Tengahviral.com, Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan Tanah Air. Penyanyi populer Raisa Andriana resmi menggugat cerai sang suami, Hamish Daud Wyllie, setelah delapan tahun membina rumah tangga. Pasangan yang dulu dikenal sebagai “couple goals” ini sempat menjadi simbol keharmonisan dan hubungan elegan di kalangan selebriti Indonesia.
Kabar perceraian ini sontak menjadi perbincangan hangat publik, mengingat keduanya jarang diterpa isu miring. Raisa dan Hamish dikenal menjaga privasi keluarga mereka dengan baik, terutama setelah kelahiran putri semata wayang mereka, Zalina Raine Wyllie. Namun, gugatan yang diajukan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan menandai babak baru dalam perjalanan hidup keduanya.
Di tengah perhatian publik terhadap kabar tersebut, sosok Hamish Daud kembali disorot. Tak hanya dikenal sebagai aktor dan presenter tampan, ia juga merupakan seorang arsitek dan aktivis lingkungan yang berdedikasi. Lantas, siapa sebenarnya Hamish Daud di balik sorotan kamera dan popularitasnya?
Perjalanan Hidup dan Latar Belakang Hamish Daud
Hamish Daud Wyllie lahir di Gosford, New South Wales, Australia, pada 8 Maret 1980. Ia memiliki darah campuran Australia dan Indonesia. Sejak muda, Hamish sudah menunjukkan ketertarikan besar pada dunia arsitektur dan lingkungan.
Latar belakang pendidikan serta kariernya sebagai arsitek membuat Hamish tumbuh dengan pandangan hidup yang memadukan estetika, fungsi, dan tanggung jawab terhadap alam. Meski besar di luar negeri, ia memilih menetap dan mengembangkan karier di Indonesia. Dari sinilah namanya mulai dikenal luas oleh publik, bukan hanya karena parasnya, tetapi juga karena kepeduliannya terhadap isu lingkungan.
Karier di Dunia Hiburan
Nama Hamish Daud mulai melambung ketika ia menjadi pembawa acara My Trip My Adventure di Trans TV pada 2013 hingga 2015. Program petualangan tersebut berhasil mempopulerkan dirinya berkat gaya bicara yang santai, jiwa eksploratif, serta kemampuannya memperkenalkan keindahan alam Indonesia secara inspiratif.
Keberhasilan sebagai presenter membuka jalan bagi Hamish untuk masuk ke dunia akting. Ia membintangi sejumlah film populer seperti Rectoverso (2013), Supernova: The Knight, the Princess & Shooting Star (2014), Critical Eleven (2017), Trinity Traveler (2019), hingga menjadi pengisi suara di film animasi Riki Rhino (2020).
Dalam wawancara dengan majalah FHM, Hamish mengungkapkan bahwa dunia akting awalnya bukan cita-cita utamanya. Ia mengaku menemukan kenyamanan dan makna tersendiri dalam seni peran. “Setiap proyek film memberi saya pelajaran baru tentang kehidupan,” ujarnya kala itu.
Aktivisme dan Kepedulian terhadap Lingkungan
Selain berkarier di dunia hiburan, Hamish dikenal aktif sebagai aktivis lingkungan. Ia mendirikan Indonesian Ocean Pride, sebuah yayasan yang berfokus pada konservasi laut dan kampanye melawan polusi plastik serta ancaman terhadap ekosistem laut Indonesia.
Melalui yayasan tersebut, Hamish tidak hanya berbicara di depan publik, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk melakukan edukasi dan aksi nyata. Salah satu langkah kecil yang pernah digagasnya adalah kampanye penggunaan sedotan besi guna mengurangi limbah plastik sekali pakai.
Hamish percaya bahwa perubahan besar berawal dari tindakan kecil. Ia kerap menegaskan bahwa kepedulian terhadap alam seharusnya menjadi bagian dari gaya hidup, bukan sekadar tren sesaat.
Filosofi Hidup dan Prinsip yang Dipegang
Dalam berbagai kesempatan, Hamish Daud menekankan pentingnya hidup seimbang antara karier, keluarga, dan alam. Sebagai arsitek, ia berkomitmen menciptakan karya yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Ia menolak pandangan bahwa popularitas harus mengubah kepribadian seseorang. “Saya ingin tetap menjadi diri sendiri, meskipun dikenal banyak orang,” ungkapnya dalam salah satu wawancara. Filosofi hidup sederhana dan penuh makna ini menjadi ciri khas Hamish di tengah hiruk-pikuk dunia hiburan.
Kisah Cinta dengan Raisa Andriana
Kisah cinta Raisa dan Hamish dimulai pada 2013, ketika keduanya terlibat dalam proyek film Rectoverso. Raisa dipercaya mengisi soundtrack film tersebut, sementara Hamish berperan sebagai salah satu aktor. Hubungan profesional itu perlahan berkembang menjadi kedekatan pribadi.
Pada akhir 2016, publik mulai menaruh perhatian ketika Hamish mengunggah foto dengan caption “butuh ojek, neng?” di akun Instagram-nya. Unggahan tersebut menjadi sinyal awal hubungan mereka yang akhirnya dikonfirmasi beberapa bulan kemudian.
Ketika kabar pertunangan muncul pada Mei 2017, warganet bahkan menyebutnya sebagai “Hari Patah Hati Nasional” karena keduanya dianggap terlalu sempurna. Pernikahan mereka digelar secara elegan pada 3 September 2017 di Ayana Midplaza Jakarta dengan adat Sunda.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada 12 Februari 2019, pasangan ini dikaruniai putri cantik bernama Zalina Raine Wyllie. Nama Zalina diambil dari kata “la mer”, yang berarti laut—melambangkan kecintaan Hamish terhadap alam.
Selama berumah tangga, keduanya jarang menampilkan kehidupan pribadi di publik. Potret kebersamaan mereka kerap dianggap sebagai contoh keluarga harmonis. Namun, kabar gugatan cerai Raisa membuat publik terkejut dan berspekulasi mengenai penyebabnya.
Meski begitu, baik Raisa maupun Hamish hingga kini memilih bersikap dewasa dan saling menghormati dalam menghadapi situasi tersebut. Lagu-lagu Raisa seperti Usai dan Kali Kedua pun kembali viral, dianggap mewakili perjalanan emosional yang tengah ia jalani.
Sosok Inspiratif di Balik Popularitas
Terlepas dari kisah pribadinya, perjalanan karier Hamish Daud tetap menjadi contoh bagi banyak orang. Ia menunjukkan bahwa ketenaran dapat berjalan beriringan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dari dunia arsitektur, film, hingga aktivisme, Hamish terus menegaskan nilai penting tentang kesederhanaan, dedikasi, dan cinta terhadap alam.
Bagi publik, sosoknya bukan hanya suami dari seorang penyanyi terkenal, tetapi juga figur yang konsisten menginspirasi lewat tindakan nyata.(*)