Tari Kipas Pakarena – Setiap daerah di Indonesia pasti mempunyai adat budaya yang menjadi ciri khasnya tersendiri. Budaya tersebut seperti lagu daerah, baju adat, rumah adat, pakaian adat dan tari tradisional.
Nah tari daerah yang cukup populer sampai sekarang yaitu tari kipas pangkarena yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan.
Tarian ini menjadi kebanggaan masyarakat Gowa, sebab mempunyai konsep yang sangat unik dan menarik.
Sesuai namanya, penari akan menggunakan kipas lipat asli gowa sebagai properti utamanya. Jadi bukan sembarangan kipas yang dipakai, namun kipas tersebut memiliki makna tersendiri.
Sejarah Tari Kipas Pakarena
Tari kipas pakarena sudah dikenal sejak masa Kerajaan Gantarang yang masih berkuasa di daerah Gowa. Dimana menggambarkan tentang seorang manusia di bumi (Lino) dengan penghuni langit (Boting Langi) yang akan berpisah nantinya.
Sebelum hal itu terjadi, Boting Langi sudah memberikan ilmunya kepada penghuni lino sebagai bekal kehidupan. Ilmu tersebut yaitu ilmu bercocok tanam, beternak dan berburu hewan sebagai ungkapan rasa syukur.
Nah, ajaran tersebut disampaikan oleh penghuni lino melalui gerakan kaki dan gerakan tangan.
Kemudian saat itu juga dijadikan sebagai sebuah ritual untuk pemujaan kepada para dewa. Ritualnya seperti gerakan tangan dan kaki yang berkembang menjadi tari kipas dan sekarang dikenal dengan Tari Kipas Pakarena.
Busana Tari Kipas Pakarena
Saat dipentaskan, biasanya menggunakan busana adat khas suku Gowa. Busananya seperti baju yang longgar, selempang kain dan sarung khas Sulawesi Selatan.
Pakaian tersebut tentu menambah ciri khas yang menarik dan menjadi pembeda dari tari kipas lainnya.
Di bagian kepala, penari menggunakan konde yang dihiasi dengan tusuk berwarna emas dan memiliki desain bunga berwarna-warni. Terdapat aksesoris tambahan yang dipakai yaitu kalung, gelang dan anting. Selain itu, penari juga nggak lupa membawa properti utama yaitu kipas lipat.
Apa Fungsi Tarian Ini?
Sama seperti tari daerah lainnya, dimana tarian ini juga mempunyai fungsi tertentu. Adapun beberapa fungsi tersebut, yaitu:
- Sebagai ritual, dalam cerita sejarah tarian ini berkaitan dengan cerita bumi dan langit (kayangan). Tarian ini ditampilkan sebagai tarian ritual dengan tujuan ucapan terima kasih.
- Dulu tarian ini sering dimainkan sebagai pengiring Raja Gowa.
- Sebagai sarana dakwah, tarian ini mengajarkan tentang kehidupan bahwa manusia harus sabar dan nggak boleh putus asa.
- Sebagai wujud rasa syukur, tarian ini sering dipentaskan sebagai ungkapan syukur sebab hasil panen yang melimpah.
- Sebagai sarana hiburan, tarian ini ditampilkan sebagai sarana hiburan warga dan wisatawan yang datang ke Gowa.
Yuk baca: Tari Jambi
Makna Tari Kipas Pakarena
Bukan cuma mempunyai fungsi saja, namun memiliki beberapa makna diantaranya yakni:
- Menggambarkan karakter yang kontemplatif, hening dan teduh.
- Menceritakan tentang hubungan antara manusia dengan sang pencipta, namun disesuaikan dengan ritme dalam kehidupan.
- Menggambarkan tentang persoalan masalah dan kesulitan yang terjadi dalam kehidupan.
- Mengikuti arah pada jarum jam dan mempunyai makna siklus kehidupan manusia.
- Menggambarkan tentang irama pada kehidupan.
- Alunan musik yang mendayu-dayu mempunyai makna bahwa seorang perempuan Makassar harus memiliki karakter yang lemah lembut.
Ciri Khasnya Apa Saja?
Tentu saja tarian ini mempunyai ciri khasnya sendiri. Nah ciri khas tersebut biasanya dipakai sebagai pembeda antara tarian satu dengan tari lainnya. Ciri khas yang dimiliki tarian ini yaitu:
- Memiliki gerakan yang estetika di setiap gerak tarinya.
- Gerakan tangan dan kaki tarian ini cukup lemah lembut.
- Tarian ini diiringi dengan alat musik tiup dan alat musik gendang.
- Saat ditampilkan, penari selalu membawa kipas.
Gerakan Tari Kipas Pakarena
Tarian ini banyak menonjolkan gerakan tangan yang berayun setinggi bahu. Terdapat beberapa gerakan yang menjadi penanda awal dan akhir, yaitu gerakan duduk dan berputar seperti searah jarum jam.
Saat dipentaskan, penari nggak boleh membuka mata terlalu lebar dan gerakan kaki nggak boleh diangkat terlalu tinggi.
Tarian ini mempunyai pola iringan yang disesuaikan dengan penari dan pemusik. Selain itu, ada juga lagu tradisional yang sering dinyanyikan tarian ini yaitu Lelle dan Dondo.
Meski tari tradisional, tari kipa ini pun nggak kalah menarik dengan tari modern. Dimana, mempunyai aspek keindahan di setiap gerakan dan pola lantai yang selalu menarik perhatian. Namun tari ini hanya berlangsung singkat yaitu cuma membutuhkan waktu selama 2 jam.
