Tengahviral.com, Jakarta – Kasus dugaan pencemaran makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat setelah sebuah video viral memperlihatkan kondisi dapur di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten. Dalam video itu, terlihat dapur pengolahan makanan diduga menggunakan air limbah bekas cucian makanan, sehingga menimbulkan kekhawatiran terkait kualitas konsumsi siswa yang menjadi penerima manfaat.
Program MBG merupakan salah satu kebijakan besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Selain untuk mengatasi masalah stunting dan malnutrisi, program ini juga diharapkan mendorong perputaran ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM dan produsen rakyat. Namun, sejumlah laporan keracunan yang terjadi di beberapa wilayah membuat program ini menjadi sorotan publik.
Menurut informasi yang dihimpun, dapur dalam video tersebut merupakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cibadak Asem 1, yang dikelola oleh yayasan atas nama Sohibul Muslimin dengan kepala unit Didin Falahudin. Dapur ini menjadi penyuplai makanan bagi SMP Negeri 3 Cibadak dan SD Negeri 1 Asem. Kedua sekolah tersebut melaporkan keluhan serupa, yaitu makanan yang diterima berbau asam dan diduga tercampur limbah bekas cucian.
Klarifikasi dari Pihak SPPG
Menanggapi kabar yang berkembang, Didin Falahudin selaku Kepala SPPG Cibadak Asem 1 memberikan klarifikasi. Ia menyebut pihaknya telah menyusun laporan resmi terkait persoalan tersebut.
“Secara resmi, kami sudah membuat laporan klarifikasi hal tersebut,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada media, Sabtu (27/9/2025).
Lebih lanjut, Didin menegaskan akan mengomunikasikan kasus ini kepada pihak Koordinator Wilayah (Korwil). Meski begitu, ia tidak merinci kepada siapa laporan klarifikasi tersebut ditujukan.
Respons Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto juga menanggapi maraknya kasus keracunan yang terjadi pada pelaksanaan program MBG. Dalam pernyataannya setibanya di Jakarta usai kunjungan ke empat negara, Prabowo menilai bahwa kasus ini merupakan masalah besar yang wajar terjadi di awal pelaksanaan program.
“Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal ya. Tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik ya,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (27/9/2025).
Prabowo juga mengingatkan agar kasus ini tidak dijadikan alat politik. Menurutnya, tujuan utama MBG adalah untuk membantu anak-anak bangsa yang kesulitan mendapatkan makanan bergizi.
“Kita harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sulit makan, mungkin kita-kita ini makan lumayan, mereka tuh makannya hanya nasi pakai garam, ini yang harus kita atasi,” jelasnya.
Program dengan Tantangan Besar
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi salah satu solusi nyata dalam membangun generasi sehat dan produktif. Namun, kejadian seperti di Lebak ini menunjukkan bahwa pengawasan, distribusi, dan kualitas pengolahan makanan perlu diperketat agar tujuan mulia program tidak ternodai.
Sejumlah pakar kesehatan sebelumnya juga telah mengingatkan bahwa kualitas sanitasi, higienitas dapur, serta sumber air bersih harus menjadi perhatian utama dalam program berskala nasional seperti MBG. Tanpa langkah tegas, potensi kasus serupa dapat kembali terulang di daerah lain.(*)