Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi terluas di Indonesia, sebab dulunya daerah ini pernah menjadi program transmigrasi nasional.
Hal tersebut membuat provinsi ini menjadi daerah yang penuh dengan keragaman budaya dan suku dalam mewarnai aspek kehidupannya.
Ada berbagai suku di Kalimantan Timur, namun suku asli yang menduduki wilayah ini yaitu suku Dayak dan Melayu Kutai. Kemudian suku pendatangnya seperti suku Jawa, Bugis, Banjar, Tionghoa, dan lain sebagainya.
Meski begitu, suku asli tetap menjadi representasi citarasa dan corak budaya Kalimantan Timur.
Selain suku, provinsi ini juga memiliki berbagai budaya dan kesenian yang menjadi proses asimilasi budaya. Salah satunya yaitu tari yang memiliki ciri khas dan keunikannya sendiri.
Jenis-Jenis Tari Kalimantan Timur
Kebanyakan orang cuma mengenal tari Burung Enggang saja sebagai tari Kalimantan Timur sebab sering ditampilkan di pertunjukan seni.
Padahal, cukup banyak juga tarian lain yang nggak kalah menarik untuk ditampilkan. Berikut ini ada beberapa tari Kalimantan Timur yang harus diketahui!
1. Tari Adat Belian Bawo
Tari adat belian merupakan kesenian yang berkembang dari suku Dayak Tonyooi dan Dayak Benuaq. Biasanya berfungsi untuk mengobati orang sakit,amu dan lain sebagainya.
Saat tari dipentaskan, ada beberapa gerakan dan musik pengiring yang memiliki makna tersendiri.
Salah satunya makna “Pemelian” yakni Dukun akan bertindak menjadi peran sebagai perantara manusia dengan roh roh askan.
Seiring berkembangnya waktu, tradisi ini sudah jarang ditemukan sebab sudah banyak jenis pengobatan modern yang tersedia di rumah sakit.
2. Tari Hudoq Kalimantan Timur
Tarian ini berasal dari suku Dayak Modang yang mempunyai nilai estetis dan kental dengan nuansa mistis. Bahkan tarian ini juga bersifat dan berkaitan erat dengan ritual untuk menjaga hubungan antara Halaeng Heboung dan Selo Sen.
Saat ditampilkan, penari akan menggunakan topeng kayu dan tubuhnya ditutupi dengan daun pisang, daun kelapa dan daun pinang.
Saat ditampilkan, tarian ini menggambarkan permohonan atas hasil panen yang berlimpah, peningkatan kesejahteraan, suasana damai, tentram dan harmonis dengan alam.
Namun untuk para petani, tarian ini berfungsi untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama, perusak tanaman hingga mengharapkan kesuburan.
3. Tari ganjur
Tari Kalimantan Timur yang sangat kaya memperkenalkan dunia yaitu tari ganjur. Tarian ini sedikit berbeda dengan tari Kalimantan lainnya, sebab pakaian yang digunakan mirip seperti pakaian tertutup rapat yang berasal dari sumatera.
Tarian ini memang perpaduan budaya dari Kalimantan dan Jawa, namun menurut sejarah banyak pendatang Pulau Jawa yang menetap di Provinsi Kalimantan Timur sehingga penduduknya menciptakan sebuah karya seni tari.
Saat itu, tarian ini sering dipentaskan di acara tertentu yang berfungsi sebagai penyambutan tamu kerajaan. Adanya tarian ini membuat unsur akulturasi terasa dari gerakan yang berpadu dengan musik gamelan Jawa.
Instrumen yang digunakan pun cuma kendang dan bonang, tapi dapat menghasilkan harmonisasi seni yang menarik perhatian.
4. Tari Kancet Ledo Kalimantan Timur
Tarian ini berbanding terbalik dengan Tari Kancet Papatai. Dimana, tarian ini menggambarkan sifat seorang gadis yang sangat lembut seperti padi yang meliuk ketika tertiup angin.
Biasanya tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan menggunakan busana khas Dayak Kenyah. Kemudian, untuk propertinya menggunakan bulu rangkong yang dipegang pada kedua tangan penari wanita.
Selain itu tarian ini juga bisa ditarikan pada sebuah gong yang disebut dengan tari kancet ledo gong.
5. Tari Topeng Kemindu
Tari topeng kemindu salah satu tari yang berasal dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dulu tarian ini berkembang untuk kalangan terbatas atau hanya dilakukan seseorang dari kalangan bangsawan di Kesultanan Kutai.
Berkembangnya zaman, tarian ini sudah bisa dibawakan masyarakat dari luar Keraton sehingga terkenal dan ikut melestarikan seni tradisi Keraton Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Sebenarnya masih banyak tari adat Kalimantan Timur yang harus diketahui. Namun perlu diketahui bahwa sebagian besar tari tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan suku Dayak sebagai suku yang terbesar di pulau Kalimantan. Masyarakat pun menjadikan tarian ini sebagai cara untuk melakukan persembahan dan pemujaan.