Tengahviral.com, Gowa – Suasana mencekam terjadi di salah satu kantor Bank BRI di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ketika seorang oknum prajurit TNI mengamuk sambil mengumbar tembakan menggunakan senjata otomatis. Peristiwa ini sontak membuat nasabah dan warga sekitar panik serta berusaha menyelamatkan diri.
Pelaku diketahui berinisial Praka SI, anggota Divisi 3 Kostrad Kabupaten Gowa. Insiden itu berlangsung di kantor BRI Jalan Usman Salengke, Sungguminasa, pada saat aktivitas perbankan sedang berjalan normal dan dipadati pengunjung. Kini, pelaku telah diamankan oleh kesatuannya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Seorang saksi mata bernama Asrul mengaku nyaris kehilangan nyawa dalam peristiwa tersebut. Ia sempat ditahan oleh pelaku yang menanyakan identitas dirinya dengan nada mengancam. “Saya sempat tenangkan, kemudian saya dipegang dan ditanya-tanya, ‘Kau petugas atau bukan? Dari satuan mana kamu?’” ungkap Asrul di halaman Bank BRI.
Kronologi Oknum TNI Mengamuk di Bank BRI
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku datang dan langsung mengamuk di ruang lobi bank yang penuh dengan nasabah. Tak berhenti di situ, pelaku juga sempat mencari kepala cabang BRI dengan nada marah.
Sejumlah sekuriti dan warga yang ada di lokasi berusaha menenangkan pelaku. Asrul yang sempat ditahan akhirnya dilepaskan setelah diketahui bahwa ia hanya warga sipil biasa.
Pelaku kemudian berhasil dibawa ke pos sekuriti, namun situasi kembali memanas saat empat anggota Intel Kodim 1409/Gowa tiba di lokasi. Melihat kehadiran mereka, Praka SI langsung mengarahkan senjata ke salah satu petugas Intel, sehingga terjadi insiden tembakan serta perebutan senjata api di dalam pos sekuriti.
“Saya juga tidak tahu apa masalahnya, yang jelas dia sangat emosi dan terus mencari petugas,” tambah Asrul.
Kondisi Pasca Insiden di BRI Gowa
Hingga saat ini, pihak Divisi 3 Kostrad Gowa belum memberikan keterangan resmi terkait motif dan kronologi lengkap peristiwa tersebut. Sementara itu, aktivitas di kantor Bank BRI cabang Sungguminasa sudah kembali normal setelah kejadian mereda.
Insiden ini menjadi perhatian publik, mengingat keterlibatan aparat bersenjata dalam situasi yang berpotensi membahayakan nyawa warga sipil. Pihak berwenang diharapkan segera memberikan penjelasan dan memastikan kasus ini ditangani sesuai aturan hukum dan prosedur militer yang berlaku.(*)