Boeing Mulai Produksi Jet Tempur Siluman F-47, Generasi Baru Kekuatan Udara Amerika Serikat

Arazone

Tengahviral.com, Jakarta – Amerika Serikat resmi memasuki era baru dalam sejarah pertahanan udaranya. Boeing memulai produksi jet tempur siluman generasi keenam, F-47, yang diproyeksikan menjadi tulang punggung Angkatan Udara AS (USAF) di masa depan. Kehadiran pesawat ini dianggap sebagai terobosan teknologi militer terbesar setelah F-22 Raptor dan F-35 Lightning II, sekaligus menandai babak baru persaingan global dalam kekuatan udara.

Menurut jadwal, uji terbang perdana F-47 akan dilakukan pada 2028. Meski masih beberapa tahun ke depan, langkah ini dinilai sebagai investasi penting demi mempertahankan keunggulan militer Amerika Serikat di tengah meningkatnya dinamika geopolitik, terutama di kawasan Indo-Pasifik.

Resmi Diumumkan di Konferensi Militer

Produksi jet tempur siluman F-47 diumumkan secara resmi oleh Kepala Staf Angkatan Udara Jenderal David Allvin pada Air, Space, and Cyber Conference 2025 di Maryland.

“Setelah bertahun-tahun penelitian, ribuan jam uji coba, dan kerja keras ribuan ilmuwan, akhirnya Presiden mengumumkan F-47 sebagai pemenang program NGAD. Kini, Boeing sudah memulai proses manufaktur. Kita harus bergerak cepat, karena dunia tidak menunggu,” ujar Allvin, dikutip dari The War Zone.

Pernyataan itu menegaskan bahwa percepatan pembangunan jet tempur baru menjadi langkah krusial, terutama menghadapi kemungkinan konflik di kawasan Asia-Pasifik yang terus berkembang.

Program Ambisius Next Generation Air Dominance (NGAD)

F-47 merupakan bagian dari proyek besar Next Generation Air Dominance (NGAD). Program ini tidak hanya mencakup pesawat tempur berawak, tetapi juga melibatkan drone pendamping (Collaborative Combat Aircraft/CCA), pengembangan mesin jet baru, senjata canggih, hingga sistem peperangan elektronik berbasis kecerdasan buatan.

Meski desain detail F-47 belum sepenuhnya diungkap, Angkatan Udara AS memastikan jet ini mampu menembus sistem pertahanan udara musuh dengan radius tempur lebih dari 1.000 mil laut serta kecepatan di atas Mach 2. Jika spesifikasi tersebut terealisasi, F-47 akan memiliki jangkauan operasional 25 persen lebih luas dibanding jet tempur generasi sebelumnya.

Menurut laporan Air & Space Forces Magazine, F-47 juga diperkirakan dilengkapi kemampuan siluman multi-spektrum atau spectral dominance. Teknologi ini bukan hanya membuat pesawat sulit terdeteksi radar, tetapi juga meminimalkan jejak panas sehingga lebih sukar dilacak oleh sensor inframerah.

Sekretaris Angkatan Udara Troy Meink menambahkan, “Melihat foto resmi F-47 saja sudah membuat intelijen asing pusing. Kami sengaja merancang agar banyak detailnya sulit ditebak. Itulah kekuatan teknologi ini.”

Harga Fantastis, Tiga Kali Lipat F-35

Produksi F-47 ditargetkan mencapai minimal 185 unit untuk menggantikan F-22 Raptor yang usianya mulai menua. Namun, biaya per unit diperkirakan lebih dari 300 juta dolar AS atau sekitar Rp4,8 triliun. Angka tersebut hampir tiga kali lipat dari rata-rata harga satu unit F-35.

Meski harganya selangit, Washington menilai biaya tersebut sepadan. Analis pertahanan dari Center for Strategic and Budgetary Assessments (CSBA), Mark Gunzinger, menulis, “Harga tinggi mencerminkan kompleksitas teknologi dan peran strategis F-47. Pesawat ini bukan hanya jet tempur, melainkan pusat komando udara yang mampu mengendalikan drone tempur masa depan.”

Fokus Strategis ke Indo-Pasifik

Keputusan mempercepat produksi F-47 berkaitan erat dengan fokus Amerika Serikat terhadap kawasan Indo-Pasifik. Washington menilai kawasan ini sebagai arena utama persaingan militer global, khususnya dalam menghadapi pengaruh dan kekuatan militer Tiongkok.

Dengan kemampuan stealth canggih, jangkauan luas, serta integrasi operasional bersama drone tempur, F-47 diyakini akan memainkan peran penting dalam menjaga dominasi udara Amerika Serikat pada peperangan jarak jauh di masa mendatang.(*)

Bagikan artikel ini
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version