Tengahviral.com, Jakarta – Sepak bola Malaysia tengah diterpa badai besar usai FIFA menjatuhkan sanksi tegas terkait dugaan pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi. Kasus ini bukan hanya mencoreng nama baik Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), tetapi juga menimbulkan kekecewaan publik pecinta sepak bola di kawasan Asia Tenggara.
Skandal tersebut semakin menjadi sorotan setelah legenda sepak bola Malaysia, Jamal Nasir, angkat bicara. Ia dengan tegas meminta pejabat FAM yang bertanggung jawab atas kasus ini untuk berani mengundurkan diri. Menurutnya, kepercayaan publik terhadap sepak bola nasional telah runtuh akibat kelalaian yang seharusnya bisa dihindari.
Jamal menilai, Malaysia kini tidak hanya kehilangan citra di mata internasional, tetapi juga harus menanggung sanksi berat yang merugikan perkembangan tim nasional. “Semua orang bertanggung jawab. Kita tidak bisa menghindari tanggung jawab, siapa pun yang bertanggung jawab harus maju dan menanggung konsekuensinya,” kata Jamal, dikutip dari NST.com.my.
Desakan Mundur dan Reformasi
Pria berusia 71 tahun itu menekankan bahwa langkah tegas harus segera diambil. Ia mendorong agar pejabat yang terbukti terlibat dalam kasus ini mengundurkan diri secara sukarela. “Mereka yang bertanggung jawab harus mundur jika tidak dapat menjamin akuntabilitas. Kongres khusus atau rapat umum luar biasa harus diadakan untuk mengangkat pejabat baru,” ujarnya.
Pernyataan ini mencerminkan tuntutan perubahan di tubuh FAM, yang dianggap gagal menjaga integritas proses naturalisasi pemain. Jamal Nasir menegaskan bahwa tanpa reformasi, sepak bola Malaysia akan semakin terpuruk.
FIFA Jatuhkan Sanksi Berat
FIFA melalui Komite Disiplin resmi menjatuhkan sanksi kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi yang dianggap menggunakan dokumen ilegal. Hasil investigasi menyebutkan bahwa dokumen naturalisasi mereka tidak sah sehingga melanggar aturan regulasi FIFA.
Akibatnya, FAM dijatuhi denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp7,3 miliar. Sementara itu, tujuh pemain yang terlibat dikenai denda CHF 2.000 (sekitar Rp41 juta) per orang. Lebih dari itu, para pemain juga dilarang beraktivitas di seluruh kegiatan sepak bola selama 12 bulan penuh.
Tujuh Pemain yang Terjerat Kasus
Kasus ini melibatkan sejumlah nama pemain yang sempat memperkuat Timnas Malaysia dalam laga Kualifikasi Piala Asia 2027. Mereka adalah:
Gabriel Felipe Arrocha
Facundo Tomas Garces
Rodrigo Julian Holgado
Imanol Javier Machuca
Joao Vitor Brandao Figueiredo
Jon Irazabal Iraurgui
Hector Alejandro Hevel Serrano
Para pemain tersebut sebelumnya membantu Malaysia menang besar 4-0 atas Vietnam pada 10 Juni 2025 di Stadion Bukit Jalil. Namun, kemenangan itu kini ternodai oleh skandal dokumen ilegal yang terbongkar setelah laga berlangsung.
Dampak bagi Sepak Bola Malaysia
Kasus ini menimbulkan kerugian besar bagi sepak bola Malaysia. Selain denda finansial, reputasi FAM kini berada di ujung tanduk. Publik menuntut adanya transparansi dan evaluasi menyeluruh agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
Sanksi larangan bermain selama setahun penuh bagi tujuh pemain tersebut juga memberi dampak serius terhadap kekuatan tim nasional. Harimau Malaya dipastikan kehilangan sejumlah pilar utama dalam ajang internasional mendatang.
Imbauan untuk Reformasi
Skandal ini menjadi peringatan keras bagi FAM agar memperketat sistem administrasi, terutama terkait proses naturalisasi pemain asing. Para penggemar sepak bola Malaysia berharap, kasus ini menjadi momentum pembenahan menyeluruh, termasuk dengan hadirnya pejabat baru yang lebih akuntabel.
Tanpa langkah perbaikan nyata, sepak bola Malaysia dikhawatirkan akan kehilangan kredibilitas di mata dunia. Desakan dari legenda seperti Jamal Nasir menjadi sinyal bahwa perubahan harus segera dilakukan demi masa depan sepak bola nasional.(*)