Tengahviral.com, Gorontalo – Publik Gorontalo beberapa hari terakhir dihebohkan dengan beredarnya video viral anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, yang menyebut dirinya “merampok uang negara” saat dalam perjalanan menuju Makassar. Video berdurasi singkat itu viral di media sosial dan memicu gelombang kritik tajam dari masyarakat.
Ucapan kontroversial tersebut dianggap melecehkan kepercayaan rakyat, terutama karena disampaikan oleh seorang wakil daerah yang memiliki kewajiban menjaga integritas. Potongan video yang memperlihatkan Wahyudin bersama istrinya di dalam mobil langsung menyebar luas di platform TikTok, X (Twitter), hingga grup percakapan WhatsApp, sehingga menjadi bahan perbincangan publik secara nasional.
Setelah menuai kecaman, Wahyudin akhirnya muncul dengan video klarifikasi yang diunggah bersama istrinya. Dalam pernyataan resminya, politisi asal Gorontalo itu menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan menegaskan bahwa ucapannya hanya bentuk candaan, bukan pernyataan serius yang mencerminkan tindakannya.
Klarifikasi Wahyudin Moridu
Dalam video permintaan maafnya, Wahyudin mengaku menyesal atas ucapannya yang menyinggung masyarakat. Ia menegaskan, tidak ada maksud untuk melecehkan rakyat maupun merusak kepercayaan konstituen.
“Dengan ini atas nama pribadi dan keluarga, saya melayangkan permohonan maaf atas video yang telah diviralkan di media TikTok beberapa waktu lalu,” kata Wahyudin.
Ia menambahkan, “Semua ini murni kesalahan saya. Atas kejadian ini, dari hati yang paling dalam saya mohon maaf.”
Wahyudin juga menyatakan kesiapannya menerima segala konsekuensi dari pernyataannya. “Apa pun konsekuensi yang ditimbulkan atas video ini, saya bersama istri siap menanggung,” tegasnya.
Isi Video yang Menjadi Kontroversi
Dalam rekaman yang beredar, Wahyudin tampak mengenakan kemeja biru dan kacamata hitam saat mengemudi mobil bersama istrinya. Ketika ditanya soal tujuan perjalanan, ia menjawab santai, “Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara hahaha.”
Tak hanya itu, ia juga menambahkan pernyataan lain yang memicu kemarahan publik: “Kita rampok saja uang negara ini kan, kita habiskan saja biar negara ini semakin miskin,” ujarnya sambil tertawa.
Pernyataan tersebut memunculkan gelombang kritik luas, karena dianggap tidak pantas diucapkan seorang pejabat publik. Banyak warganet menilai pernyataan itu mencederai amanah rakyat, apalagi di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang masih berjuang.
Reaksi Publik dan Tekanan Moral
Rekaman ini memicu kekecewaan masyarakat Gorontalo yang menuntut wakil rakyat lebih berhati-hati dalam bertutur kata. Kritik keras juga bermunculan di media sosial, di mana banyak warganet meminta adanya tindakan tegas dari lembaga terkait.
Meski telah meminta maaf, publik masih menunggu tindak lanjut resmi, baik dari partai politik pengusung Wahyudin maupun Badan Kehormatan DPRD. Hal ini penting untuk memastikan adanya akuntabilitas dan menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif.
Kontroversi ini menjadi pengingat bahwa setiap ucapan pejabat publik memiliki dampak besar, terlebih ketika diucapkan di ruang terbuka atau media sosial. Permintaan maaf Wahyudin Moridu diharapkan dapat meredakan gejolak, namun publik tetap menantikan langkah konkret yang mencerminkan tanggung jawab dan keseriusan dalam menjaga integritas wakil rakyat.(*)