shalat gerhana
shalat gerhana

Cara Shalat Gerhana yang Benar dan Manfaatnya

Posted on

Di dalam ajaran Islam, ketika terjadi gerhana di waktu-waktu tertentu umat muslim disunnahkan untuk melaksanakan shalat gerhana dengan tata cara yang baik dan benar. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada beberapa umat muslim yang belum tahu caranya dengan tepat.

Pada dasarnya, hukum shalat gerhana adalah sunnah muakkad. Maksud dari hukum sunnah muakkad disini adalah amalan sunnah yang dilakukan untuk menyempurnakan suatu ibadah wajib dan tingkatannya itu sendiri juga akan hampir setara dengan ibadah wajib dalam ajaran Islam.

Tata Cara Shalat Gerhana Berdasarkan Jenisnya

Sebelum kita masuk ke pembahasan utama dari artikel ini, ada baiknya jika kamu mengetahui terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud dengan fenomena gerhana. Pada dasarnya, gerhana adalah sebuah fenomena astronomi yang terjadi apabila benda di angkasa bergerak ke dalam bayangan.

Nantinya, benda angkasa tersebut bergerak ke dalam bayangan benda angkasa jenis lainnya. Maka dari itu, di dalam ajaran Islam fenomena gerhana akan menjadi salah satu tanda kebesaran Allah SWT. 

Jadi, sangat disarankan untuk umat muslim melakukan ibadah shalat gerhana dengan cara berikut ini:

  • Tata Cara Shalat Gerhana Matahari

Perlu diketahui oleh semua umat muslim bahwa para ulama bersepakat tidak disyariatkan adzan dan iqamah dalam rangkaian pelaksanaan ibadah shalat ini. Sebagai gantinya, disunnahkan mengajak jamaah untuk melakukan shalat dengan seruan yang berbunyi ash-shalatu jaami’ah.

Setelah memahami penjelasan di atas, selanjutnya adalah mencari tahu tentang bagaimana cara melakukan jenis ibadah shalat satu ini, yang antara lain adalah:

  • Awali dengan membaca niat secara baik dan benar.
  • Setelah membaca niat dengan khusyuk, lakukan takbiratul ihram dengan aturan yang sama seperti melakukan ibadah shalat wajib.
  • Baca do’a iftitah dan dilanjutkan dengan surat Al-Fatihah kemudian surat lain yang ayatnya panjang dengan menggunakan suara yang keras.
  • Ruku sambil memanjangkan bacaan dengan aturan yang harus selalu diperhatikan.
  • Bangkit dari ruku atau dalam kata lain lakukan tahapan i’tidal.
  • Jangan langsung sujud namun kembali baca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan membaca surat dengan ayat yang lebih pendek.
  • Kembali rukuk yang bacaannya sendiri tidak akan sepanjang rukuk pertama tadi.
  • Lakukan tahapan i’tidal lagi dengan aturan yang sama seperti ibadah shalat wajib.
  • Sujud dengan jangka waktu yang sama seperti pada saat rukuk tadi, dan lanjutkan dengan duduk di antara 2 sujud serta sujud kembali.
  • Bangkit dari sujud dan kerjakan rakaat kedua dengan bacaan serta gerakan yang seperti sebelumnya. Namun, perlu kamu ingat bahwa di rakaat kedua bacaan dan gerakannya akan lebih singkat.
  • Ucapkan salam dengan baik dan benar. Selesai, kamu telah sudah melaksanakan salah satu ibadah sunnah dalam ajaran Islam.
  • Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Untuk ibadah sunnah yang satu ini akan dimulai sejak awal terjadinya gerhana bulan hingga gerhana tersebut mulai hilang. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kurun waktunya akan tergolong cukup berbeda dibanding ibadah shalat sunnah yang sebelumnya.

Artikel Menarik:  10 Makanan Daerah yang Dimodifikasi dengan Sentuhan Modern

Perlu diketahui secara jelas oleh setiap umat muslim yang ada di dunia ini bahwa untuk melaksanakan ibadah shalat ini juga akan membutuhkan tata caranya tertentu. Antara lainnya adalah:

