Sejarah Uang
elevenia.co.id

Mengulas Sejarah Uang di Berbagai Bangsa Serta Jenis-Jenisnya

Uang adalah salah satu alat yang dikeluarkan oleh pemerintah yang digunakan masyarakat untuk membayar jasa atau untuk kebutuhan lainnya. Dengan adanya uang, kehidupan manusia bisa menjadi alat tukar sebagai transaksi jual beli.

Setiap negara memiliki nilai mata uang yang berbeda-beda, semua tergantung dengan peraturan yang diresmikan. Dengan berjalannya waktu, keberadaan uang saat ini semakin fleksibel, sehingga beberapa uang bisa digunakan di negara lainnya.

Sejarah Uang yang Perlu Diketahui

Pada awalnya, manusia memanfaatkan kekayaan alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia berkurang sehingga tidak tercukupi dari alam sekitar.

Hal ini disebabkan karena terjadinya tukar menukar barang yang disebut dengan barter. Barter adalah tukar menukar barang yang dilakukan oleh dua belah pihak maupun lebih.

Dimana, didasari dengan kesepakatan sehingga mendapat barang yang diinginkan masing-masing.

Sistem ini sudah muncul pada zaman Neolitikum atau masa bercocok tanam. Berdasarkan catatan sejarah, pada 600 SM sistem ini digunakan oleh penduduk Mesopotamia.

Kemudian sistem ini diadopsi masyarakat Fenisia, dimana harus saling bersepakat untuk orang yang terlibat dengan transaksi. Dengan melakukan sistem ini, mereka mendapat barang yang berkualitas yang baik.

Akan tetapi, dibalik itu semua, terdapat kendala yang terjadi pada sistem ini, yakni:

  • Sulit untuk menentukan kadar nilai barang yang ditukar
  • Sulit menyimpan barang yang dimiliki sehingga bisa menemukan orang yang menginginkan barang tersebut.
  • Sulit untuk menyamakan keinginan atas barang atau jasa yang mau ditukar.
  • Sulit  dalam bertransaksi.
  • Alat tukar sulit dibawa kemana saja.

Sejarah Uang di Berbagai Bangsa

Uang sangat melekat untuk kebutuhan manusia. Setiap mata uang terdapat perbedaan di setiap negara maupun berbangsa.

Nah, kali ini membahas tentang sejarah uang, yang ada di berbagai bangsa di dunia.

Berikut penjelasannya!

1. Sejarah Uang Pada Bangsa Mesir Kuno

Pada zaman Mesir Kuno dibagi menjadi dua fase, yaitu fase kerajaan Mesir selama 3000 SM dan fase kerajaan Mesir pertengahan selama 2160 sampai 1788 SM.

Saat itu, emas yang dijadikan sebagai alat tukar suatu barang maupun bahan pokok. Ada beberapa suku di pedalaman sudah mengenal emas yang dijadikan sebagai alat budaya, terutama digunakan untuk perlengkapan persembahan spiritual kuno.

Selain itu, mereka juga memakamkan Raja Tutankhamen dalam sebuah peti emas.

2. Sejarah Uang Pada Bangsa Persia

Sebelum abad ke-3 SM, bangsa Romawi menggunakan mata uang  aes (Aes Signatum Aes Rude). Mata uang tersebut dibuat dari perunggu. Selain itu, mereka juga menggunakan mata uang koin yang dibuat dari bahan tembaga.

Servius Tullius atau yang disebut dengan numa adalah seseorang yang dipercaya telah mencetaknya mata uang tersebut.

Pada tahun 268 SM, bangsa Romawi mencetak uang dinar yang terbuat dari emas. Lalu,  dijadikan sebagai mata uang utama dalam kekaisaran Romawi.

Sementara itu, di atas uang koin di ukir dengan bentuk seperti tuhan dan pahlawan-pahlawan mereka. Sehingga, pada akhirnya masa kekaisaran Julius Caesar mencetak gambarnya sendiri di atas uang koin tersebut.

3. Sejarah Uang Pada Masa Romawi

Pada sejarah mata uang Romawi, terdiri dari koin perak, perunggu, tembaga, emas dan orikalkum.

Pada abad ke-3 hingga zaman  kekaisaran mata uang ini mengalami beberapa perubahan seperti bentuk, komposisi dan denominasi.

