dendang dan gurindam.
Sementara itu, para pemuda akan menggunakan celana besar yang disebut dengan celana galembong sebagai ciri khas pakaian perguruan silat.
Celana inilah yang akan memberikan efek suara seperti deburan ombak saat melakukan gerakan menepuk celana secara bersamaan. Pemakaian celana ini dipertahankan sampai sekarang sebagai identitas randai.
Properti Tari Randai

Berikut ini beberapa properti yang dimiliki tari randai, antara lain yaitu:
1. Kain Kodek
Kain kodek yaitu bawahan baju anak daro. Biasanya, properti ini digunakan seperti memakai sarung hingga potongannya lurus ke bawah.
Bahan yang digunakan untuk properti ini, yaitu kain songket Minang atau bisa juga menggunakan bahan yang sama dengan bahan baju anak daro.
2. Cewek Songket
Cewek songket merupakan sebuah kain yang digunakan penari laki-laki di luar celananya. Untuk pemakaiannya cuma sebatas lutut saja.
Kemudian, properti ini mempunyai makna bahwa laki-laki harus memiliki ketampanan dan kelembutan dalam perannya sebagai pemimpin.
3. Pakaian Gunting Cino
Properti selanjutnya yaitu pakaian gunting cino yang digunakan oleh penari laki-laki tari randai.
Bentuk baju ini sama seperti baju koko, namun nggak berkerah dan juga nggak bersaku dan lengannya panjang dan sedikit longgar.
4. Talempong
Talempong adalah salah satu properti yang berupa alat musik.
Biasanya yang digunakan dalam pertunjukan tari, adalah talempong pacik.
5. Celana Galembong
Celana galembong atau sering disebut dengan celana galambuak adalah celana khas penari laki-laki dalam tari randai.
Potongannya celana yang longgar atau lebar sehingga mendukung musik internal dalam tari randai.
6. Deta
Deta atau destar adalah sebuah penutup kepala yang akan digunakan oleh laki-laki Minangkabau.
Properti ini dibuat dari kain yang dibentuk persegi, lalu dilipat beberapa kali hingga menyisakan bentuk segitiga.
Lipatan pada properti ini mempunyai makna, yaitu laki-laki Minangkabau selalu mempertimbangkan hal buruk dan baiknya saat mengambil keputusan.
7. Busana Anak Daro
Properti selanjutnya yaitu baju anak daro. Properti ini salah satu baju adat perempuan Minangkabau yang digunakan dalam tari randai. Bentuk bajunya berpotongan besar dan menjuntai panjang hingga mencapai lutut.
8. Suntiang
Suntiang adalah sebuah hiasan kepala atau mahkota yang digunakan oleh penari perempuan.
Biasanya, properti ini didominasi dengan warna emas maupun perang. Kemudian, properti ini juga memiliki makna bahwa kehidupan yang ditanggung sebagai seorang perempuan tidak mudah.
9. Sandang
Properti terakhir yang dimiliki tarian ini yaitu sandang. Sandang merupakan sebuah kain panjang berwarna merah yang diikatkan di pinggang penari laki-laki dalam.
Kemudian, properti ini memiliki makna bahwa laki-laki Minangkabau tunduk dalam hukum adat yang berlaku.
Gerak Tari Randai
Tari randai mempunyai banyak variasi gerakan, antara lain yaitu:
1. Gerakan Lokomotor
Lokomotor merupakan gerakan yang bersimbol menyerang dan menangkis khas pencak silat Minangkabau. Bahkan, gerakan ini berfokus pada kecepatan tinggi.
2. Gerakan Vibrasi
Vibrasi atau disebut dengan bergetar adalah gerakan yang memanfaatkan semua bagian tubuh. Biasanya, gerakan ini digunakan saat penyusunan gerak tupai bagaluik maupun balah karambia.
3. Gerakan Patah-patah
Gerakan ini berfungsi untuk membuat karakter yang cukup kuat, tajam dan dinamis.
4. Gerakan Membumi
Kalau ingin melakukan gerakan ini, maka posisi kaki harus dalam keadaan kuda kuda. Sehingga, posisi badan sedikit lebih rendah dengan mengikuti gravitasi bumi. Biasanya, gerakan ini bisa memberikan kesan emosi dan dramatis.
5. Gerakan Tegang Kendor
Gerakan selanjutnya yang terdapat pada tarian ini, yaitu tegang kendor. Dimana, gerakan ini berfungsi sebagai penyambung fase gerak. Kemudian, gerakannya harus dapat dikontrol oleh para penari supaya nggak terjadi miss.
6. Gerakan Mengayun
Pada gerakan ini, para penari akan mengayunkan tangan dan diikuti seluruh tubuh seolah dirinya sedang menimang-nimang bayi. Jika dilakukan berulang, maka akan menjadi pola gerakan bandul jam.
7. Gerakan Mengalir
Mengalir merupakan gerakan sebagai simbol emosi yang stabil dan tidak meluap-luap. Sehingga gerakannya tampak seperti mengalir begitu saja tanpa adanya awalan atau bentuk akhir. Tetapi, yang terlihat cuma kontinuitas yang menonjol.
8. Gerakan Melayang
Pada gerakan melayang bertujuan untuk mengakhiri gerakan membumi. Gerakan ini seperti melompat, berlari, dan sebagainya.
9. Gerakan Jatuh Bangun
Pada gerakan ini biasa digunakan saat langkah injak baro. Setelah menjatuhkan tubuh, maka para penari akan bangun lagi dengan tempo yang cukup cepat
10. Gerakan Menahan
Gerakan yang terakhir pada tarian ini yaitu gerakan menahan. Biasanya, Gerakan ini dilakukan saat melompat di udara. Lalu penari berusaha untuk tetap bertahan di udara.
Makna dan Fungsi Tari Randai
Tari randai adalah tari daerah asal Minangkabau yang bersifat hiburan. Tarian ini berfungsi sebagai sarana dan media hiburan yang dapat disaksikan saat sedang pementasan di pesta pernikahan, khitanan, akikah, ritual-ritual pewarisan gelar, penobatan adat dan lain sebagainya.
Bukan cuma itu aja, tarian ini juga diperagakan saat acara-acara formal seperti kegiatan kepemudaan sampai acara lainnya di Minangkabau.
Dengan adanya sifat hiburan ini harus selalu dirawat, dijaga dan dilestarikan oleh para generasi hingga kapanpun.
Nah, Gimana? sudah tahu kan apa saja yang berkaitan dengan tari randai. Jika sudah, sebaiknya kita harus menjaga dan melestarikan kesenian, sehingga generasi yang akan datang bisa menikmati juga warisan budaya dari leluhur kita. Terima kasih atas kunjungan Anda.