Tari Pendet
Indonesiakaya.com

Tari Pendet yang Dipercaya Sebagai Tari Sakral

Posted on

Menurut wisatawan yang berkunjung ke Bali, Bali merupakan tempat wisata paling terkenal di Indonesia dengan keindahan alamnya. Pulau Dewata ini memiliki panorama alam memukau dan banyak keanekaragaman budaya.

Salah satu kesenian tarinya yaitu tari pendet. Tarian ini sangat populer dari tari tradisional Bali yang lainnya, seperti tari kecak, tari barong dan lain sebagainya.

Tari pendet merupakan sebuah tarian dengan memiliki gerakan yang sangat indah dan menjadi salah satu tempat wisata budaya kebanggan Indonesia. Karena keunikannya, Malaysia juga pernah melakukan klaim secara sepihak. 

Sejarah Indonesia

Sejarah Indonesia
nitrocdn.com

Pada awalnya, tari pendet merupakan tari pemujaan yang banyak dilakukan di pura, tempat ibadah umat hindu di Bali. 

Dimana, tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke bumi. Dengan perkembangan zaman, saat ini para seniman Bali mengkreasikan tari pendet menjadi salah satu tari “ucapan selamat datang”. 

Pada tahun 1950, tari ini di kembangkan sebagai tarian ritual yang diciptakan oleh I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng dengan menampilkan empat penari perempuan berjalan menuju tengah panggung. 

Penari tersebut akan membawa bokor (nampan cekung) kuningan yang penuh dengan aneka canang (bunga-bunga) di tangan kanan. Kemudian, rambutnya akan disasak dan dihiasi dengan rangkaian bunga berbentuk melengkung. 

Selain itu, tubuhnya akan dibaluti dengan kain tradisional Bali berwarna merah dan emas. Pada tahun 1961, I Wayan Beratha terus  mengembangkan tari pendet dengan menambah jumlah penari menjadi lima orang.  

Artikel Menarik:  Yuk, Kita Mengenal Alat Musik Talempong Dari Minangkabau

Di 1962, ia mengembangkan lagi tarian ini supaya bisa ditarikan secara massal sekitar 800 orang di upacara pembukaan Asian Games pada tahun 1962 di Jakarta.

Properti Tari Pendet

Properti Tari Pendet
backpackerjakarta.com

Setiap penari pasti membutuhkan beberapa properti untuk memainkannya. Nah, berikut ini beberapa properti yang digunakan tari pendet, antara lain yaitu: 

1. Selendang

Properti yang khas digunakan dalam tarian pendet, yaitu selendang. Menurut bahasa Bali, selendang disebut dengan Kacer Prede. Selain itu, tarian ini mempunyai keunikan dengan warna yang cerah seperti merah dan kuning. 

2. Kemben

Properti selanjutnya yang diperlukan dalam tarian ini, yaitu kemben. Properti ini sangat mencolok dengan corak dan motif berwarna emas dan merah.

3. Gelang

Gelang menjadi salah satu aksesoris pendukung dalam properti tarian ini. Biasanya, properti ini sering digunakan untuk menambah tampilan cantik para penari saat menari. 

Dimana, aksesoris ini menggunakan warna emas cerah yang cocok dengan seragam yang digunakan penari.

4. Tapih

Properti selanjutnya yaitu tapih yang diperlukan untuk mensukseskan tarian. Alat tapih adalah sebuah kain yang dikenakan tepat pada bawahan penari. Namun, biasanya tapih yang digunakan para penari mempunyai model jarik dengan motif batik crap-crap.

5. Bokor

Bokor adalah sebuah Nampan khas yang memiliki bentuk seperti cekung dan lebar. Biasanya, properti ini akan dipenuhi dengan bunga dan janur kuning yang akan dipegang oleh penari perempuan untuk menyambut orang yang datang.

6. Mahkota

Properti terakhir yang digunakan tari pendet ini, yakni mahkota. Dimana, properti ini berguna sebagai aksesoris kepala yang biasa terdapat berbagai macam bunga, seperti bunga mawar, kamboja dan lain sebagainya.

Keunikan Tari Pendet

Sebagai tari tradisional kebanggaan Bali dan menjadi salah satu tarian tertua di daerah ini. Maka tarian ini mempunyai beberapa keunikan yang akan membedakannya dengan tari lainnya, antara lain yaitu:  

1. Nilai Sakral dan Religius

Nilai sakral dan religius dalam tarian ini sangat kental, sebab fungsi awalnya memang sebagai tarian pemujaan dewa Hindu.

Artikel Menarik:  Tari Ronggeng, Kesenian Peninggalan Jawa Barat

Meskipun saat ini sudah banyak ditampilkan di acara-acara selain keagamaan, tarian ini juga masih kental dengan unsur agama Hindu di dalamnya.