Sementara itu, sistem ini memiliki sebuah fitur persisten yang merupakan debasement inflasioner dan penggantian koin di sepanjang abad.

Sistem ini terkenal pada masa setelah adanya reformasi Dioletiaanus sampai ke zaman Bizantium.

4. Sejarah Uang Pada Bangsa Pemerintah Islam

Pada saat masa pemerintahan islam, sistem uang dibagi menjadi beberapa masa, yaitu masa Khulafaur Rasyidin, masa kenabian dan masa dinasti Islam.

Pada masa Khulafaur Rasyidin, Abu Bakar Ash-Shiddiq saat itu diangkat menjadi Khalifah, Beliau tidak melakukan perubahan mata uang yang sudah beredar.

Akan tetapi, pada masa khalifah Umar bin Khattab, di cetaklah dirham Islam dengan menambah kalimat tauhid berupa Bismillah, Alhamdulillah dan Muhammad Rasulullah.

Kemudian, saat masa kenabian, bangsa Arab tidak mempunyai mata uang tersendiri, sehingga mereka harus memakai dinar emas seperti Hercules, Byzantium, dirham perak dinasti Sasanid (Iraq) dan mata uang bangsa Himyar (Yaman).

Pada masa dinasti Islam, terdapat mata uang baru yang benar-benar bercorak Islam, salah satunya pada masa khalifah Abdullah Malik bin Marwan.

5. Sejarah Uang Pada Bangsa Lydia

Dengan berdasarkan sejarah, pada abad ke-6 SM uang pertama kali berada di wilayah turki oleh bangsa Lydia. Pada uang tersebut dibuat dengan campuran  perak dan emas yang dibentuk seperti kacang polong.

Perbandingan uang perak dan emas dalam kandungan tersebut, sekitar 75:25 yang menjadi standar. Uang tersebut bernama elektrum.

6. Sejarah Uang Pada Bangsa Yunani

Pada tahun 560 sampai 546 uang logam pertama kali diciptakan oleh  Croesus di Yunani. Berdasarkan sejarah uang, bangsa ini sebagai penemu uang logam pertama.

Kemudian, mencetak dengan berbagai jenis uang logam yang nilainya ditentukan sesuai dengan bahan pembuatannya.

Jenis Uang

Dengan menurut jenisnya, uang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Jenis pertama yaitu uang kartal dan jenis kedua uang giral.

Pada jenis uang kartal adalah salah satu jenis uang yang diterbitkan oleh bank sentral. Biasanya dipakai untuk alat pembayaran yang resmi dalam kegiatan transaksi jual-beli di kehidupan sehari-hari.

Selain itu, uang jenis ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu jenis uang logam dan jenis uang kertas. Sedangkan, untuk jenis uang giral adalah salah satu alat untuk membayar surat-surat berharga yang disebabkan oleh proses aktivitas jasa perbankan.

Ada beberapa contoh yang terkait dengan uang giral, yaitu cek, bilyet giro dan telegrafic transfer yang beredar di masyarakat seperti pada umumnya. Selain itu, kartu kredit dan uang elektronik seperti e-money juga tergolong sebagai contoh uang giral lainnya.

Uang seperti ini masih digunakan saat ini. Dengan berkembangnya teknologi digital, uang tersebut masih termasuk dalam jenis uang yang sah di Republik Indonesia dan tidak bertentangan dengan UU mata uang.

Fungsi Uang

Berdasarkan garis besar, uang memiliki fungsi yang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu fungsi turunan dan fungsi asli. Berikut penjelasanya!

Fungsi turunan uang, memiliki 5 fungsi turunan, yakni:

  • Uang untuk alat pemindah kekayaan.
  • Uang sebagai alat untuk mendorong kegiatan ekonomi.
  • Uang untuk alat pembayaran yang resmi.
  • Uang untuk alat pembayaran utang.
  • Uang untuk alat penumpukan kekayaan.

Fungsi Asli uang, memiliki 3 fungsi, yaitu:

  • Uang untuk alat tukar yang resmi.
  • Uang untuk sebuah satuan hitung.
  • Uang untuk alat penyimpan nilai.

Nah, itulah informasi sejarah uang yang berkembang pesat hingga saat ini. Selain itu saat ini memiliki banyak inovasi yang hadir seperti alat untuk bertransaksi. Terima kasih atas kunjungan Anda.