Tengahviral.com, Jakarta – Harapan publik untuk melihat Shin Tae-yong kembali menukangi Timnas Indonesia tampaknya harus pupus. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara tegas menyatakan bahwa peluang pelatih asal Korea Selatan itu untuk kembali ke kursi pelatih adalah nol persen.
Kabar ini muncul setelah PSSI resmi berpisah dengan Patrick Kluivert pada 16 Oktober 2025. Keputusan tersebut membuat posisi pelatih kepala Timnas Indonesia kembali kosong, dan nama Shin Tae-yong pun sontak mencuat sebagai kandidat pengganti. Pelatih yang pernah membawa Indonesia mencetak sejarah itu memang masih memiliki ikatan emosional yang kuat dengan publik sepak bola Tanah Air.
Sebelumnya, Shin Tae-yong menyatakan dirinya terbuka untuk melatih kembali jika ada tawaran yang sesuai. Dalam sebuah wawancara yang diunggah kanal Goal Post di YouTube, ia mengaku bahwa hatinya masih condong kepada Indonesia.
“Kalau nanti ada tawaran, tentu saja saya akan pertimbangkan. Tapi prinsipnya, kalau ada tawaran yang baik, saya terbuka ke mana pun. Jujur saja, hati saya akan tetap condong ke timnas Indonesia,” ujar Shin Tae-yong.
Namun, pernyataan tersebut langsung mendapat tanggapan tegas dari Erick Thohir yang menyebut bahwa peluang kembalinya Shin Tae-yong ke kursi pelatih tidak ada sama sekali.
Erick Thohir: “Shin Tae-yong Itu Masa Lalu”

Dalam pertemuan di Jakarta pada Kamis malam (23/10/2025), Erick Thohir menegaskan sikapnya terkait rumor yang berkembang.
“Shin Tae-yong itu masa lalu,” ucap Erick Thohir dikutip dari BolaSport. “Peluangnya nol persen,” tambahnya tegas.
Pernyataan tersebut menandakan bahwa PSSI tidak berencana mengembalikan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Meski begitu, publik menilai bahwa kontribusi pelatih asal Korea Selatan itu tidak dapat diabaikan. Di bawah asuhannya, skuad Garuda mampu menorehkan sejumlah prestasi penting yang belum pernah dicapai sebelumnya.
Rekam Jejak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Nama Shin Tae-yong memang melekat erat dengan kemajuan sepak bola nasional beberapa tahun terakhir. Ia berhasil membawa Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023, prestasi yang belum pernah diraih sebelumnya.
Selain itu, pelatih kelahiran Yeongdeok, Korea Selatan tersebut juga sukses mengantarkan Indonesia ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 — pencapaian bersejarah yang membuat publik semakin menaruh hormat padanya.
Kedekatannya dengan para pemain muda serta gaya kepelatihan yang disiplin menjadikan Shin Tae-yong sosok yang disegani di ruang ganti. Tidak mengherankan jika banyak penggemar berharap ia kembali menukangi skuad Merah Putih.
Situasi Timnas Indonesia Pasca Kepergian Kluivert
Setelah perpisahan dengan Patrick Kluivert, PSSI kini tengah mencari pelatih baru yang dinilai mampu melanjutkan program pembinaan jangka panjang. Namun, hingga saat ini, belum ada keputusan resmi mengenai siapa yang akan menempati posisi tersebut.
Manajer Timnas Indonesia, Kombes Pol Sumardji, mengonfirmasi bahwa rapat Exco PSSI belum digelar untuk membahas kandidat pelatih baru.
“Belum ada pembahasan apa-apa. Rapat Exco PSSI saja belum ada. Belum ada yang diumumkan,” ujar Sumardji kepada media.
Hal ini membuat publik sepak bola nasional semakin penasaran dengan arah kebijakan PSSI selanjutnya, terutama dalam menentukan sosok pelatih yang akan membawa Timnas Indonesia menuju ajang-ajang besar berikutnya.
Dukungan Publik Masih Kuat untuk Shin Tae-yong
Meski PSSI telah menutup peluang bagi Shin Tae-yong, dukungan publik terhadapnya masih sangat besar. Media sosial ramai dengan komentar penggemar yang berharap pelatih berusia 54 tahun itu diberi kesempatan kedua.
Bagi banyak suporter, Shin dianggap bukan sekadar pelatih, melainkan figur yang menanamkan disiplin, semangat, dan rasa bangga terhadap tim nasional. Bahkan, sejumlah pengamat sepak bola menilai bahwa gaya kepemimpinan Shin menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter pemain muda Indonesia.
Namun demikian, keputusan akhir tetap berada di tangan PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola nasional. Federasi kini dihadapkan pada tantangan untuk mencari pelatih baru yang mampu menjaga momentum dan kesinambungan prestasi.
PSSI Didorong Fokus pada Pembinaan Jangka Panjang
Sementara itu, Komisi X DPR RI juga mengingatkan agar PSSI tidak hanya fokus pada pergantian pelatih semata, melainkan memperkuat program pembinaan usia dini. Hal ini penting untuk memastikan regenerasi pemain berjalan optimal dan prestasi Timnas Indonesia tidak hanya bergantung pada sosok pelatih.
Beberapa pengamat juga menilai bahwa struktur pembinaan yang berkelanjutan akan menjadi kunci bagi Indonesia untuk bersaing di tingkat Asia dan dunia. PSSI diharapkan mampu menata kembali strategi jangka panjang dengan tetap memperhatikan aspek profesionalisme dan transparansi dalam pengambilan keputusan.(*)
