Riwayat Pendidikan Gibran Sorotan Publik: Mengenal UTS College Sydney dan Biaya Kuliahnya

Arazone

Tengahviral.com, Jakarta – Riwayat pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi bahan perbincangan hangat. Publik menyoroti salah satu institusi pendidikan yang tercatat dalam perjalanan akademiknya, yaitu UTS Insearch di Sydney, Australia, yang kini dikenal sebagai UTS College.

Pertanyaan seputar lembaga ini bermunculan: apakah UTS College hanya sebatas bimbingan belajar atau benar-benar bagian dari pendidikan tinggi resmi di Australia? Tidak kalah penting, banyak calon mahasiswa maupun orang tua ingin mengetahui berapa biaya kuliah yang harus disiapkan untuk bisa menempuh pendidikan di sana.

Diskusi terkait lembaga ini tidak hanya muncul di kalangan pengamat politik, tetapi juga masyarakat umum, terutama mereka yang memiliki rencana studi ke luar negeri. Di tengah simpang siur informasi, penting untuk memahami secara jelas apa itu UTS College, bagaimana sistem pendidikannya, serta berapa investasi biaya yang diperlukan untuk belajar di sana.

UTS College Bukan Bimbel, Melainkan Program Pathway Resmi

Persepsi yang menyebut UTS College sekadar bimbel perlu diluruskan. Faktanya, institusi ini adalah penyedia program pathway atau jalur penghubung resmi yang mempersiapkan siswa internasional masuk ke University of Technology Sydney (UTS), salah satu universitas teknologi ternama di Australia.

Program pathway ini berfungsi sebagai jembatan akademis bagi mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia, untuk menyesuaikan diri dengan sistem pendidikan Australia sebelum melanjutkan ke program sarjana (S1). Lulusan diploma dari UTS College dijamin bisa melanjutkan ke tahun kedua studi sarjana sesuai jurusan yang relevan.

Selain itu, kelas di UTS College dibatasi maksimal 20 mahasiswa, sehingga proses belajar lebih personal dan intensif dibandingkan suasana kelas besar di tahun pertama universitas. Hal ini diperkuat oleh penjelasan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, yang menyebut program pathway memberikan “advanced standing” atau pengakuan akademis setara dengan mata kuliah universitas. Emil sendiri pernah mengikuti program serupa di Melbourne Institute of Business & Technology yang terafiliasi dengan Deakin University pada 2001.

Rincian Biaya Kuliah di UTS College Tahun 2025

Bagi anda yang berminat menempuh jalur pendidikan di UTS College, biaya yang harus dipersiapkan cukup signifikan. Berdasarkan data mahasiswa internasional tahun ajaran 2025–2026, berikut perkiraannya:

  • Program Diploma (Bisnis, Teknik, IT, Desain, Komunikasi, Sains): A$38.000–A$39.000 (sekitar Rp418 juta–Rp429 juta) dengan durasi 8–12 bulan.
  • Program Foundation Studies (Pra-Universitas): A$32.000–A$48.000 (sekitar Rp352 juta–Rp528 juta) dengan durasi 2–3 trimester.
  • Selain biaya kuliah, ada biaya pendaftaran mahasiswa internasional sebesar A$300 (sekitar Rp3,3 juta). UTS College juga menyebutkan kemungkinan kenaikan biaya tahunan, rata-rata di bawah empat persen dalam beberapa tahun terakhir.

Biaya tersebut belum termasuk biaya hidup. Pemerintah Australia merekomendasikan mahasiswa internasional menyiapkan minimal A$21.041 (sekitar Rp227 juta) per tahun untuk akomodasi, makan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari di Sydney.

Manfaat Program Pathway Meski Biayanya Tinggi

Meski biayanya terbilang tinggi, program pathway di UTS College memiliki sejumlah keunggulan yang dinilai sebagai investasi jangka panjang:

  • Adaptasi lebih mulus terhadap sistem pendidikan dan bahasa di Australia.
  • Proses pembelajaran lebih intensif berkat kelas kecil.
  • Akses penuh ke fasilitas UTS sejak hari pertama, termasuk perpustakaan, laboratorium, dan klub mahasiswa.
  • Kemudahan pengurusan visa studi melalui paket program pathway hingga sarjana.

Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak pihak menilai biaya yang dikeluarkan sepadan bagi mahasiswa yang membutuhkan dukungan akademis tambahan sebelum masuk ke universitas besar.

Apakah Investasi Pendidikan di UTS College Sepadan?

Keputusan untuk menempuh program pathway di UTS College sangat bergantung pada kesiapan akademis, finansial, dan tujuan jangka panjang setiap individu. Bagi mahasiswa yang sudah memiliki prestasi akademik cemerlang, masuk langsung ke universitas bisa menjadi pilihan lebih hemat. Namun, bagi mereka yang menginginkan transisi yang lebih terjamin dengan dukungan ekstra, jalur pathway menawarkan nilai yang signifikan.

Kontroversi pendidikan Gibran turut membuka diskusi publik tentang keberadaan program pathway sebagai alternatif masuk ke universitas ternama dunia. Jalur ini bukan jalan pintas, melainkan strategi pendidikan yang dirancang agar mahasiswa memiliki fondasi lebih kuat sebelum menghadapi persaingan akademis di tingkat universitas.(*)

Bagikan artikel ini
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version