Tengahviral.com, Jakarta – Nama Rayyan Arkan Dikha, bocah asal Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kembali menggemparkan dunia maya. Setelah sebelumnya viral dengan tarian khasnya yang dikenal dengan istilah “Aura Farming”, kini Dikha menoreh prestasi baru di panggung internasional.
Bocah yang akrab disapa Dikha itu tampil dalam kolaborasi video musik internasional bersama penyanyi asal India, Zahrah S Khan, melalui lagu bertajuk “Aura Farming”. Lagu tersebut dirilis di bawah label musik ternama T-Series, yang dikenal sebagai salah satu label terbesar di dunia hiburan Asia.
Kehadiran Dikha dalam proyek musik lintas negara ini langsung menyedot perhatian publik. Banyak yang menilai bahwa keterlibatan anak Indonesia dalam produksi berskala global menjadi bukti bahwa kreativitas dan budaya daerah mampu menembus batas internasional, membawa nama Indonesia ke kancah dunia hiburan global.
Tampil Menawan dengan Busana Tradisional Kuansing
Dalam video musik berdurasi 2 menit 31 detik itu, Rayyan Arkan Dikha tampil memukau mengenakan busana tradisional khas Kuansing berwarna kuning dan merah yang mencolok. Busana tersebut mencerminkan kekayaan budaya lokal Riau yang kini diperkenalkan ke publik internasional melalui karya musik.
Aksi Dikha terlihat penuh percaya diri dan energik. Ia menari di samping Zahrah S Khan dalam suasana pasar penuh warna yang menjadi latar utama video tersebut. Gerakannya yang lincah dan karismatik membuatnya menjadi salah satu sorotan utama dalam koreografi.
Selain menari, Dikha juga terekam menikmati kuliner khas India seperti pani puri, memperlihatkan kehangatan dan interaksi budaya yang menyatu dalam konsep video tersebut.
Video Ditonton Jutaan Kali dan Diserbu Komentar Positif
Video musik “Aura Farming” resmi dirilis pada 17 Oktober 2025 dan langsung meraih popularitas besar. Dalam waktu singkat, video tersebut telah ditonton lebih dari 4,6 juta kali di YouTube. Ribuan komentar positif membanjiri kolom komentar, memuji penampilan dan karisma bocah asal Riau tersebut.
Banyak warganet yang menyampaikan rasa bangga karena sosok muda seperti Dikha berhasil membawa budaya lokal Indonesia menembus pasar hiburan global. Ada pula yang berharap kehadiran Dikha dapat membuka jalan bagi lebih banyak talenta muda dari daerah untuk dikenal dunia.
Dari Pacu Jalur ke Dunia Internasional
Nama Rayyan Arkan Dikha pertama kali dikenal publik lewat video viral di media sosial yang memperlihatkan aksinya sebagai Togak Luan dalam ajang Pacu Jalur, tradisi balap perahu khas Riau. Gaya geraknya yang tegas, penuh energi, dan ekspresif membuat banyak orang terpesona.
Gaya khasnya itu kemudian dikenal dengan istilah “Aura Farming”, yang menggambarkan energi positif dan kepercayaan diri tinggi dalam setiap gerakannya. Istilah tersebut kemudian menjadi tren global di media sosial, bahkan diikuti oleh banyak figur publik dan kreator konten dunia.
Kolaborasi dengan Musisi Ternama India
Menurut keterangan resmi dari T-Series, lagu “Aura Farming” ditulis dan dinyanyikan oleh Zahrah S Khan, dengan aransemen musik digarap oleh Tanishk Bagchi, salah satu komposer musik terkenal di industri Bollywood.
Dalam kredit resmi video tersebut, Rayyan Arkan Dikha tercatat sebagai salah satu penampil utama, sejajar dengan artis profesional lainnya. Keberhasilan ini dinilai sebagai langkah besar bagi representasi budaya Indonesia di kancah internasional.
Mendapat Dukungan dan Pujian dari Publik
Kolaborasi lintas negara ini juga menuai banyak respons positif dari masyarakat Indonesia dan India. Banyak yang menilai kehadiran Dikha sebagai simbol persahabatan dua negara melalui seni dan budaya.
Di media sosial, berbagai komentar bermunculan. “Bangga sekali melihat anak Riau tampil di panggung global. Gerakannya khas, tapi tetap membawa budaya Indonesia,” tulis salah satu pengguna di platform X.
Tak sedikit pula pengguna India yang memuji kehadiran Dikha, menyebutnya sebagai “energi baru” dalam video musik T-Series yang biasanya menampilkan bintang Bollywood.
Potensi Besar di Dunia Hiburan Global
Keterlibatan Rayyan Arkan Dikha dalam proyek musik internasional ini menjadi bukti bahwa kreativitas anak muda Indonesia memiliki potensi besar untuk menembus industri hiburan global.
Dengan dukungan yang tepat dari masyarakat dan pemerintah daerah, sosok seperti Dikha bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berkarya dan membawa budaya Indonesia lebih dikenal di dunia.
Selain sebagai bentuk apresiasi terhadap warisan budaya daerah, karya seperti “Aura Farming” juga menjadi contoh bagaimana seni tradisional dapat dikemas modern tanpa kehilangan identitasnya.
Inspirasi dari Tanah Kuansing
Kesuksesan Dikha bukan hanya soal tarian, tetapi juga semangat yang ia bawa dari kampung halamannya di Kuansing. Dalam berbagai kesempatan, ia kerap menyebut bahwa setiap gerakan tari yang ia tampilkan merupakan bagian dari rasa bangganya terhadap tradisi Pacu Jalur, yang telah diwariskan turun-temurun di Riau.
Kini, dengan tampil di platform internasional bersama artis global, Dikha seolah menjadi simbol bahwa budaya daerah bisa bersanding sejajar dengan hiburan modern dunia.(*)