Viral! Guru Ancam Cekik Murid Saat Upacara Bendera di Lampung, Polisi Turun Tangan

Arazone

Tengahviral.com, Pesawaran – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di SDN 9 Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung, pada Senin (28/7/2025). Dalam sebuah video viral yang beredar luas di media sosial, seorang guru terlihat masuk ke tengah barisan upacara bendera dan melontarkan ancaman kepada murid. Aksi tersebut membuat suasana sekolah mendadak mencekam.

Peristiwa ini sontak viral karena memperlihatkan seorang tenaga pendidik yang seharusnya menjadi teladan justru melakukan tindakan intimidatif. Bahkan, guru tersebut terdengar mengeluarkan kata-kata ancaman seakan hendak melakukan kekerasan fisik terhadap muridnya. Kejadian ini membuat sejumlah siswa histeris dan menangis ketakutan di tengah jalannya upacara.

Tidak hanya itu, video berdurasi 1 menit 34 detik tersebut juga memperlihatkan guru tersebut bersitegang dengan rekan sejawat yang mencoba menenangkannya. Potongan video yang menyebar cepat di berbagai platform media sosial pun memicu reaksi publik, terutama terkait keamanan dan kesehatan mental peserta didik di sekolah.

Polisi Benarkan Insiden di SDN 9 Kedondong

Kapolres Pesawaran, AKBP Heri Sulistyo Nugroho, membenarkan peristiwa guru ancam cekik murid saat upacara bendera tersebut. “Betul, kejadian itu berlangsung di wilayah hukum Polsek Kedondong. Setelah menerima laporan, petugas kami langsung mendatangi sekolah untuk menindaklanjuti,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (24/8/2025).

Heri menjelaskan bahwa guru tersebut bukan kepala sekolah, melainkan seorang pengajar PJOK dengan status Aparatur Sipil Negara (ASN). Dari hasil penelusuran, yang bersangkutan masuk ke lapangan upacara dan melontarkan ancaman keras, sehingga memicu kepanikan para siswa.

“Situasi itu membuat banyak siswa panik dan menangis sebelum akhirnya diarahkan kembali masuk kelas,” tambahnya.

Diduga Alami Gangguan Mental

Dugaan sementara, guru yang melakukan ancaman tersebut mengalami gangguan mental. Saat ini kasus sudah ditangani Inspektorat Kabupaten Pesawaran untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Untuk hasil pemeriksaan lebih lanjut, pihak Inspektorat Pesawaran yang memiliki kewenangan memberikan keterangan resmi,” ujar Kapolres Pesawaran.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap bijak menyikapi peristiwa ini dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang agar kasus dapat ditangani secara adil dan profesional.

Reaksi Netizen: Pro-Kontra di Media Sosial

Publik di dunia maya pun menyoroti kejadian ini. Sejumlah netizen berkomentar beragam, mulai dari kritik keras hingga ajakan untuk tidak terburu-buru menghakimi.

“Yang saya pahami, guru itu marah karena setiap hari Senin saat upacara, guru-guru lain jarang hadir. Dia ingin membubarkan upacara, tetapi guru lain tidak setuju. Akhirnya dia melontarkan ancaman supaya anak-anak bubar, dengan harapan guru lain bisa berubah. Menurut saya, niatnya baik agar ada perbaikan, hanya saja caranya keliru,” tulis akun @Herodiwaktu****.

“Sudah dari 1 Agustus ternyata, berarti sekarang gurunya sudah dipecat ya,” komentar akun @dara*****.

“Netizen, coba disimak dulu. Jangan terburu-buru menghakimi,” sahut akun @dwi*****.

Komentar publik menunjukkan adanya kekhawatiran besar terhadap kondisi psikologis tenaga pendidik dan pentingnya pengawasan lebih ketat agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.

Kasus guru ancam cekik murid saat upacara bendera di Lampung ini menjadi pelajaran penting bagi dunia pendidikan. Selain perlunya penguatan kesehatan mental bagi tenaga pengajar, pemerintah daerah bersama instansi terkait juga diharapkan dapat lebih intensif melakukan pengawasan di sekolah.

Masyarakat berharap kejadian ini dapat ditangani dengan serius tanpa mengabaikan aspek hukum, etika profesi, serta perlindungan bagi peserta didik.(*)

Bagikan artikel ini
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version