Kalimantan salah satu pulau terbesar di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan alamnya. Selain itu, terkenal juga kaya akan seni dan budaya, seperti tari Dayak.
Tarian ini mengisahkan kehidupan masyarakat Dayak yang hidup di hutan, namun tergantung dari tipe gerakan yang dipentaskan. Contohnya seperti gerakan mandau yang mengisahkan keberanian maupun kekuatan dari seorang pria Dayak.
Apa Saja Jenis-Jenis Tari Dayak?
Tari yang berasal dari kalimantan ini terdiri dari beberapa golongan. Setiap golongan tersebut mempunyai aspek pendukung tersendiri yang dijadikan sebagai pembeda utama. Adapun beberapa contoh tari tradisional Suku Dayak, yaitu:
1. Tari Kancet Papatai
Kancet Papatai adalah salah satu tari dayak yang temanya seputar kekuasaan, kebijaksanaan dan keberanian dari laki-laki Dayak.
Bagi penonton yang menyaksikannya, tentu bisa memahami secara langsung mengenai konsep utamanya.
Saat di mainkan, biasanya diiringi dengan musik Sak Paku dan alat musik ampe. Keduanya nggak boleh terlepas dari tarian ini.
Selama pertunjukan berlangsung, para penari akan berteriak untuk membangkitkan semangat para penari dan penonton. Oleh karena itulah tarian ini terlihat unik dan lebih menarik.
2. Tari Gantar Dayak
Selain tari caping ngancak, tarian ini juga menggambarkan gerakan seorang petani yang sedang menanam padi di sawah. Kemudian tongkatnya menggambarkan kayu penumbuk dan biji-bijiannya menggambarkan benih padi di wadahnya.
Secara umum, tarian ini cukup terkenal sebab sering ditampilkan dalam penyambutan tamu dan acara lainnya.
Bahkan tarian ini bukan hanya dikenal suku dayak tunjung saja, melainkan suku dayak benuaq. Selain itu, tarian ini terbagi menjadi tiga versi yakni tari gantar rayatn, busai dan senak atau kusak.
3. Tari Mandau
Nama tari mandau diambil dari properti utama yang digunakan yakni senjata tradisional mandau. Tema utama yang digunakan yaitu persiapan perang dari para prajurit dayak.
Tari mandau dianggap sebagai tari yang merefleksikan prajurit suku dayak yang mempunyai semangat juang penuh. Bahkan ada juga yang menganggap bahwa tarian ini menggambarkan kekuatan pria dari suku dayak.
Walaupun konsepnya peperangan, namun bukan berarti hanya boleh ditampilkan para penari laki-laki saja, penari perempuan juga bisa menyuguhkan komponen dalam tarian ini.
Dengan konsep tersebut, gerakan yang ditampilkan penari pun seperti gerakan akrobatik atau disebut sebagai pola tarian akrobatik.
Dimana saat pementasan, para penari diiringi oleh alat musik tradisional suku Dayak seperti gendang dan garantung.
Menggunakan gerakan akrobat tersebut, penari juga dituntut untuk energik di atas panggung. Jadi saat bergerak dengan gerakan tertentu, penari akan merasa nyaman.
4. Tari Hudoq Dayak
Tari dayak selanjutnya yaitu tari hudoq yang sering ditampilkan sebagai doa dan harapan atas hasil panen yang melimpah serta supaya tanaman terhindar dari serangan hama.
Tarian ini terbilang unik, karena penarinya menggunakan topeng kayu dengan tema binatang buas. Kemudian penari menggunakan busana yang terbuat dari dedaunan hijau.
Perlu diketahui bahwa, tarian ini sudah berkembang di tengah masyarakat suku dayak bahau dan Modang. Bahkan sering dipentaskan sebelum membuka lahan pertanian.
Selain berfungsi sebagai ucapan rasa syukur, masyarakat dayak pun menganggap bahwa setiap gerakan tarian ini bisa menjadi salah satu sarana komunikasi dengan alam gaib.
Gimana Properti dari Tari Dayak?
Properti tari Dayak memiliki komponen yang bermacam-macam, semua tergantung jenis tariannya. Berikut ini ada beberapa jenis properti yang sering digunakan, seperti:
- kostum penari
- alat musik
- tongkat
- topeng
- senjata
Semua jenis properti yang digunakan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Jadi kehadiran dan penggunaannya lebih maksimal di berbagai aspek mendalamnya.
Pola Lantai Tari Dayak Apa Saja?
Pola lantai tarian ini ada beberapa jenis yang digunakan, namun disesuaikan juga dengan jenis tariannya, jumlah penarinya dan konsep dasar lain.
Tarian ini yang mempunyai konsep solo, berpasangan dan berkelompok pastinya menggunakan pola lantai yang berbeda juga.
Biasanya pola lantai yang sering digunakan yaitu pola garis lurus, lengkung, zig-zag dan pola yang membentuk huruf tertentu.
Namun ada juga tarian yang menggunakan pola lantai sembarang atau nggak teratur. Dimana akan muncul tarian yang berkonsep akrobat dengan berbagai gerakan bela diri.
Sebenarnya masih banyak tari Dayak lainnya yang masih dilestarikan sampai sekarang. Karena, suku Dayak Kalimantan Barat mempunyai sub-sub etnik yang tersebar di seluruh kabupaten Kalimantan Barat.
Biasanya tarian tersebut ditampilkan untuk menyambut tamu atau sebagai proses dari upacara tertentu. Jadi lestarikanlah tari tradisional yang ada di Indonesia supaya nggak hilang begitu saja.