Bukan cuma tampilannya aja, penarinya pun masih menjaga nilai sakral dan religius yang terkandung di setiap gerakan tarian.

2. Berkembang Mengikuti Zaman (Dinamis)

Dulunya, tari pendet cuma dimainkan di halaman Pura, namun saat ini sudah dapat dilihat dalam acara-acara tertentu dengan nuansa yang sangat berbeda.

Dengan perkembangan zaman, tarian ini nggak akan tertinggal sebab terus berkembang mengikuti zaman yang dilaluinya.

3. Memiliki Ritme Musik yang Unik & Khas

Keunikan selanjutnya yang terdapat pada tarian ini yaitu memiliki ritme musik yang sangat unik dan khas serta temponya bisa menjadi penanda gerakan.

Kemudian, tarian ini akan disesuaikan dengan alunan tabuhan gamelan sebagai musik pengiring, sehingga dapat menciptakan keselarasan keduanya. 

Alat musik pengiringnya juga berbeda dari tari tradisional lainnya, terutama daerah di luar Bali.

4. Dapat Dimainkan Semua Umur

Keunikan terakhir yang dimiliki tari pendet adalah bisa dimainkan oleh semua umur. 

Mulai dari anak-anak sampai lansia juga bisa memainkan tarian ini, asalkan mau dan tulus dalam menari. 

Namun, jika digabungkan antara penari muda dan tua, bisanya penari muda akan mengikuti gerakan penari tua.

Bukan cuma itu aja, tarian ini nggak ada batasannya sebab gerakannya bisa disesuaikan dengan ritme musik pengiringnya.

Gerakan Tari Pendet

Tari pendet tentu memiliki ciri khas, salah satunya pada gerakan yang hampir menggunakan semua anggota tubuh para penari. Berdasarkan anggota tubuh, gerakan tarian ini terbagi menjadi tujuh, antara lain yaitu: 

1. Gerakan Kaki

Gerakan pertama yaitu gerakan kaki yang disebut dengan gegayalan. Gerakan ini dibagi menjadi beberapa bagian, yakni gerak telapak kaki sama serong. Kemudian, gerakan berjalan atau ngembang. 

Artikel Menarik:  Kerajaan Aceh: Kisah Legendaris di Tanah Rencong

Ketiga, gerakan berjalan ke muka. Gerakan yang berjalan cepat atau milpil. Terakhir yaitu gerakan bergeser cepat atau nyeregseg.

2. Gerakan Mata

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, kebanyakan tari Bali identik dengan gerakan matanya. Dalam tarian ini, lirikan mata penari adalah salah satu ciri khasnya. Dimana, biasanya gerakan mata ke kanan dan kekiri disebut sebagai nyeledet. 

Namun, gerakan atau lirikan mata yang berputar sering disebut dengan ngiler. Semua gerakan mata tersebut akan dimainkan dengan tempo yang bervariasi. Mulai dari yang lambat sampai yang cepat sesuai dengan irama dari alat musik pengiringnya.

3. Gerakan Badan

Pada umumnya, gerakan badan atau tubuh para penari yang bergerak disebut dengan leluwesan. Gerakan ini seperti gerakan pangkal lengan yang digerakkan maupun ngejatpala.

4. Gerakan Jari

Gerakan jari dapat dibagi menjadi dua bagian, pertama yaitu gerakan dicakup atau yang disebut dengan nyakupbawa. Sedangkan yang kedua yaitu gerakan jari melambai atau sering disebut dengan ulap-ulap.

5. Gerakan Leher

Gerakan selanjutnya pada tarian ini yaitu gerakan leher yang disebut dengan dedengkek. 

Gerakan ini terdiri dari dua gerakan yaitu,  gerakan uluwangsung atau gerakan leher yang menggeleng halus. Kemudian gerakan ngotag atau gerakan menggeleng keras dan tegas.

6. Gerakan Tangan

Gerakan tangan atau yang disebut dengan pepiletan adalah gerakan tubuh yang terdapat di bagian tangan penari. Gerakan ini terbagi menjadi dua, yaitu gerakan haluan tangan berputar ke dalam. 

Biasanya, gerakan ini disebut dengan luk nagastru. Sedangkan pada gerakan kedua merupakan gerakan haluan tangan yang disebut dengan luk nerudut.

7. Gerakan Mimik

Gerakan yang terakhir dalam tari pendet yaitu gerakan mimik muka. Dimana, wajah penari harus terlihat ekspresif. Biasanya, mimik muka disebut dengan encah cerengu yang terdiri dari riang gembira dan wajah yang tersenyum. 

Nah, saat ini tari pendet masih terus disajikan di berbagai acara, seperti upacara sakral, penyambutan tamu dan lain sebagainya. Namun, Kursus-kursus tari pendet juga dibuka sejaran, jadi  bukan cuma ada di Bali saja, melainkan di luar Bali juga ada. Terima kasih atas kunjungan Anda.