Tari Lengger
wikimedia.org

Tari Lengger: Sejarah, Properti, Fungsi dan Makna Filosofisnya

Posted on

Tari tradisional lengger adalah sebuah kesenian yang berasal dari Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Tarian ini dirintis oleh Gondowinangun asal Wonosobo pada tahun 1910.

Kemudian pada tahun 1960, tarian ini dikembangkan oleh Ki Hadi Suwarno. Ciri khasnya menggambarkan cerita atau kisah seperti percintaan, cerita rakyat, dan masalah sosial.

Awalnya tarian ini berkembang sebagai salah satu tari sakral bagi masyarakat Pegunungan Dieng.

Dengan berkembangnya waktu, tarian ini sudah dipentaskan dalam acara seperti pernikahan adat (ruwatan rambut gimbal Dieng), upacara adat dan lain sebagainya.

Lengger berasal dari kata ‘le’ artinya anak laki-laki dan ‘eling ngger’ artinya ingat nak.

Sejarah Tari Lengger

Sejarah Tari Lengger
wonosobokab.go.id

Menurut sejarah, tarian ini menceritakan tentang kisah asmara antara Galuh Candra Kirana dan Panji Asmoro Bangun.

Galuh Candra Kirana yaitu putri dari seorang Prabu Lembu Amijoyo yang memimpin Kerajaan Jenggolo Manik. Sedangkan Panji Asmoro Bangun yaitu putra dari seorang Prabu Amiluhur yang memimpin Kerajaan Cenggolo Puro.

Untuk mempererat kedua kerajaannya, Prabu Lembu Amijoyo dan Prabu Amiluhur sepakat untuk menikahkan kedua anaknya masing-masing.

Sayangnya, pernikahan itu hampir gagal sebab usaha Galuh Ajeng. Kemudian Galuh Candra Kirana harus terus keluar dari kerajaannya sehingga menjadi penari lengger.

Saat itu, kelompok tarian ini diundang untuk pentas di Kerajaan Cenggolo Puro oleh Panji Asmoro Bangun. Lalu Galuh Candra Kirana pun tampil di depan tunangannya dan memutuskan untuk membuka penyamarannya.

Melihat kecantikan Galuh Candra Kirana, Panji Asmoro Bangun pun langsung jatuh cinta dan mereka pun langsung menikah.

Artikel Menarik:  Kerajaan Islam di Sulawesi: Sejarah dan Kebudayaan

Properti Tari Lengger

Properti Tari Lengger
wikimedia.or

Di setiap tarian, ada beberapa properti yang bermanfaat untuk melengkapinya pertunjukan seni tari. Adanya properti, tarian ini dapat menggambarkan makna yang terkandung di dalamnya.

Dari segi properti, tarian ini sebenarnya nggak sekompleks mayoritas dari tari tradisional lain. Adapun beberapa properti yang digunakan tarian ini sebagai berikut.

1. Busana

Biasanya, penari perempuan menggunakan kebaya dengan model kemben yang bermotif batik dan jarik di pinggangnya. Selain itu, dilengkapi juga dengan selendang berwarna terang seperti kuning, merah dan orange.

Kemudian penari laki-lakinya menggunakan pakaian adat Jawa Tengah yang dilengkapi dengan topeng. Untuk bawahannya mempunyai motif bordiran khas dari Wonosobo.

2. Riasan

Penari wanita menggunakan riasan seperti putri keraton sehingga terlihat sangat mencolok. Tapi riasan tersebut dapat menampilkan wanita yang berusia remaja dan lebih dewasa.

3. Aksesoris

Properti ini seperti rambut yang digulung dengan melati maupun bunga kantil. Kemudian terdapat tambahan aksesoris rambut berwarna perak dan emas.

Pada tangan dan kaki, penari juga menggunakan gelang berbunyi saat ditarikan sehingga menghasilkan suara yang khas. Selain itu ada juga mahkota yang menjadi pelengkap tarian ini.

Artikel terkait: Tari Lawung

Gerakan Tari Lengger

Gerakan Tari Lengger
indonesiakaya.com

Dalam tarian ini, gerakannya didominasi dari daerah pinggul sehingga terlihat lincah dan dinamis.

Semua gerakannya menjadi kesatuan yang membentuk sikap dari satu gerakan menuju gerakan yang lain. Gerakan-gerakan tersebut seperti:

  • Maju beksan, dipentaskan pada awal tarian. Dimana mempunyai beberapa jenis gerak seperti sindir kanan, nglerek, nyaut sampur, megot dan lain sebagainya.
  • Gerakan panjang yaitu gerak yang ditunjukkan di bagian pertengahan. Dimana terdiri dari 12 jenis seperti trap kuku, mencit, trejelan dan sebagainya.
  • Mundur beksan yaitu bagian penutup dari lengger seperti sembah purna dan slender.
Artikel Menarik:  Makanan Khas Filipina: Nikmati Kelezatan Cita Rasa Asia Tenggara

Fungsi Dan Makna Filosofis Tari Lengger

Fungsi Dan Makna Filosofis
detakjateng.co.id

Berdasarkan cerita yang sudah dijelaskan di atas, istilah lengger berasal dari kata “eleng” yang artinya ingat dan “ngger” digunakan untuk menyebut seorang anak.

Jadi fungsinya yaitu mengingatkan seorang anak pada kebesaran Tuhan-nya. Nilai filosofi tarian ini bisa dilihat dari sejarahnya, dimana awalnya digunakan sebagai alat penyebaran agama Islam.

Selain itu, tarian ini juga memiliki makna lain seperti untuk menunjukkan keindahan dari penari wanita.

Walaupun gerakan tarian ini cuma sebatas gerakan gelang-geleng, anggang-enggen, dan lengang-lenggeng. Namun pertunjukan ini membuat masyarakat Banyumas ramai dan sangat antusias akan hadirnya kesenian tersebut.