Tengahviral.com, Jakarta – Belakangan ini, linimasa media sosial diramaikan dengan tren baru yang unik. Banyak penggemar K-Pop hingga penikmat musik dunia membagikan foto ala polaroid yang menampilkan mereka seolah berpose akrab dengan idol, musisi, atau artis favorit.
Sekilas, foto-foto tersebut terlihat nyata. Dalam potret itu, para penggemar tampak sedang dirangkul, berdiri berdampingan, bahkan berpose seolah mengikuti sesi meet and greet eksklusif. Latar belakangnya pun menyerupai ruangan kecil dengan tirai putih khas studio polaroid. Namun, kenyataannya, semua itu hanyalah hasil kreasi berbasis kecerdasan buatan lewat teknologi Gemini AI.
Tren ini menjadi perbincangan hangat setelah banyak pengguna media sosial mengunggah hasil kreasi mereka. KompasTekno pun sempat menjajal fitur ini dan mendapati hasil yang mengejutkan. Foto yang dihasilkan tampak natural, dengan efek blur dan pencahayaan khas kamera instan, sehingga semakin sulit dibedakan dengan foto asli. Fenomena ini memperlihatkan bagaimana teknologi AI kini semakin dekat dengan keseharian masyarakat, terutama kalangan penggemar hiburan.
Cara Membuat Foto Polaroid dengan Gemini AI
Bagi anda yang penasaran untuk mencoba, proses pembuatannya cukup sederhana. Berikut langkah-langkah utama yang biasa digunakan:
- Buka aplikasi Gemini melalui ponsel atau versi desktop.
- Pastikan sudah menggunakan versi terbaru, Gemini 2.5 Flash.
- Klik ikon pisang yang terdapat di samping kolom prompt.
- Pilih dua foto, yakni potret pribadi dan foto idol. Pastikan wajah menghadap kamera, tidak terpotong, serta memiliki resolusi HD agar hasilnya maksimal.
- Salin prompt standar yang biasanya digunakan, lalu sesuaikan detail sesuai keinginan. Misalnya, mengganti instruksi agar tampak sedang merangkul, menggenggam tangan, atau sekadar berdiri berdampingan.
- Tekan generate dan tunggu hasilnya.
- Setelah selesai, hasil foto dapat diunduh dan dibagikan ke media sosial.
Meski terkesan sederhana, hasil yang dihasilkan terlihat rapi, realistis, dan sesuai ekspektasi para penggunanya.
Teknologi di Balik Gemini 2.5 Flash Image
Fenomena ini tidak lepas dari teknologi terbaru Google, yakni Gemini 2.5 Flash Image yang juga disebut sebagai “Nano Banana”. Model AI generasi terbaru ini dirancang khusus untuk menghasilkan dan mengedit gambar dengan kualitas visual yang lebih baik, kontrol kreatif lebih presisi, dan kecepatan pemrosesan rendah.
Beberapa fitur unggulan Gemini 2.5 Flash antara lain:
Konsistensi karakter, memungkinkan objek atau tokoh muncul di berbagai latar berbeda dengan detail wajah yang tetap terjaga.
Edit berbasis teks, pengguna cukup mengetik instruksi sederhana untuk mengubah detail, seperti warna pakaian, menambahkan objek, atau menghapus elemen tertentu.
Multi-image fusion, mampu menggabungkan beberapa foto menjadi satu gambar dengan hasil yang halus.
Pengetahuan dunia nyata, memungkinkan AI memahami konteks visual, termasuk membaca diagram atau gambar buatan tangan.
Google menegaskan bahwa model ini unggul dalam menjaga detail wajah dan objek. Bahkan ketika pengguna melakukan perubahan besar, ekspresi wajah dan latar tetap tampak natural. Resolusi gambar yang dihasilkan pun mencapai 1.024 piksel, memberikan kesan tajam dan realistis.
Risiko dan Batasan Penggunaan
Meski tren foto polaroid bareng idol ini menambah keseruan di dunia maya, para pengguna diingatkan agar bijak dalam memanfaatkannya. Google sendiri menyadari adanya potensi penyalahgunaan teknologi AI, terutama untuk konten manipulatif seperti deepfake.
Untuk mencegah hal tersebut, setiap gambar yang dihasilkan otomatis dilengkapi dengan tanda air digital tak terlihat (watermark SynthID) serta metadata khusus. Selain itu, pembatasan juga diberlakukan, misalnya melarang pembuatan gambar intim tanpa izin maupun konten yang meniru figur publik secara tidak pantas.
Dengan demikian, teknologi ini idealnya dipandang sebagai sarana hiburan dan kreativitas, bukan untuk merugikan pihak lain.(*)
