Tari adalah salah satu media untuk mengekspresikan jiwa yang tergambar dari seni gerak. Nah hal tersebut juga bisa dilihat dari tari Kalimantan yang sangat beragam.
Selain tari, provinsi juga mempunyai nilai, karakter dan cerita yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebu membuat provinsi ini identik dengan kekayaan budaya. Dimana, bentuk gerakan penari berperan sebagai ungkapan emosi dan karakteristik suatu wilayah.
Ragam Jenis Tari Kalimantan
Tari Kalimantan menjadi sebuah karya yang banyak terinspirasi dari situasi, kondisi alam dan budaya masyarakatnya.
Berikut ini ada beberapa tarian yang menjadi bentuk seni khas Pulau Kalimantan, antara lain yaitu:
1. Tari Bopureh
Tari bopureh adalah salah satu tari Kalimantan yang mengandung unsur cerita dramatis.
Dimana menceritakan tentang kisah seorang pemuda kelompok suku Dayak Djongkang yang sedang jatuh cinta pada seorang gadis suku Dayak Kanayatn.
Namun sayangnya, cinta mereka dilarang sebab ada peraturan adat yang melarang perjodohan dari kelompok suku tersebut.
Gerakan tarian ini terlihat dinamis dan penuh ekspresi untuk menyampaikan alur ceritanya.
Namun dibalik cerita tersebut terdapat pesan moral yaitu untuk mengutamakan dan menaati aturan adat di atas ego dan hasrat pribadi.
2. Tari Kalimantan Kancet Punan Letto
Nama tari kancet ini berasal dari kata ‘punan’ artinya merebut dan ‘letto’ artinya gadis. Tarian ini mengisahkan tentang dua orang pemuda yang menyukai seorang gadis dan memperebutkan gadis tersebut untuk menjadi istri.
Untuk mendapatkannya, kedua pemuda harus bertarung dan pemenangnya akan menjadi suami gadis tersebut. Nggak heran jika tarian ini mempunyai sikap yang gigih dalam mempertahankan miliknya dalam bentuk apapun.
Artikel terkait: Tari jaran kepang
3. Tari Pedang Mualang
Tari yang berasal dari Kalimantan berikutnya yaitu tari pedang mualang. Dulu, tarian ini sering tampil dalam acara-acara khusus yang berfungsi sebagai pemberi semangat untuk para ksatria yang ingin berperang.
Selain itu, tarian ini juga memberikan kepercayaan dan motivasi supaya ksatria tersebut menang dalam melawan musuh. Seiring berkembangnya waktu, fungsi tarian ini pun berbeda yakni sebagai hiburan masyarakat.
Biasanya ditampilkan dalam berbagai acara, seperti acara pernikahan, pesta panen hasil tani, upacara adat, penyambutan tamu dan lain sebagainya. Untuk propertinya, biasanya penari menggunakan pedang dengan gerakan dinamis dan penuh semangat.
4. Tari Monong Kalimantan
Tari monong adalah salah satu tarian sakral yang berfungsi untuk menyembuhkan orang yang sedang sakit, mengalami kesialan, sampai meninggal.
Dulu, tarian ini sering di pimpin oleh dukun dan diikuti anggota keluarga dari orang sakit tujuannya sebagai bentuk penghormatan supaya penyakitnya diangkat.
Dengan berjalannya waktu, tarian ini bukan berfungsi sebagai penyembuhan, namun sebagai hiburan masyarakat.
Saat ditampilkan, tarian ini menggunakan baju dan alat penyembuhan sebagai properti utamanya. Gerakannya terinspirasi dari dukun yang membacakan mantra untuk mengusir roh jahat.
5. Tari Kalimantan Giring-Giring
Tarian ini tergambar dari kehidupan masyarakat yang berasal dari suku Dayak Maanyan, tepatnya di Desa Setia Jaya. Tarian ini berfungsi untuk menyambut tamu yang sedang berkunjung ke desa.
Gerakannya didominasi dengan hentakan tangan dan kaki sehingga memberi suasananya yang gembira.
Para penari akan memegang tongkat di tangan kirinya, sedangkan tangan kanan memegang bambu yang berisi kerikil untuk dihentakkan ke lantai.
Perpaduan bunyi tarian ini akan menghasilkan irama khas sampai penonton pun ikut menyahut dalam kondisi emosi kegembiraan.
Untuk pola lantai yang digunakan biasanya melingkar. Dimana, perempuan akan melingkari laki-laki yang berada di tengah.
6. Tari Kancet Papatai
Tari Kalimantan selanjutnya yaitu tari kancet papatai atau sering disebut dengan tari perang. Biasanya menggunakan properti mandau dan utap dalam tariannya. Mandau tersebut dibuat dari logam yang fungsinya untuk memotong.
Kemudian utap merupakan alat panahan yang berfungsi untuk menangkis. Walaupun menceritakan tentang peperangan di masa lalu, namun sekarang tarian ini ditampilkan dengan gerakan yang lemah gemulai.
Hal tersebut tentu mempunyai filosofinya tersendiri yaitu kejantanan dan keperkasaan seorang laki-laki yang bertempur dalam peperangan, dimana dia harus berjuang mempertahankan wilayahnya sendiri.
Selain itu, tarian ini juga bermakna keberanian para pria dayak yang dibawakan penari laki-laki dengan menggunakan baju perang khas Dayak.
Pola lantai yang digunakan biasanya horizontal dan musik pengiringnya sangat indah dan sakral.
Demikianlah ulasan tentang ragam jenis tari Kalimantan yang perlu diketahui. Nah dengan begitu, kita sebagai generasi bangsa harus menjaga dan melestarikan kesenian yang ada di indonesia sehingga nggak hilang begitu saja.