Tengahviral.com – Refresh rate jadi salah satu spesifikasi paling dibahas saat beli smartphone di 2025. Dari 60Hz standar sampai 120Hz halus, angka ini tentukan seberapa mulus layar saat scroll, game, atau nonton video. Perbedaan refresh rate 60Hz vs 120Hz nggak cuma soal angka—ini soal pengalaman nyata.
Layar 60Hz cukup buat harian, tapi 120Hz bikin mata nyaman dengan motion blur minim dan respons sentuhan cepat. Artikel ini kupas tuntas cara kerja, perbedaan visual, dampak gaming, baterai, dan tips pilih layar biar sesuai kebutuhan. Siap paham kenapa 120Hz makin wajib? Yuk, simak!
Pengertian Refresh Rate & Cara Kerjanya
Refresh rate adalah seberapa sering layar update gambar per detik, diukur dalam Hertz (Hz). Layar 60Hz refresh 60 kali per detik, sementara 120Hz lakuin 120 kali—dua kali lebih cepat. Semakin tinggi, semakin halus pergerakan, karena piksel update lebih sering.
Contoh: di 60Hz, refresh butuh 16,6 ms; di 120Hz, cuma 8,3 ms, kurangi latensi. Ini bikin scrolling Instagram atau swipe menu terasa lembut, nggak kaku. Perbedaan refresh rate 60Hz vs 120Hz paling terasa saat gerak cepat, seperti main game FPS atau video action. Mau HP murah dengan 120Hz? Cek POCO M7 Rp2 jutaan dengan 144Hz untuk opsi budget.
Pengalaman Visual: 60Hz vs 120Hz
Layar 60Hz oke buat chatting atau baca berita—transisi cukup halus. Tapi, 120Hz bikin semuanya beda: animasi mengalir, nggak ada jeda kasar. Mata lebih nyaman, terutama lama pakai HP. Motion blur minim, bikin objek bergerak terlihat tajam. Di 60Hz, scrolling terasa “tersendat”; di 120Hz, seperti air mengalir. Perbedaan refresh rate 60Hz vs 120Hz ini paling kentara di konten dinamis.
Untuk produktivitas, 120Hz bantu editing atau desain dengan presisi lebih baik. Bandingkan dengan laptop premium seperti MacBook Air M3 vs Pro M3 Max kalau butuh layar halus untuk kerja serius.
Dampak pada Gaming
Gaming adalah arena di mana perbedaan refresh rate 60Hz vs 120Hz paling terasa. Game seperti PUBG Mobile atau COD Mobile dukung 120fps di layar 120Hz, bikin gerakan lancar tanpa blur. Respons sentuhan lebih cepat, kasih edge kompetitif—bidikan akurat, nggak ada lag visual.
Di 60Hz, frame rate cap di 60fps, bikin game terasa kurang imersif. 120Hz kurangi input lag, ideal buat esports. Tapi, butuh chipset kuat biar manfaat maksimal. Untuk HP gaming murah, cek Xiaomi 15 Ultra dengan refresh rate tinggi dan performa beast.
Pengaruh ke Baterai
Refresh rate tinggi boros daya—120Hz butuh energi lebih buat update frame dobel. Di 60Hz, baterai tahan lebih lama; 120Hz bisa kurangi 10-20% endurance. Tapi, teknologi adaptive refresh rate di 2025 bantu: layar otomatis turun ke 60Hz saat baca teks, naik ke 120Hz saat game. Ini hemat energi tanpa korbankan pengalaman. Perbedaan refresh rate 60Hz vs 120Hz ini trade-off: halus vs awet. Pilih sesuai prioritas—kalau baterai krusial, 60Hz cukup.
Keunggulan 120Hz
- Animasi halus, responsif.
- Motion blur minim, nyaman mata.
- Gaming imersif, sentuhan cepat.
- Multimedia lebih natural.
Kapan 60Hz Cukup?
60Hz masih andal buat chatting, browsing, atau video biasa—hemat baterai dan murah. Kalau Anda nggak sering game atau scroll intens, 60Hz nggak kalah. Layar AMOLED 60Hz bahkan kasih warna lebih tajam daripada LCD 120Hz. Perbedaan refresh rate 60Hz vs 120Hz nggak selalu wajib, tergantung kebutuhan.
Perbedaan Nyata
Nggak semua mata bedain 60Hz dan 120Hz langsung, tapi setelah biasa, balik ke 60Hz terasa lambat. Scrolling kaku, animasi tersendat. 120Hz bikin HP terasa “hidup”. Di 2025, 120Hz jadi standar mid-range, 60Hz buat entry-level.
Dampak Produktivitas & Kreativitas
120Hz bantu mengetik lebih akurat, gulir dokumen stabil tanpa ghosting. Buat kreator, editing atau desain lebih presisi—objek bergerak tajam. Perbedaan refresh rate 60Hz vs 120Hz ini bikin workflow lebih efisien, mata nggak cepat capek.
Evolusi Teknologi Refresh Rate
Dulu 60Hz standar, kini 90Hz/120Hz umum, bahkan 144Hz/165Hz buat gaming ekstrem. Produsen seperti Samsung dan Xiaomi tambah adaptive rate untuk hemat baterai. Di 2025, refresh rate nggak lagi gimmick—ini esensial buat user experience.
Faktor Lain Kualitas Layar
Refresh rate penting, tapi resolusi, panel (AMOLED/LCD), brightness, dan warna juga berperan. AMOLED 60Hz bisa lebih tajam daripada LCD 120Hz. Perbedaan refresh rate 60Hz vs 120Hz harus dilihat holistik.
Layak Upgrade ke 120Hz?
Kalau Anda gamer atau suka tampilan halus, ya—120Hz worth it. Buat harian ringan, 60Hz hemat dan cukup. Perbedaan refresh rate 60Hz vs 120Hz tergantung budget dan kebiasaan.
Perbedaan refresh rate 60Hz vs 120Hz di smartphone 2025 adalah halus vs efisien. 120Hz unggul di gaming, multimedia, dan kenyamanan mata dengan latensi rendah. 60Hz cukup buat dasar, hemat baterai. Pilih sesuai kebutuhan—jangan tergiur angka saja. Di 2025, 120Hz makin standar, tapi 60Hz tetap relevan untuk budget-conscious.
Punya pengalaman 120Hz vs 60Hz? Tulis di kolom komentar dan share artikel ini!(*)