Tari Banyuwangi
wikimedia.org

Tari Banyuwangi, Identitas Budaya dan Daya Tarik Pariwisata 

Posted on

Salah satu pesona Indonesia yang menjadi daya tarik banyak orang yaitu tari tradisional. Dari banyaknya tarian daerah yang di Indonesia, salah satu yang masih dilestarikan yakni tari tradisional dari Kabupaten Banyuwangi.

Banyuwangi salah satu daerah di Jawa Timur yang terkenal dengan berbagai budaya dan misterinya. Setiap tarian pastinya mempunyai keunikan dan ciri khas yang menarik untuk ditonton.

Berbagai keunikan tersebut bisa dilihat dari properti, busana dan gerakannya. Namun gimana sih sejarah dan berbagai jenisnya? Yuk lihat penjelasan dibawah ini!

Gimana Sejarah Tari Banyuwangi?

Gimana Sejarah Tari Banyuwangi
unair.ac.id

Seperti yang sudah diketahuinya, bahwa Banyuwangi terkenal dengan berbagai cerita mistisnya.Budaya yang disajikan pun sangat kental kepercayaan leluhur.

Nggak heran jika hal tersebut berpengaruh dalam perkembangan seninya, termasuk seni tari Banyuwangi. Masuknya Agama islam di Banyuwangi saat itu, membuat kesenian ikut terdampak.

Sehingga membuat seni tari sangat beragam dengan berbagai filosofinya. Suku osing yaitu suku asli Banyuwangi yang pastinya berperan penting saat terciptanya beberapa tarian.

Selain itu, hal tersebut juga membuat beberapa tarian identik dengan hal-hal mistis, namun menjadi daya tarik dari kesenian tari Banyuwangi.

Apa Saja Jenis Tari Banyuwangi?

Apa Saja Jenis Tari Banyuwangi
detik.net.id

Selain tari andun, keragaman tari di Banyuwangi juga cukup kental dengan hal-hal mistis. Jadi setiap tarian tersebut mempunyai fungsi ritualnya sendiri. Lantas, apa saja sih jenis-jenis tarian yang sangat kental dengan aura mistis? Simak penjelasan berikut!

1. Tari Jaranan Buto Banyuwangi

Tari Jaranan Buto Banyuwangi
medcom.id

Buto berarti raksasa dan jaranan berarti kuda lumping. Jadi, tari ini mengandung arti kuda lumping raksasa.

Artikel Menarik:  Mengulik Keunikan dan 4 Rumah Adat Batak Sumatera Utara 

Biasanya dimainkan secara kelompok oleh laki-laki yang didandani dengan makeup putih tebal dan menyeramkan. Tarian dengan jumlah 16-20 penari ini masih ditampilkan di beberapa acara seperti khitanan dan pernikahan.

Katanya, Jaranan Buto diambil dari sosok manusia berwajah raksasa bernama Minak Jinggo.

Gerakannya pun tergolong ekstrem dan banyak adegan bertengkar, bahkan penari pun mengalami kesurupan yang diiringi dengan musik kendang, gong besar, kecer, bonang, kempul terompet dan sebagainya.

2. Tarian Gandrung

Tarian Gandrung
phinemo.com

Tarian Gandrung salah satu ikon Kabupaten Banyuwangi yang disebut dengan “Kota Gandrung”.

Tarian ini bukan sekadar seni pertunjukkan saja, namun di masa Kolonial Belanda sudah menjadi simbol perlawanan dengan mata-mata keberadaan pasukan Belanda.

Tari ini masih dilestarikan sampai sekarang dan rutin digelar festival Gandrung Sewu yang menyajikan 1000 penari menari di bibir pantai.

Selain itu, ketika memasuki kawasan Banyuwangi pun mudah sekali untuk menemukan patung-patung gandrung di perbatasan kota. Tarian ini memang mempunyai makna filosofis yang kuat yang menyimbolkan kesuburan Dewi Sri.

Biasanya sering di pertunjukan pada acara perkawinan, khitanan, ulang tahun, petik laut dan kegiatan lain. Selain itu, terdapat properti yang digunakan dalam tarian ini yaitu:

  • Selendang, digunakan penari untuk mengajak penonton ikut serta terlibat dalam pertunjukan tari.
  • Kipas, properti yang cukup penting sebab digunakan pada bagian akhir tepatnya di seblang subuh.

3. Tarian Seblang Banyuwangi

Tarian Seblang Banyuwangi
rakyat.com

Tari Banyuwangi selanjutnya yaitu tari seblang yang dikenal sebagai tarian magis. Selama rentang waktu tertentu, penari akan terus menari dalam keadaan kerasukan roh leluhur.

Terdapat dua jenis tari ini, yaitu tari Seblang Bakungan di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah biasanya diperankan oleh perempuan yang belum menstruasi.

Artikel Menarik:  Makanan Khas Brazil: Kenikmatan yang Membuat Lidah Bergoyang

Kemudian seblang Bakungan di Desa Bakungan, Kecamatan Glagah yang menjadi sosok penarinya yaitu perempuan yang sudah lanjut usia. Tarian seblang sudah ada sejak tahun 1963 dan terus berkembang sampai sekarang.

Tarian seblang Olehsari di pertunjukkan setiap satu minggu setelah hari raya Idul Fitri dan seblang Bakungan di tampilkan satu minggu setelah raya Idul Adha.

Adanya tarian ini bertujuan untuk tolak balak mengusir malapetaka dan berdoa kepada Tuhan supaya diberi keselamatan. Dalam tarian ini terdapat 2 properti yang digunakan, yaitu:

  • Sampur, properti yang digunakan penari untuk mengajak penonton menari bersama atau disebut dengan Ngibing.
  • Kembang Dirmo, properti ini dijual untuk para gadis yang menonton pertunjukkan tari. Bunga yang digunakan biasanya berjumlah 500 bunga.

4. Tari Padhang Ulan

Padhang Ulan
antaranews.com

Tari Padhang ulan terbilang unik, sebab dimainkan saat bulan purnama mulai nampak. Biasanya mulai dari tanggal 13 – 17 saat-saat yang tepat untuk memulai acara adat ini.

Biasanya tari ini dimainkan oleh muda mudi dengan gerakan luwes dan terkadang sedikit erotis. Lokasi yang sering digunakan untuk memulai pementasan tari ini yaitu sekitaran pantai.

Properti yang digunakan nggak terlalu banyak, yaitu hanya menggunakan sampur sebagai properti utamanya saja. Nantinya properti tersebut digunakan penari ketika menari di atas pesisir pantai.

Dengan gerakan yang gemulai akan diperindah dengan warna-warna cerah dari sampur yang dipakai.

Selain itu, tarian ini menggunakan pola lantai lingkaran sebagai pola lantai utama. Nantinya penari akan melakukan tarian secara berpasangan dengan pola lantai tersebut.

Nah, itulah sekilas mengenai tari Banyuwangi yang mempunyai keragaman budaya yang eksotis. Setiap tarian tersebut pastinya berfungsi sebagai tarian adat untuk keperluan ritual dari masyarakat asli Banyuwangi yaitu suku Osing.

Artikel Menarik:  Tari Ma'badong, Dikenal Sebagai Upacara Kematian Suku Toraja