Tengahviral.com, Jakarta – Proses pencarian pelatih baru Timnas Indonesia pasca pemecatan Patrick Kluivert tampaknya memasuki babak menarik. Publik sepak bola Tanah Air dikejutkan oleh unggahan Kepala Pencari Bakat PSSI, Simon Tahamata, di akun Instagram pribadinya pada Senin, 20 Oktober 2025, yang memperlihatkan dirinya berpose bersama dua tokoh besar sepak bola Eropa, Frank de Boer dan Archil Arveladze.
Foto tanpa keterangan itu segera menuai sorotan luas. Dalam unggahan tersebut, Simon tampak memeluk keduanya dengan gestur akrab, tanpa konteks tambahan selain menandai akun masing-masing. Bagi banyak penggemar, momen ini memunculkan tanda tanya besar: apakah unggahan itu sekadar reuni sahabat lama, atau justru sinyal awal terkait sosok calon pelatih baru Timnas Indonesia?
Unggahan itu seolah membuka babak baru dalam proses seleksi pelatih, yang hingga kini masih menjadi sorotan publik usai kegagalan Indonesia menembus babak playoff Piala Dunia 2026 zona Asia.
Fokus Publik Tertuju pada Frank de Boer
Sebelum nama Frank de Boer mencuat, publik sempat dihebohkan rumor bahwa Louis van Gaal akan menangani Timnas Indonesia. Namun kabar itu segera reda setelah media Belanda mengonfirmasi bahwa Van Gaal memilih menetap di Portugal untuk menikmati masa pensiunnya. Kini, sorotan justru beralih ke Frank de Boer, legenda sepak bola Belanda dengan rekam jejak impresif sebagai pemain dan pelatih.
Sebagai pemain, De Boer menorehkan 112 caps bersama Timnas Belanda, menjadikannya salah satu pemain dengan penampilan terbanyak di luar posisi kiper. Ia juga sempat menjadi kapten tim Oranje pada Piala Dunia 1998 dan Euro 2000, dua turnamen di mana Belanda tampil memukau.
Karier klubnya pun tak kalah gemilang. Ia menjadi bagian dari generasi emas Ajax Amsterdam, menjuarai empat gelar Eredivisie dan satu trofi Liga Champions. Selain itu, ia juga pernah membela Barcelona, Galatasaray, Rangers, hingga Al-Rayyan, memperkaya pengalamannya di berbagai kompetisi top dunia.
Karier Kepelatihan dengan Rekam Jejak Eropa
Usai pensiun, Frank de Boer langsung menunjukkan kualitasnya di dunia kepelatihan. Bersama Ajax, ia sukses mengantarkan klub tersebut meraih empat gelar Eredivisie berturut-turut, sebuah rekor yang belum tertandingi hingga kini. Prestasinya membuatnya menerima Penghargaan Rinus Michels sebagai manajer terbaik di Belanda, menegaskan reputasinya di kancah Eropa.
Selain melatih Ajax, De Boer juga pernah menangani beberapa klub besar seperti Inter Milan, Crystal Palace, dan Atlanta United. Pada tahun 2020–2021, ia dipercaya sebagai pelatih kepala Timnas Belanda, meski masa jabatannya berakhir setelah kegagalan di Euro 2020.
Meski demikian, pengalaman melatih di level internasional membuat namanya semakin diperhitungkan. Tak heran jika unggahan Simon Tahamata dinilai publik bukan sekadar pertemuan biasa. Banyak pengamat berpendapat, itu bisa menjadi isyarat bahwa PSSI tengah menjajaki peluang merekrut Frank de Boer sebagai pelatih baru skuad Garuda.
PSSI Masih Bungkam Soal Isu Frank de Boer
Hingga berita ini ditulis, PSSI belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait unggahan Simon Tahamata maupun kemungkinan negosiasi dengan De Boer. Sumber internal federasi menyebutkan bahwa proses seleksi pelatih masih berlangsung dan keputusan akhir akan diambil setelah rapat dengan Komite Teknik PSSI.
Pemecatan Patrick Kluivert sendiri terjadi setelah Timnas Indonesia gagal menembus putaran kelima kualifikasi Piala Dunia 2026. Di bawah asuhannya, Garuda hanya mampu bertahan hingga babak keempat, tanpa tiket playoff.
Selain itu, performa tim juga dinilai tidak konsisten. Meskipun sempat menjanjikan di awal kepemimpinan, grafik permainan menurun drastis pada laga-laga penting. Hal ini membuat federasi segera mencari sosok baru yang mampu menghadirkan stabilitas dan meningkatkan daya saing Timnas Indonesia di level internasional.
Peluang Frank de Boer Menangani Timnas Indonesia
Pertanyaan besar kini muncul di kalangan publik: apakah Frank de Boer akan benar-benar menjadi pelatih baru Timnas Indonesia?
Kedekatan Simon Tahamata dengan De Boer di media sosial dianggap sebagian pihak sebagai tanda bahwa komunikasi telah dijalin. Sebagai sesama legenda Belanda dan sosok yang memiliki jaringan luas di dunia sepak bola Eropa, Simon diyakini bisa berperan sebagai jembatan antara PSSI dan calon pelatih asing.
Namun, sebagian pihak menilai momen tersebut mungkin sekadar reuni personal tanpa kaitan profesional. Simon dan De Boer memang dikenal bersahabat lama, sejak keduanya sama-sama tumbuh dalam kultur sepak bola Belanda yang disiplin dan terstruktur.
Kini, publik hanya bisa menunggu langkah resmi dari PSSI. Jika benar Frank de Boer yang dipilih, maka Indonesia berpotensi mendapatkan pelatih dengan pengalaman kelas dunia yang bisa membawa perubahan signifikan dalam hal taktik, disiplin, dan mentalitas pemain.
Namun jika ternyata pertemuan tersebut hanyalah momen silaturahmi, spekulasi publik akan kembali terbuka luas. PSSI masih dihadapkan pada tantangan besar dalam menentukan figur yang mampu mengembalikan kejayaan Timnas Indonesia di kancah Asia.(*)