Indonesia merupakan sebuah negara yang menyimpan banyak seni kebudayaan. Nah, salah satu tari asal Jakarta yang kental dengan budaya betawi yaitu tari gegot.
Tari ini cukup unik, sebab menggunakan topeng dan ditampilkan secara berkelompok sehingga banyak memikat hati para penonton. Bahkan, suasana tariannya pun gembira sehingga tertarik untuk disaksikan.
Sampai sekarang pun, tarian ini masih di kembangkan dan mudah ditemukan di berbagai acara, baik lokal maupun mancanegara. Untuk lebih mengenal tari gegot, simaklah penjelasan dibawah ini!
Bagaimana Sejarah Tari Gegot?
Awalnya, tari gegot berasal dari golongan tari topeng Betawi yang diciptakan oleh Kong Jiun dan Mak Kiang. Kemudian, latar belakang dan gerakannya pun dibakukan pada tahun 2000 atas rujukan dari Pemerintah Jakarta.
Bahkan sampai sekarang tarian ini termasuk tari topeng khas Betawi yang dimainkan secara berpasangan. Beberapa tokoh yg yang menyeragamkan tarian ini yaitu Kartini, Atit Supriyati dan Entong Kisan.
Setelah di diseragamkan, tarian ini cukup jarang dipentaskan karena laki-laki sekarang kurang tertarik hingga jarang ada penari pria.
Meski begitu, Kris Entong dan Cipta Entong (anak Entong Kisan) mengembangkannya dan berbagi tarian ini untuk menawan perhatian masyarakat.
Perkembangannya menciptakan perbedaan yang signifikan, seperti gerakan, riasan dan busana yang digunakan penari dari bentuk aslinya. Tapi pergeseran tersebut nggak mengganti semua makna, melainkan tetap sama seperti dulu.
Properti Apa yang Digunakan Tari Gegot?
Dari properti ini dapat membedakan tarian ini dengan tari tradisional Betawi lainnya. Nah Properti yang dipakai dalam tarian ini yaitu:
1. Kostum Penari
Biasanya penari perempuan menggunakan kebaya ropan. Dimana dikombinasi dari pola 3 warna di bagian lengan dan didominasi dengan warna merah.
Bawahannya menggunakan rok batik khas Betawi dan dipakai melintang ke bawah dengan dua selendang. Sementara itu, penari lelaki mengenakan kaos oblong putih dengan luaran lengan panjang.
Kemudian menggunakan celana panjang dan sarung yang dilingkarkan di pinggang. Bagian kepalanya dilengkapi dengan peci atau ikat kepala.
2. Toka-Toka
Toka-toka yaitu dua bidang kain yang berbentuk huruf X di bagian dada perempuan. Warnanya bervariasi dan dihiasi dengan bordir emas bermotif bunga. Lalu bagian bawahnya terdapat rumbai-rumbai berwarna kuning.
3. Selendang
Properti ini digunakan penari di bagian di pinggul dan menjalar sampai kaki penari. Warna yang sering digunakan yaitu hijau dan kontras di keseluruhannya berwarna merah.
4. Andong
Andong (tampol) merupakan rok transparan dengan lapisan kain batik. Fungsinya untuk menutupi bagian tubuh penari perempuan.
5. Ampreng
Biasanya ampreng yangs sering digunakan berwarna merah dan dihiasi dengan bordiran emas di sisi sampingnya. Dimana fungsinya untuk menutupi bagian perut penari.
6. Topeng
Penari perempuan umumnya menggunakan topeng kanji berwarna putih dengan menggambarkan karakter lembut dan baik hati.
Sedangkan penari lelaki mengenakan topeng berwarna merah dengan menggambarkan sifat yang keras dan gagah.
Yuk baca: Rumah Adat Madura
Fungsi Tari Gegot Apa Saja?
Tarian ini termasuk tarian kreasi sehingga penyajiannya mengutamakan segi artistik. Lalu koreografinya sangat baik dan tema serta tujuannya sangat jelas. Oleh sebab itu, tarian ini berfungsi sebagai sarana hiburan dalam berbagai acara.
Bahkan berfungsi sebagai penyambut tamu undangan dan pembuka dalam seni Blantek. Karena gerakannya menghibur dan memberikan kebahagiaan, membuat para penonton senang menyaksikannya.
Ada 3 hal yang perlu dipenuhi seorang penari tarian ini, yaitu:
- Gendes, penari harus menari dengan lemah lembut saat membawakan sedang tampil.
- Ajer, karakter yang riang dan ceria. Jadi penari pada harus menunjukkan gerak yang gembira dan nggak boleh memperlihatkan ekspresi yang sedih saat di atas panggung.
- Lepas, penari harus menari tanpa beban atau secara lepas dan lincah.
Gimana? Sudah tahu kan tentang penjelasan tari gegot? Dimana tarian ini sekarang masih sering dipentaskan loh, sebab memiliki sifat yang menghibur. Meskipun, tarian ini dulu sudah jarang dibawakan secara berpasangan, namun sekarang sudah dikemabngkan.
