Tengahviral.com, Jakarta – Indonesia akan segera menyambut kedatangan pesawat angkut berat Airbus A400M yang dipesan oleh pemerintah untuk memperkuat armada TNI Angkatan Udara (TNI AU). Pesawat tersebut dijadwalkan tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada 3 November 2025.
Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, yang menyebutkan bahwa prosesi penyerahan akan dilakukan di Lanud Halim, dengan Menteri Pertahanan (Menhan) menyerahkan pesawat secara simbolis kepada pihak TNI AU.
“Tanggal 3 November (tiba). Nanti penyerahan dari Menhan ke pihak TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma,” ujar Nyoman kepada wartawan, Jumat (24/10/2025).
Personel TNI AU Sudah Dilatih di Spanyol

Nyoman menegaskan, seluruh personel TNI AU yang ditugaskan untuk mengoperasikan Airbus A400M telah menjalani pelatihan intensif di Spanyol, bekerja sama dengan pihak Airbus. Total ada 22 personel, terdiri dari pilot, teknisi, dan awak pendukung, yang siap bertugas ketika pesawat tiba di Tanah Air.
“Semuanya sudah di Spanyol dan akan pulang berbarengan dengan kedatangan pesawat pertama ke Indonesia. Semuanya 22 personel,” jelas Nyoman.
Pesawat angkut berat tersebut nantinya akan ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, yang dikenal sebagai salah satu unit andalan TNI AU dalam misi strategis transportasi udara.
KSAU Jajal Langsung Airbus A400M di Langit Spanyol
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono telah menjajal langsung pesawat Airbus A400M pertama Indonesia di langit Sevilla, Spanyol, pada Kamis (23/10/2025). Uji terbang tersebut dilakukan di fasilitas Airbus Military Limitada Sociedad (AMSL) sebagai bagian dari tahap akhir sebelum pengiriman.
Dalam penerbangan uji tersebut, Marsekal Tonny ikut terbang bersama Head of Flight Operations & Chief Test Pilot Airbus, Ignacio Lombo, menggunakan pesawat dengan nomor registrasi A-4001.
“KSAU melaksanakan joy flight menggunakan pesawat A400M pertama Indonesia dengan nomor registrasi A-4001, yang diawaki oleh Head of Flight Operations & Chief Test Pilot Airbus, Ignacio Lombo,” ujar Kadispenau Nyoman Suadnyana.
Uji terbang ini menjadi langkah penting untuk memastikan pesawat dalam kondisi optimal sebelum resmi diserahkan ke pemerintah Indonesia.
Tingkatkan Kapasitas Operasional TNI AU
KSAU Marsekal Tonny Harjono juga menegaskan bahwa kehadiran Airbus A400M akan menjadi lompatan besar bagi kemampuan operasional TNI AU, terutama dalam hal fleksibilitas dan jangkauan misi.
“Rencana kedatangan pesawat itu kalau tidak ada perubahan di bulan November, kemudian nanti di 2026 selanjutnya. Sementara kami alokasikan di Halim, di bawah Skadron 31,” ungkap Tonny dalam keterangan usai Rapim TNI AU di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (3/2/2025).
Airbus A400M dikenal sebagai salah satu pesawat angkut berat multifungsi terbaik di dunia. Dengan kemampuan membawa beban hingga 37 ton, pesawat ini dapat digunakan untuk misi militer, kemanusiaan, dan bantuan bencana. Selain itu, A400M juga memiliki daya jelajah jauh dan mampu lepas landas di landasan pendek, menjadikannya ideal untuk operasi di wilayah kepulauan seperti Indonesia.
Pesawat Angkut Berat dengan Kemampuan Canggih
Airbus A400M dirancang untuk menjembatani kebutuhan antara pesawat taktis dan strategis. Pesawat ini mampu terbang sejauh 8.700 kilometer tanpa isi ulang bahan bakar, dengan kecepatan maksimum 780 km/jam.
Selain fungsi angkut logistik, A400M juga dapat difungsikan sebagai pesawat tanker udara, mampu mengisi bahan bakar pesawat lain di udara (air refueling). Fitur ini memungkinkan TNI AU meningkatkan efisiensi dan jangkauan operasi, terutama di wilayah udara Indonesia yang luas.
Beberapa negara yang telah mengoperasikan A400M antara lain Perancis, Inggris, Spanyol, dan Jerman. Dengan kedatangannya ke Indonesia, pesawat ini akan menjadi pesawat angkut berat pertama di Asia Tenggara yang dioperasikan secara aktif oleh militer Indonesia.
Simbol Modernisasi Pertahanan Udara Indonesia
Kehadiran Airbus A400M menjadi bagian dari program modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia yang digagas oleh Kementerian Pertahanan. Sebelumnya, Indonesia juga telah memesan sejumlah pesawat jet tempur Rafale serta helikopter tempur untuk memperkuat armada udara nasional.
Langkah ini menandai keseriusan pemerintah dalam memperkuat pertahanan dan memperluas kemampuan strategis Indonesia di kawasan Asia-Pasifik.
Dengan kedatangan A400M pada awal November, Indonesia akan memiliki kapabilitas baru dalam transportasi udara militer, baik untuk operasi militer maupun kemanusiaan.(*)
