Dua Rute Baru Angkot Feeder Metro Trans Jabar Akan Beroperasi di Bandung Raya

Arazone

Tengahviral.com, Bandung – Bandung Raya segera memiliki tambahan layanan transportasi baru dengan hadirnya dua rute Angkot Feeder Metro Trans Jabar (MJT). Langkah ini menjadi bagian dari persiapan menuju pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya yang diharapkan mampu mengurai kemacetan serta meningkatkan kenyamanan mobilitas warga.

Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Asep Kurnia, mengungkapkan bahwa kehadiran rute baru ini diharapkan semakin memperluas akses masyarakat terhadap transportasi umum. Menurutnya, proyek ini juga menjadi upaya nyata pemerintah daerah dalam menghadirkan moda transportasi terintegrasi di wilayah perkotaan dan sekitarnya.

Sebelumnya, rute Simpang Soekarno Hatta Kiaracondong–Pasar Baru telah lebih dulu diuji coba sejak 1 Oktober 2025. Kini, Dishub bersama sejumlah pemangku kepentingan tengah menyiapkan dua rute tambahan, yakni Cicadas–Elang di Kota Bandung, serta Padalarang–Soreang yang melintasi Kabupaten Bandung.

Persiapan dan Koordinasi Bersama Stakeholder

Asep menjelaskan bahwa proses persiapan pengoperasian angkot feeder ini melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak. Dalam rapat pembahasan yang digelar di Gedebage, Bandung, Jumat (4/10/2025), hadir perwakilan DPC Organda Kota Bandung, DPD Organda Jawa Barat, Koperasi Kopamas, Kobanter Baru, Ko-Butri, PT Jasa Sarana, hingga PT Tiga Putri.

Pengelolaan operasional angkot feeder MJT saat ini diserahkan kepada koperasi Kobanter Baru, dengan dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Adapun PT Jasa Sarana, sebagai BUMD milik Pemprov Jabar, mendapat mandat sebagai pengelola utama proyek transportasi ini.

“Baru satu rute Kota Bandung yang berjalan, dan akan dilanjutkan dengan rute selanjutnya yaitu Cicadas–Elang di Kota Bandung. Untuk di Kabupaten Bandung, rutenya Padalarang–Soreang,” ujar Asep.

Uji Coba dan Agenda Peresmian

Angkot Feeder MJT pertama kali beroperasi pada Rabu, 1 Oktober 2025, dengan trayek Pasar Baru hingga Simpang Kiaracondong. Namun, Asep menegaskan bahwa perjalanan perdana ini masih dalam tahap uji coba.

“Hanya ada tiga angkot yang beroperasi pada 1 Oktober, itu pun sifatnya uji coba. Jadi sebenarnya bukan launching resmi. Peresmian puncaknya direncanakan pada Rabu, 8 Oktober 2025,” jelasnya.

Menurut Asep, uji coba dilakukan untuk mengevaluasi kesiapan armada, kelayakan rute, serta respons masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa semua pemangku kepentingan akan dilibatkan secara aktif demi keberhasilan proyek BRT Bandung Raya.

Alokasi Anggaran dan Skema Pembiayaan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,4 miliar untuk setiap koridor feeder BRT Bandung Raya. Dengan tiga rute yang sedang dipersiapkan, total dana yang digelontorkan mencapai Rp7,2 miliar.

“Dengan anggaran Rp2,4 miliar per koridor, total keseluruhan menjadi Rp7,2 miliar. Anggaran ini sepenuhnya bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat, dan dikelola oleh PT Jasa Sarana,” kata Asep.

Harapan untuk Transportasi Bandung Raya

Hadirnya angkot feeder MJT diharapkan dapat menjadi solusi nyata bagi permasalahan transportasi di Bandung Raya. Dengan sistem transportasi yang lebih terintegrasi, masyarakat diproyeksikan memiliki alternatif yang lebih baik untuk bepergian, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, serta membantu mengatasi kemacetan.

Meski masih dalam tahap awal, proyek ini dipandang sebagai langkah penting menuju sistem BRT Bandung Raya yang modern, efisien, dan terjangkau. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus mendorong keterlibatan koperasi, pengusaha angkot, serta seluruh elemen masyarakat dalam mendukung kelancaran transportasi umum di kawasan metropolitan Bandung.(*)

Bagikan artikel ini
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version