Tengahviral.com, Makassar – Makassar kembali berduka setelah seorang driver ojek online (ojol) bernama Rusdamdiansyah alias Dandi (26) tewas dikeroyok massa. Peristiwa tragis ini terjadi di depan kampus Universitas Bosowa, Makassar, Sulawesi Selatan, pada saat aksi demonstrasi yang berujung ricuh.
Insiden pengeroyokan tersebut diduga dipicu karena korban disangka sebagai anggota intelijen. Dandi sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Center Point of Indonesia (CPI). Namun, nyawanya tidak tertolong dan ia mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (30/8/2025) sekitar pukul 10.00 WITA.
Kabar duka ini menyelimuti keluarga besar korban yang tinggal di Lorong 501, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Rumah duka pun terus dipadati oleh para pelayat yang datang memberikan doa dan penghormatan terakhir. Jenazah Dandi telah dimakamkan di TPU Panaikang usai salat Asar.
Kronologi Singkat Kejadian
Menurut keterangan keluarga, kejadian bermula ketika massa yang tengah berunjuk rasa meneriakkan kata “intel”. Suasana yang memanas diduga membuat massa kehilangan kendali hingga akhirnya mengeroyok korban.
“(Di lokasi demo) tiba-tiba katanya ada yang teriak bilang, ‘intel, intel’. Akhirnya korban mungkin yang tidak bisa mi dikendali ini massa, dikeroyok mi,” ujar Ahmad, sepupu korban, saat ditemui di rumah duka.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Fadli Tahar, membenarkan adanya tambahan korban jiwa dalam aksi ricuh tersebut. Menurutnya, korban meninggal setelah sempat mendapatkan perawatan medis.
“Yang satu itu (Rusdamdiansyah) tadi ada permintaan ke kantor (BPBD Makassar) untuk membawa jenazah ke pemakaman. Kalau itu korban di luar peristiwa di DPRD Makassar (gedung DPRD dibakar massa),” jelas Fadli.
Total Korban Tewas dalam Aksi Ricuh
Dengan meninggalnya Rusdamdiansyah, jumlah korban jiwa akibat kerusuhan di Makassar bertambah menjadi empat orang. Tiga korban sebelumnya tewas saat massa membakar gedung DPRD Makassar, sedangkan Dandi meninggal akibat pengeroyokan di Jalan Urip Sumoharjo.
Meski demikian, Fadli menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut untuk mengetahui detail kronologi kejadian. “Imbas demo di depan UMI, Urip. Dia dikeroyok. Mungkin ada yang ini dipicu bagaimana sehingga dikeroyok. Saya juga tidak bisa pastikan bagaimana kejadian sebenarnya,” tambahnya.
Kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang driver ojol ini menambah panjang daftar korban akibat aksi demonstrasi di Makassar. Aparat berwenang diharapkan segera melakukan penyelidikan lebih mendalam agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan masyarakat mendapatkan kepastian hukum.(*)