Ragam budaya yang ada di Indonesia sangat banyak, salah satunya tari melayu. Sejarah tarian ini nggak dapat merujuk pada batas satu wilayah tertentu, sebab keberadaannya mengacu di satu kawasan banyak negara.
Dimana di kembangkan di negara Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam pada tahun 1950.
Saat itu, tarian ini digunakan sebagai hiburan masyarakat Indonesia, apalagi saat masuknya Islam pasti banyak yang menggunakan budaya melayu sebagai sarana syiar agama.
Tarian yang menggambarkan identitas etnik melayu itu sendiri memiliki 3 istilah yaitu tari itu sendiri artinya tari.
Igal yaitu tandak berfokus pada langkah-langkah kaki, liuk artinya menekankan pada gerakan merendahkan tubuh dan mengayunkan badan tangan yang melayang.
Ragam Jenis Tari Melayu
Berikut ini ada beberapa jenis tari asal Melayu yang harus Anda ketahui, antara lain yaitu:
1. Tari Mak Inang Pulau Kampai
Secara umum, tari mak inang pulau kampai menjadi salah satu tari dasar dalam budaya melayu. Dengan berkembanganya zaman, tarian ini pun ikut berkembanga tapi bukan berarti mengubah segala gerqkannya, melainkan masih dipertahankan.
Hal tersebut dilakukan supaya dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Biasanya dipentaskan dalam berbagai acara, seperti hiburan masyarakat melayu, penyambutan tamu kehormatan, pesta panen dan lain sebagainya.
Bahkan acara tersebut menjadi salah satu tempat berkumpulnya banyak orang, sehingga dijadikan sebagai ajang pencarian jodoh bagi dara dan lajang melayu.
Proses pencarian jodoh dijadikan sebagai inspirasi pada gerakan tarian ini. Itulah sebabnya kenapa penari dalam tarian yaitu sepasang anak muda perempuan dan laki-laki.
Lalu, gerakannya pun didominasi dengan gerakan yang menunjukkan bagaimana pasangan tersebut mengenal satu sama lain, melakukan pendekatan, melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan dan sebagainya.
2. Tarian Persembahan (Tari Makan Sirih)
Tarian ini sering dilakukan dalam rangka penyambutan tamu kehormatan atau bermakna rasa terima kasih kepada tamu yang hadir.
Pada tahun 1957, tarian ini sudah diakui pemerintah melalui sebuah musyawarah di Pekanbaru.
Gerakannya terbilang cukup sederhana, namun lebih berfokus kepada tangan dan kaki. Biasanya tarian ini dibawakan oleh perempuan yang berjumlah ganjil.
Kemudian satu orang penari akan membawa tempat sirih yang dipersembahkan kepada tamu yang datang.
Saat ditampilkan, biasanya tarian ini diiringi alat musik seperti akordion, gendang, gambus dan biola. Busana yang digunakan penari yaitu pakaian adat seperti baju kurung, teluk baga dan songket khas Melayu.
3. Tari Melemang Melayu
Tari melemang adalah salah satu tari Melayu yang berasal dari Tanjungpisau Negeri Bentan Penaga Kecamatan Bintan.
Pada abad ke-12, melemang cuma sebuah tarian istana Kerajaan Melayu Bentan di Bukit Batu, Bintan. Sejak kerajaan tersebut runtuh, tarian ini menjadi salah satu pertunjukan hiburan rakyat.
Dimana sering dipentaskan dalam berbagai acara, terutama festival. Dalam pertunjukannya, penari berusaha mempertunjukkan keahliannya dalam mengambil sesuatu, seperti sapu tangan, uang receh dan sebagainya.
Biasanya mereka melakukannya dengan cara berdiri dan membungkukkan badan ke arah belakang. Oleh karena keahlian itulah, istilah melemang menjadi nama tarian ini.
Namun di daerah Tanjungpisau atau tempat kelahirannya, tarian ini lebih dikenal dengan nama tari Melemang Bintan Penaga.
4. Tari Dabus
Tari Melayu selanjutnya yaitu tari dabus atau sebuah tarian yang menampilkan kehebatan manusia seperti kebal dengan api, senjata tajam, air keras dan sebagainya.
Ternyata, tarian ini berhubungan dengan Rifaiah yang dibawa Nuruddin ar-Raniry ke Aceh pada tahun 1637 M. Dulunya, tarian ini bukan sebuah tarian, melainkan seni bela diri.
Menurut sejarah, tari dabus menjadi salah satu tarian yang berfungsi untuk mempertahankan kedaulatan dan mengangkat derajat bangsa seperti yang terjadi di Perak, Malaysia di masa penjajahan Belanda.
Dulu diperkenalkan sebagai pengikut Sayidina Ali yang merupakan kaum Syiah dan sering dipentaskan untuk memperlihatkan kekebalan orang syiah dalam suasana perang. Hal tersebut dilakukan supaya semua lawan nggak berani mengganggu.
Ternyata kesenian ini juga pernah berkembang di Aceh yang sering disebut dengan daboh lewat pedagang Arab yang datang ke daerah tersebut.
Artikel terkait: Tari Ma’badong
5. Tari Zapin Melayu
Tari zapin adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari rumpun Melayu dan dipadukan dengan budaya arab. Tarian ini berbeda di setiap daerah, namun di setiap tarian gerakan dan langkahnya hampir sama.
Perbedaannya juga bisa dilihat dari pakaian yang digunakan penari. Zafin diambil dari bahasa arab, artinya gerakan kaki yang senada dengan hentakan kaki.
Biasanya dibawakan oleh lelaki, namun sekarang lebih sering dibawakan oleh kaum wanita. Saat ditampilkan, tarian ini diiringi dengan Syair yang berisi nasehat dan lirik-lirik yang mengandung unsur moral.
Fungsi Tari Melayu
Sama seperti tari lainnya, dimana mempunyai fungsi tersendiri menurut budayanya. Fungsi tersebut membuat tarian ini lebih lebih terkenal sampai sekarang.
Berikut ini ada beberapa fungsi dalam tarian melayu, di antaranya yaitu:
- Mengekspresikan aktivitas yang berhubungan dengan pertanian, seperti tari ahoi bercerita tentang mengirik padi. Lalu ada mula nukal yang bercerita tentang menanam benih padi.
- Menerangkan kegiatan yang berkaitan dengan nelayan seperti tari jala yang bercerita tentang membuat jala. Kemudian tari lukah yakni tari yang menggunakan atribut jala sebagai penangkapan ikan.
- Menirukan aktivitas alam sekitar, seperti gerakan ula-ula lembing yaitu penari menirukan gerakan ular.
- Memperlihatkan kekebalan, seperti kesenian tradisional melayu bernama dabus.
- Sebagai sarana hiburan dan mengangkat berbagai unsur budaya.
Setiap daerah tentu mempunyai keragaman budaya dalam bentuk tarian yang dapat memperlihatkan keindahannya. Jadi sebagai orang Indonesia seharusnya kita bangga dengan banyak ragam kesenian dengan ciri khasnya masing-masing.
