Tari Bondan
bantensatu.co

Kenali Tari Bondan yang Mengisahkah Kasih Sayang Seorang Ibu

Posted on

Tari Bondan adalah salah satu tari yang berasal dari Jawa Tengah, khususnya Surakarta. Tarian yang berjenis klasik ini ternyata sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit loh.

Ragam geraknya melambangkan mengisahkan tentang seorang ibu yang menjadi, Cindogo, Mardisiwi dan Pegunungan.

Sama seperti tari payung Sumatera Barat, dimana properti utama yang dibawa penari yaitu payung kertas.

Selain itu ada juga berbagai properti lainnya yang mempunyai makna tersendiri. Untuk lebih lengkapnya, simak lah ulasan berikut!

Gimana Sejarah Tari Bondan Sebenarnya?

Gimana Sejarah Tari Bondan Sebenarnya
seringjalan.com

Menurut sejarah, tarian bondan salah satu tarian yang dimainkan oleh kembang desa untuk menunjukkan jati dirinya sendiri. Saat memainkannya, mereka terlihat seperti sosok seorang ibu yang sedang merawat anaknya.

Artinya, sebagai wanita bukan cuma bisa berpenampilan cantik saja, nmaun juga bisa mengasuh, mendidik, melindungi dan memberikan kasih sayang kepada anaknya.

Sampai sekarang belum diketahui siapa yang pertama kali menciptakan tari ini, padahal sudah berkembang dan menjadi salah satu tari yang populer di Jawa Tengah. 

Apa Saja Jenis-Jenis Tari Bondan?

Apa Saja Jenis-Jenis Tari Bondan
ytimg.com

Berdasarkan karakteristik dan penggunaannya, tari bondan terbagi menjadi tiga jenis yaitu tari Cindogo, Mardisiwi dan Tani.

Perbedaannya bukan cuma terletak pada kostum, iringan musik dan gerakannya saja, namun pada tema juga. Berikut penjelasan 3 jenis tari bondan, yaitu:

1. Tari Bondan Cindogo

Salah satu tarian yang mengisahkan kasih sayang seorang ibu yang kehilangan anaknya atau anaknya sudah meninggal dunia.

Artikel Menarik:  7 Rumah Adat Banjar Kalimantan Selatan Serta Fakta Uniknya 

Berdasarkan cerita tersebut, pembawaan tarian ini cenderung sedih dan melodramatis.

2. Tari Bondan Mardisiwi

Jenis tari ini lebih mengarah suasana kebahagiaan, dimana seorang ibu yang pertama kali dikaruniai anak.

3. Tari Bondan Tani

Sebuah tarian yang menceritakan kehidupan ibu-ibu desa yang berkewajiban merawat anak-anaknya. Bahkan mereka harus membantu suaminya bekerja di sawah.

Apa Busana dan Properti Tarian Bondan?

Apa Busana dan Properti Tarian Bondan
selasar.com

Saat pementasan, para penari biasanya menggunakan kostum khusus untuk menari. Bahkan terdapat beberapa properti pendukung supaya tampak lebih cantik, menarik dan unik.

Adapun properti yang digunakan para penari, yaitu:

1. Kain Jarik

Kain jarik adalah properti yang digunakan penari sebagai bawahan dengan dililitkan ke pinggul. Untuk motif jariknya sesuai dengan acaranya, sebab setiap pola kain mempunyai makna dan filosofinya tersendiri.

2. Kemben

Kemben atau kain yang dipakai penari untuk menutup bagian dada sebelum mengenakan busana luar.

Cara menggunakannya dililitkan di dada, supaya nggak melorot maka modifikasi menggunakan kancing. Untuk menyempurnakannya, para penari biasanya menggunakan stagen.

3. Baju Kotang

Busana ini digunakan penari setelah kemben, yang mana dibuat tanpa lengan.

4. Jamang

Jamang (sigar) yaitu sebuah aksesori yang dipakai penari di bagian kening sampai pelipis. Untuk menggunakanya dikombinasikan dengan sumping dan sanggulan rambut.

5. Properti Pendukung

Sesuai dengan gerakannya, penari akan menggunakan beberapa properti pendukung. Misalnya seperti payung kertas, kain gendong, boneka bayi, caping, kendi, rinjing (bakul bertangkai), bakul, tenggok, alat pertanian dan lain sebagainya

Apa Saja Iringan Musik Tarian Bondan?

Iringan Musik
ytimg.com

Pada awalnya tarian ini diiringi dengan lagu dolanan, dengan perkembangannya tarian ini pun diiringi dengan gending Ayak-ayakan dan Ladrang Ginonjing serta lagu tembang dolanan yang dimainkan sepanjang pertunjukan.

Artikel Menarik:  Rasakan Kelezatan 10 Makanan Tradisional Bali yang Memukau 

Dalam pementasannya, penari di balut dengan busana seperti kain wiron, jamang, baju kutang dan bagian atasnya menggunakan sanggul. Sementara itu, untuk tari bondan pegunungan ini biasanya menggunakan baju gadis desa.

Bukan cuma kaya dengan nilai artistik saja, namun nilai moral yang terkandung di dalamnya. Sehingga harus tetap dijaga dan dilestarikan supaya nggak hilang begitu saja.

Selain tari beksan wireng, iringan gending biasanya dimainkan dengan ritme yang halus dan santai supaya memperkuat gambaran kepribadian gadis Jawa yang sopan dan lemah lembut.

Bahkan setiap penari juga harus melakukan latihan secara intensif supaya dapat menampilkan gerakan yang indah.

Tarian ini sudah jarang dipentaskan, tapi masih bisa dijumpai temui di berbagai festival budaya dalam rangka memperkenalkan kesenian tradisional di Jawa Tengah, terutama di Kota Surakarta.