Indonesia Siap Sambut Jet Tempur Rafale dan Airbus A400M, Kekuatan Militer Kian Meningkat

Arazone

Tengahviral.com, Jakarta – Indonesia dalam waktu dekat akan memperkuat pertahanannya dengan dua alat utama sistem persenjataan (alutsista) strategis, yakni jet tempur Rafale dan pesawat angkut berat Airbus A400M. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memastikan bahwa kedua alutsista tersebut akan mulai diterima secara bertahap pada periode akhir 2025 hingga awal 2026.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Indonesia dalam memperkuat postur pertahanan negara sekaligus menjaga stabilitas keamanan kawasan. Dengan adanya tambahan kekuatan baru, pemerintah berharap dapat meningkatkan kepercayaan diri bangsa dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta keselamatan nasional.

Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan, menyampaikan bahwa kedatangan Rafale diperkirakan pada awal 2026, sementara Airbus A400M ditargetkan dapat tiba lebih cepat, yakni pada akhir 2025. “Kemungkinan awal tahun depan, untuk Rafale sudah akan mulai diterima, kemudian untuk yang A400 mudah-mudahan dalam waktu dekat di akhir tahun ini,” ujarnya di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Fokus pada Stabilitas dan Perdamaian

Frega menegaskan bahwa pengadaan alutsista bukan semata untuk memperbesar kekuatan militer, melainkan sebagai langkah nyata untuk menjaga stabilitas serta perdamaian di kawasan Asia Tenggara. “Ini untuk meyakinkan bahwa upaya untuk menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa bisa terus kita jalankan,” kata dia.

Menurutnya, Indonesia tidak ingin terjebak dalam situasi konflik seperti yang dialami sejumlah negara lain. “Kita tidak ingin seperti itu, kita ingin wilayah kita damai, kita ingin wilayah kita stabil,” tambahnya.

Pertahanan sebagai Fondasi Pembangunan Nasional

Lebih lanjut, Frega menekankan pentingnya pertahanan yang kuat sebagai fondasi pembangunan nasional. Ia menyebut bahwa Kemenhan berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga lain untuk membentuk apa yang disebut sebagai “National Safety Belt”. Konsep ini diharapkan dapat menjamin stabilitas, memperkuat pembangunan, serta memberikan rasa aman bagi masyarakat.

“Kemenhan dalam sektor pertahanan ini berkolaborasi dengan seluruh kementerian-lembaga terkait untuk mewujudkan sebagai National Safety Belt, menjamin stabilitas, menjamin pembangunan, sehingga nantinya bukan hanya kemakmuran kesejahteraan yang bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, tetapi juga kenyamanan, dan kita tidak ingin ada pihak-pihak internal maupun eksternal yang mengganggu hal tersebut,” ujar Frega.

Dampak Strategis bagi Indonesia

Kehadiran jet tempur Rafale dan pesawat angkut Airbus A400M akan membawa dampak strategis bagi kekuatan militer Indonesia. Rafale dikenal sebagai pesawat tempur generasi 4,5 dengan kemampuan multirole, mampu melakukan misi udara-ke-udara maupun udara-ke-darat. Sementara itu, Airbus A400M menawarkan kapasitas angkut besar yang penting untuk misi logistik, bantuan kemanusiaan, hingga operasi militer non-perang.

Dengan kombinasi keduanya, Indonesia diproyeksikan memiliki kemampuan pertahanan yang lebih adaptif dalam menghadapi tantangan keamanan masa depan, baik di level nasional maupun kawasan.(*)

Bagikan artikel ini
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version