Tengahviral.com, Jakarta – Perusahaan perlengkapan olahraga global, Nike, kembali menarik perhatian dunia dengan inovasi terbarunya yang diberi nama Project Amplify. Proyek ini disebut sebagai sistem alas kaki pertama di dunia yang dilengkapi penggerak bertenaga baterai. Teknologi tersebut dirancang untuk membantu pengguna berjalan dan berlari dengan tenaga lebih ringan dan kecepatan yang lebih tinggi.
Melalui pendekatan futuristik ini, Nike Project Amplify bukan sekadar produk alas kaki, melainkan terobosan teknologi yang memadukan kecerdasan buatan, robotika ringan, dan desain ergonomis khas Nike. Tidak seperti sepatu lari profesional yang fokus pada performa atlet elit, Project Amplify menyasar masyarakat umum — mereka yang ingin bergerak lebih cepat, lebih jauh, namun tetap nyaman dalam aktivitas sehari-hari.
Nike menjelaskan bahwa sistem ini bekerja layaknya “e-bike untuk kaki manusia”, memberikan dorongan mekanis tambahan di setiap langkah. Dengan begitu, setiap langkah pengguna menjadi lebih efisien tanpa perlu mengeluarkan tenaga berlebih.
Kolaborasi dengan Dephy: Dorongan Robotik Layaknya Otot Tambahan

Inovasi ini dikembangkan bersama perusahaan teknologi robotik asal Amerika Serikat, Dephy, yang dikenal dalam riset biomekanik dan eksoskeleton. Kolaborasi tersebut menghasilkan sistem penggerak mini yang berfungsi layaknya “sepasang otot betis tambahan”, membantu tubuh menghasilkan tenaga dorongan yang lebih efisien ketika berjalan atau berlari.
Produk generasi pertama Nike Project Amplify memiliki bentuk menyerupai penyangga pergelangan kaki yang dilengkapi motor mini, sabuk penggerak, serta baterai isi ulang. Seluruh komponen tersebut dikemas dalam desain ramping dan ringan khas Nike.
Sasaran utama dari sepatu berteknologi canggih ini bukan atlet profesional, melainkan pengguna dengan kecepatan lari santai — sekitar 8 hingga 10 kilometer per jam atau setara 10 hingga 12 menit per mil. Artinya, produk ini lebih ditujukan untuk aktivitas harian seperti berolahraga ringan, berjalan cepat, atau commuting.
Telah Diuji oleh Ratusan Atlet dan Pengguna Aktif
Menurut laporan resmi, Nike telah mengembangkan Project Amplify selama beberapa tahun terakhir dengan melibatkan lebih dari 400 atlet dan penguji dari berbagai latar belakang, mulai dari pelari amatir hingga pengguna harian. Setiap tahap pengembangan difokuskan pada keamanan, kenyamanan, serta efektivitas dorongan mekanis terhadap performa gerak tubuh manusia.
Walau masih dalam tahap uji coba, Nike mengonfirmasi bahwa rencana peluncuran Project Amplify untuk konsumen umum akan dilakukan dalam beberapa tahun mendatang. Produk ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam industri alas kaki yang menggabungkan inovasi rekayasa mesin dan kebutuhan fungsional pengguna modern.
Dalam pernyataan resminya, Nike menyebut bahwa tujuan utama pengembangan ini bukan semata-mata meningkatkan kecepatan lari kompetitif, melainkan menghadirkan pengalaman bergerak yang lebih ringan dan efisien bagi semua orang.
“Produk ini bukan untuk mereka yang ingin memangkas detik dari waktu lari kompetisi, tapi untuk siapa pun yang ingin melangkah lebih mudah dan lebih jauh setiap hari,” tulis Nike dalam pengumuman resminya, dikutip dari The Verge, Sabtu (25/10/2025).
Bagian dari Paket Inovasi Teknologi Olahraga Generasi Baru
Project Amplify bukan satu-satunya proyek riset canggih Nike di bidang teknologi olahraga. Perusahaan ini juga tengah mengembangkan serangkaian inovasi lain, termasuk teknologi alas kaki berbasis neurosains serta sistem pendinginan pintar untuk pakaian olahraga.
Pendekatan ini menunjukkan bagaimana Nike kini semakin berfokus pada integrasi AI (kecerdasan buatan), rekayasa biomekanika, dan neuroteknologi untuk menciptakan peralatan olahraga generasi berikutnya yang tidak hanya meningkatkan performa, tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan dan efisiensi energi tubuh manusia.
Konsep “e-Footwear” dan Masa Depan Sepatu Pintar
Dengan hadirnya Project Amplify, Nike sekaligus memperkenalkan konsep baru dalam industri alas kaki global, yaitu “e-footwear” — sepatu yang tidak hanya pas di kaki, tetapi juga aktif membantu penggunanya bergerak lebih efektif melalui dorongan tenaga listrik.
Tren ini sejalan dengan arah pengembangan teknologi wearable modern, di mana perangkat seperti smartwatch, smart ring, hingga smart shoes kini menjadi bagian integral dari gaya hidup aktif masyarakat urban.
Para analis industri memprediksi bahwa langkah Nike ini bisa membuka peluang baru di pasar sport tech global, terutama di segmen alat bantu gerak cerdas (intelligent mobility gear) yang potensinya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Menjembatani Teknologi dan Keseharian
Proyek ini juga menandai bagaimana Nike terus berupaya memperluas makna olahraga. Tidak hanya bagi atlet di arena kompetisi, tetapi juga bagi masyarakat umum yang ingin hidup aktif tanpa merasa terbebani secara fisik.
Dengan menggabungkan teknologi robotik ringan, desain ergonomis, dan sistem tenaga baterai efisien, Nike mencoba menjembatani dunia teknologi dan kebutuhan sehari-hari, menjadikan setiap langkah terasa lebih ringan, cepat, dan alami.
Meski belum ada kepastian kapan Project Amplify akan resmi dijual ke publik, inovasi ini sudah menjadi bahan perbincangan di berbagai komunitas teknologi dan olahraga dunia. Banyak pihak menilai langkah Nike ini dapat merevolusi cara manusia bergerak di masa depan — dari sekadar berjalan menjadi pengalaman bergerak dengan bantuan teknologi cerdas.(*)
