Tengahviral.com – Konglomerat teknologi Elon Musk kembali mencatat sejarah sebagai orang pertama di dunia dengan kekayaan mencapai lebih dari 500 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 8.311 triliun. Angka fantastis ini menjadikannya sosok paling tajir di planet ini, setelah sempat digeser oleh pendiri Oracle, Larry Ellison. Lonjakan tajam saham Tesla disebut menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan kekayaan pria berusia 54 tahun itu.
Kenaikan nilai Tesla tidak hanya mempertebal dompet Musk, tetapi juga menegaskan kembali posisinya sebagai figur penting dalam industri kendaraan listrik global. Selain Tesla, kekayaan Musk juga berasal dari jaringan bisnis lainnya seperti SpaceX dan perusahaan kecerdasan buatan miliknya, xAI, yang valuasinya terus meningkat selama beberapa bulan terakhir.
Dalam indeks miliarder Forbes, kekayaan Musk pada Rabu (1/10/2025) waktu New York sempat menyentuh 500,1 miliar dolar AS (sekitar Rp 8.319 triliun), sebelum turun tipis ke 499 miliar dolar AS (sekitar Rp 8.300 triliun) pada sore hari. Hingga Minggu (5/10/2025), nilai kekayaan Musk tercatat sebesar 485,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 8.063 triliun.
Saham Tesla Jadi Mesin Penggerak Kekayaan Elon Musk
Salah satu faktor utama yang mengerek kekayaan Elon Musk adalah performa saham Tesla yang terus menunjukkan tren positif. Dikutip dari data Forbes, Musk memiliki lebih dari 12 persen saham Tesla. Pada 1 Oktober lalu, harga saham Tesla tercatat naik 3,3 persen pada penutupan perdagangan di New York.
Kenaikan tersebut menambah kekayaan Musk sebesar 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 99,7 triliun. Hingga tahun ini, saham Tesla sudah meningkat lebih dari 20 persen, menandakan kepercayaan pasar terhadap masa depan perusahaan kendaraan listrik tersebut masih sangat tinggi.
Selain Tesla, kekayaan Musk juga ditopang oleh bisnis lain yang berada di bawah naungannya. SpaceX, perusahaan roket milik Musk, terus berkembang pesat dengan proyek ambisius seperti Starlink dan rencana kolonisasi Mars. Sementara itu, xAI — startup kecerdasan buatan yang ia dirikan — juga mengalami peningkatan valuasi signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Kembali Salip Larry Ellison dan Rebut Puncak Dunia
Dengan lonjakan tersebut, Elon Musk kembali menyalip Larry Ellison, pendiri Oracle Corp, yang sebelumnya sempat menduduki posisi puncak orang terkaya di dunia. Berdasarkan indeks miliarder Forbes, kekayaan Ellison kini berada di angka 350,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5.830 triliun.
Pada September 2025, Bloomberg sempat melaporkan bahwa Ellison berhasil menyalip Musk setelah saham Oracle melonjak lebih dari 40 persen. Kenaikan ini terjadi berkat meningkatnya prospek bisnis Oracle di bidang infrastruktur cloud serta kemitraan mereka dalam proyek kecerdasan buatan (AI). Namun, dominasi tersebut tidak berlangsung lama karena saham Tesla kembali menguat, mengembalikan posisi Musk di puncak daftar orang terkaya dunia.
Fokus ke Bisnis, Investor Sambut Positif Langkah Musk
Elon Musk saat ini tengah mendapat dukungan besar dari para investor setelah menunjukkan komitmennya untuk lebih fokus pada bisnis dibanding aktivitas politik. Ketua dewan Tesla, Robyn Denholm, menegaskan bahwa Musk kini berada di “garis terdepan” dalam memimpin perusahaan mobil listrik tersebut.
Sebelumnya, Musk sempat menuai kritik lantaran keterlibatannya dalam lembaga pemerintahan Presiden Donald Trump bernama Department of Government Efficiency (DOGE), yang bertugas memangkas pengeluaran pemerintah dan mengurangi lapangan kerja di sektor publik. Keterlibatan itu membuat publik menilai Musk terlalu sibuk dengan urusan politik.
Selain itu, CEO Tesla tersebut juga kerap menjadi sorotan karena komentar kontroversialnya di platform media sosial X (dulu Twitter), terutama soal isu imigrasi dan kebijakan keberagaman (DEI). Namun, perubahan fokus Musk yang kini lebih mengutamakan kemajuan perusahaannya disambut positif oleh pasar saham dan para pemegang saham Tesla.
Target Ambisius: 12 Juta Mobil, 1 Juta Robot AI, dan Valuasi Tesla Naik 8 Kali Lipat
Robyn Denholm menyebutkan bahwa Musk berpotensi mendapatkan paket kompensasi bernilai lebih dari 1 triliun dolar AS (sekitar Rp 16.620 triliun) apabila ia berhasil mencapai target ambisius Tesla untuk dekade mendatang.
Beberapa target tersebut mencakup peningkatan valuasi Tesla hingga delapan kali lipat, penjualan 12 juta mobil listrik, serta produksi dan distribusi satu juta robot AI. Jika semua tujuan tersebut tercapai, bukan tidak mungkin Musk akan semakin memperkuat posisinya sebagai sosok paling berpengaruh dalam dunia bisnis dan teknologi global.
Elon Musk dan Masa Depan Industri Teknologi Dunia
Keberhasilan Elon Musk mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di dunia tidak hanya mencerminkan kesuksesan pribadi, tetapi juga menggambarkan arah masa depan industri teknologi. Dengan langkah besar di sektor kendaraan listrik, luar angkasa, dan kecerdasan buatan, Musk tengah membentuk fondasi baru bagi ekonomi digital global.
Para analis menilai bahwa strategi diversifikasi bisnis Musk menjadi kunci utamanya. Dengan SpaceX yang mendorong batas eksplorasi antariksa dan xAI yang bersaing ketat di pasar kecerdasan buatan, pengaruh Musk tidak hanya terbatas pada sektor otomotif. Dalam jangka panjang, pengembangan teknologi yang ia gagas berpotensi membawa perubahan besar pada kehidupan manusia.(*)
