Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keragaman budaya di setiap wilayahnya. Nah salah satu kesenian yang cukup terkenal yaitu tari Lampung.
Lampung memang mempunyai berbagai jenis tari yang bervariasi, seperti dari gerakan, kostum, musik dan filosofinya sehingga menghasilkan seni tari yang indah.
Tarian ini memang nggak sebanyak seperti tari yang berasal dari Sumatera Utara maupun Aceh. Meski begitu, dari segi eksistensinya tentu saja nggak meragukan.
Bahkan, beberapa tarian asal lampung sudah tampil di panggung internasional. ga Sehingga membuat masyarakat Lampung bersemangat untuk melestarikannya.
Jenis-Jenis Tari Lampung
Provinsi ini menyimpan berbagai potensi, mulai dari wisata, kesenian dan sebagainya. Bahkan kreatifitas warganya pun tergambar dari tari tradisional.
Berikut ini ada beberapa tarian yang cukup populer di Lampung, antara lain yaitu:
1. Tari Cangget
Tari cangget adalah salah satu tari adat lampung yang banyak ditarikan pemuda-pemudi sebagai pembukaan acara adat maupun peresmian.
Sebelum adanya bangsa Jepang, tarian ini sudah ada sejak tahun 1942 dan pertama kali diresmikan di tanah Lampung.
Tarian ini juga mempunyai filosofi dan makna sebagai harapan sehingga bisa menjalankan kewajiban dan panutannya di lingkungannya.
Bahkan sampai sekarang pun, tarian ini masih banyak dibawakan saat acara resmi seperti upacara adat, acara formal dan lain sebagainya.
2. Tari Lampung Tupping
Tarian ini terinspirasi dari kesetiaan dan patriotisme para prajurit dan angkatan perang milik Radin Inten, Radin Imba II dan Raden Inten II di daerah Kalianda, Lampung Selatan.
Tarian ini juga disebut sebagai tari drama, sebab ada beberapa karakter yang menampilkan kriteria berbeda. Misalnya seperti ksatria kasar, ksatria sakti, putrid, pelawak sampai tokoh bijak nan sakti.
Selain itu, tarian ini juga sering ditampilkan saat penyambutan tamu besar sampai resepsi perkawinan.
Jumlah pemainnya sekitar 12 buah dan setiap pemain akan menggunakan topeng wajah yang mempunyai kekuatan gaib, jadi gak semua orang bisa menggunakannya.
3. Tari Bedana
Pada awalnya, tarian ini hanya dibawakan saat ada keluarga yang khatam Al-Qur’an. Dengan berjalannya waktu, tarian ini dipentaskan untuk seluruh masyarakat Lampung secara terbuka.
Dimana dalam tarian ini terdapat makna ajaran Islam yang mencerminkan sisi kehidupan dan sikap masyarakat Lampung. Selain itu, tarian ini juga dipercaya sebagai simbol persahabatan dan pergaulan anak remaja di Lampung.
Namun ada juga yang menganggap bahwa tarian ini dapat mengekspresikan perasaan gembira dan sukacita yang mendalam.
Bahkan suasananya selalu muda dan penuh antusias, sebab diiringi dengan musik gamelan khas Jawa seperti gambus, ketipung dan kerenceng. Selain itu, diiringi juga dengan lagu yang bernuansa riang dan gembira
4. Tari Lampung Melinting
Tari Lampung selanjutnya yaitu tari melinting yang sudah ada sejak awal periode ketika Islam dikenalkan.
Melinting bermakna “membawa” dan artinya yaitu Islam hadir bersama dengan misinya untuk masuk ke nusantara.
Pada awal penciptaannya, tarian ini bersifat sakral dan sering dipentaskan dalam upacara adat tertentu. Namun sekarang tarian ini sudah bisa dimainkan di berbagai acara umum.
Sementara itu tarian ini juga mempunyai dua gerak yang menonjol yakni Murni dan Maknawi.
Gerak tersebut dibagi lagi menjadi dua gerakan yaitu untuk putra dan putri seperti babar kipas pakarena, sukhung, suali, lapah ayun dan lain sebagainya.
5. Tari Sembah
Tarian ini mempunyai tari penyambutan yang khas dan tersohor, dimana fungsinya untuk untuk menyambut tamu dan tokoh terhormat yang sedang berkunjung.
Selain itu, tarian ini juga dipentaskan saat upacara selamatan Maras Taon dan Resepsi pernikahan.
Saat ditampilkan, sangat jelas nuansa kebahagiaan dan keceriaan yang terlihat dari para penari.
Selain itu, penari juga menampilkan atraksi bernama tabur beras kunyit yang menjadi simbol do’a dan harapan keselamatan. Bahkan, tarian ini juga dikenal secara nasional dan Internasional.
6. Tari Sigeh Pengunten
Tari lampung selanjutnya yaitu tari sigeh pengunten yang berkembang dari tari sembah. Untuk gerakannya ada beberapa campuran dari tari Lampung lainnya sehingga kebudayaan yang dimiliki Provinsi ini dapat diperkenalkan.
Tak hanya itu tarian ini juga ditampilkan untuk prosesi acara ritual, penyambutan, resepsi pernikahan dan lain sebagainya.
Tarian ini menceritakan tentang rasa gembira atas kedatangan tamu undangan dan bentuk penghormatan dari tamu undangan.
Biasanya penari menggunakan busana seperti baju kurung (sesapur) berwarna putih. Kemudian sisi bawahnya terdapat hiasan berbentuk koin berwarna emas atau perak serta digantungi berangkai.
Untuk bagian bawahannya, penari menggunakan kain tapis seperti kain tenun khas Lampung yang bersulam emas dan motif pucuk rebung.
Ternyata masih banyak tari Lampung yang masih dilestarikan sampai sekarang. Setiap tarian tersebut memberikan dampak positif untuk warga maupun masyarakat yang menyaksikan.