  • Baca niat dengan baik dan benar. Pastikan niat yang dibaca tidak tertukar dengan bacaan niat ibadah shalat lainnya.
  • Lakukan gerakan takbiratul ihram secara khusyuk.
  • Baca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan surat lainnya yang memiliki ayat panjang. Bacaan surat berayat panjang ini akan memiliki hukum sunnah.
  • Ruku dengan membaca ayat yang seperti ibadah shalat wajib. Hal yang menjadi perbedaan disini adalah kurun waktunya. Disunnahkan untuk melakukan rukuk dalam jangka waktu yang lama seperti waktu berdiri.
  • Berdiri lagi dan membaca surat Al-Fatihah, kemudian lanjutkan dengan membaca surat berayat lebih pendek dibanding surat sebelumnya.
  • Rukuk lagi dan dalam hal ini waktunya disunnahkan tidak terlalu lama seperti rukuk yang pertama.
  • I’tidal dan dilanjutkan dengan duduk di antara 2 sujud.
  • Sujud kedua kemudian dilanjutkan dengan berdiri lagi untuk masuk ke rakaat kedua. Dalam hal ini, baca surat Al-Fatihah dan surat lainnya seperti sedang menjalankan ibadah shalat wajib.
  • Di dalam rakaat kedua ini, bacaan dan gerakannya akan sama seperti rakaat pertama. Hanya saja bacaan dan gerakannya akan lebih singkat dibanding rakaat pertama.
  • Duduk tahiyat akhir dengan membaca ayat yang seperti ketika sedang melaksanakan ibadah shalat wajib.
  • Ucapkan salam dengan baik dan benar, dan jangan lupa untuk berdo’a demi keselamatan dunia serta akhirat.

Manfaat Shalat Gerhana 

Semua hal yang ada di dalam ajaran Islam pasti akan memiliki manfaatnya sendiri yang dapat menjamin kehidupanmu di dunia maupun di akhirat nanti. Apalagi, hukumnya sendiri adalah sunnah muakkad, jadi tentu saja di dalamnya akan ada manfaat yang besar.

Artikel Menarik:  9 Lagu Daerah Jawa Barat Terpopuler Lengkap + Lirik & Maknanya

Pada dasarnya, ibadah shalat sunnah ini memiliki 4 manfaat yang sangat baik untuk umat muslim yang ada di dunia ini, dan beberapa manfaat tersebut adalah:

  • Sunnah Nabi Muhammad SAW

Untuk melengkapi pahala dan amalan dalam diri masing-masing umat muslim, melaksanakan sunnah Nabi Muhammad SAW bisa menjadi jalan yang paling tepat untuk dilakukan. Ibadah shalat sunnah ini juga termasuk ajaran yang diberikan langsung oleh Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW pernah berkata bahwa barangsiapa yang menjalankan sunnah yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW, akan dianggap telah melakukan kebaikan di mata Allah SWT.

Maka dari itu, ketika kamu mengerjakan ibadah shalat sunnah ini, maka akan mendapatkan amal kebaikan dari Allah SWT yang semakin besar.

  • Pengingat Hari Kiamat

Semua umat muslim pasti sudah tahu tentang apa itu hari kiamat. Ketika hari kiamat terjadi, semua umat manusia akan kembali ke dekapan Allah SWT, karena bumi dan dunia ini akan hancur tak berbentuk.

Menurut Ustadz Wahyul Afif Al-Ghofiqi, salah satu tujuan dilaksanakan ibadah shalat sunnah ini adalah untuk mengingatkan kaum muslim akan datangnya hari kiamat.

Gerhana matahari maupun bulan akan menjadi petunjuk atas kekuasaan Allah SWT, sehingga umat muslim harus menghadapinya dengan cara yang sesuai ajaran Islam.

  • Menghapus Musyrik dan Takhayul

Sudah ada banyak ulama yang berpendapat bahwa ibadah shalat sunnah ini mampu menghapus kemusyrikan dan cerita takhayul yang banyak beredar seputar fenomena gerhana. Apalagi, di Indonesia sendiri sudah ada banyak cerita takhayul yang dipercaya masyarakat luasnya.

Padahal, fenomena gerhana ini bukanlah suatu hal yang mistis. Namun, fenomena ini merupakan bukti atas kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan dunia yang tidak ada bandingannya ini.

Artikel Menarik:  Tari Caci yang Dikenal Sebagai Warisan Leluhur

Di dalam ajaran Islam, takhayul sangat tidak diperbolehkan untuk dipercaya sehingga kamu harus segera menghapusnya dari pikiran.

Shalat gerhana bisa kamu lakukan selama gerhana itu muncul hingga gerhana itu telah berakhir atau hilang. Jadi, ketika terjadi gerhana di tempat tinggalmu, kamu tidak perlu takut dan percaya takhayul. Kamu bisa langsung melaksanakan ibadah shalat sunnah ini bersama dengan keluarga.