Seperti yang sudah diketahui bahwa, di Indonesia sangat banyak ragam kesenian yang menarik untuk dibahas. Nah salah satunya tari ma’badong yang berasal dari Toraja,Sulawesi Selatan.
Selama tarian ini digunakan, semua properti yang terdapat di dalamnya pun nggak meninggalkan ciri khas upacara Tana Toraja.
Mulai dari prosesi,gerakan hingga pertunjukannya pun mengikuti aturan yang sudah ditentukan oleh leluhur secara turun temurun.
Sementara itu, masyarakat juga menjaga penggunaan budaya tarian ini sangat baik. Sehingga bisa terus dilestarikan dan dipertahankan sebagai unsur budaya.
Gimana Sejarahnya?
Menurut sejarah, dulunya tari ma’badong muncul pada masyarakat yang sedang memeluk kepercayaan Aluk Todolo. Ketika ada yang meninggal, penganut kepercayaan tersebut akan langsung membuat upacara kematian bernama ‘Rambu Solo’.
Selama proses upacara tersebut dilakukan, ada juga yang akan dilakukan yaitu tari ma’badong. Secara umum, proses upacara dan tarian ini nggak boleh dilepaskan gitu saja, sebab terdapat makna didalamnya.
Walaupun sudah banyak masyarakat yang mulai memeluk agama Kristen Protestan, namun upacara dan tarian ini masih terus dilakukan saat ada yang meninggal.
Pola Lantai Tari Ma’badong
Kata Ma’Badong artinya melakukan tarian dan nyanyian. Tarian ini mempunyai pola lantai dalam bentuk lingkaran besar.
Tarian ini dibawa oleh laki-laki dan wanita setengah baya atau tua dengan saling berpegangan tangan menggunakan jari kelingking. Biasanya ditampilkan di tanah lapang yang sangat luas.
Biasanya penari menggunakan pakaian berwarna hitam dan menggunakan sarung hitam khas Toraja.
Kemudian para penari melingkar dengan anggota tubuh bergerak, seperti menggerakkan kepala ke belakang dan ke depan dan tangan saling bergandengan menggunakan jari kelingking.
Lingkaran tersebut bisa diperluas dan dipersempit dengan cara maju lalu penari mundur kembali.
Gerakan selanjutnya bisa berputar, tapi nggak tertukar dengan peserta lain di sisi kanan maupun kiri. Tarian ini berlangsung cukup lama, yaitu tiga hari tiga malam dan sambung menyambung.
Makna Tari Ma’badong
Bagi masyarakat suku Toraja, riwayat leluhur harus dijaga dengan cara menghormati orang yang sudah meninggal.
Dimana, ma’badong yaitu sebuah tarian dan nyanyian tanpa iringan alat musik, namun terdapat syair-syair yang berisi puji-pujian kepada orang yang sudah meninggal atau orang yang ditinggalkan.
Makna yang terkandung dalam tarian ini yaitu solidaritas dan religius. Selain itu, masyarakat Toraja juga meyakini bahwa adanya Tuhan yang memberikan kita kehidupan, keberkahan, keselamatan serta penderitaan dan kesengsaraan.
Dalam gerakan jari kelingking, artinya saling berpegangan pundak untuk menunjukkan rasa duka terhadap keluarga jenazah yang bersedih. Sedangkan dalam menggunakan baju hitam dan sarung hitam memiliki makna yaitu kesedihan dan kesuciaan.
Seiring berkembangnya zaman yang semakin modern, sudah banyak yang menggunakan busana terang seperti merah, ungu, kuning dan biru. Warna-warna tersebut melambangkan kemakmuran dan kejayaan masyarakat Toraja.
Baca yuk: Tari Lengger
Busana Apa yang Digunakan?
Pada umumnya, tarian ini dilakukan oleh keluarga yang sudah meninggal dan masyarakat asli Toraja yang mengenal kuat kebudayaan Toraja.
Dengan begitu, tarian yang cukup sulit dilakukan ini bisa dijalankan dengan baik dan lancar.
Sebenarnya, pesta kematian dengan menggunakan tarian ini biasanya hanya dilakukan oleh orang keturunan bangsawan dan keluarga yang mempunyai status sosial yang tinggi saja.
Hal tersebut karena, upacara ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Upacara ini juga bisa diikuti oleh ratusan orang pria maupun wanita menggunakan pakaian warna putih dan hitam.
Namun biasanya juga menggunakan baju yang telah ditentukan sebelumnya.
Fungsi Tari Ma’badong
Fungsi utama dari tarian ini yaitu untuk sarana upacara adat kematian. Karena fungsinya terdapat nilai sakral dan magis yang sangat kental, sebab nggak mudah ditemukan pada acara yang lain.
Untuk menyaksikannya, maka harus tiba ke program akhir hayat di Tana Toraja yang dikenal dengan Rambu Solo.
Semua penjelasan tari ma’badong di atas pasti dapat dipahami langsung bukan? Mulai dari sejarah, pola lantai, makna, fungsi hingga busa pun sudah dijelaskan dengan cara menyeluruh.
Dengan mengetahui klarifikasi di atas, tentunya dapat dijadikan sebagai perhiasan pengetahuan tarian tradisional.
