Emosi Justin Hubner Usai Kekalahan Timnas Indonesia: Sumardji Akui Ada Ketegangan di Ruang Ganti

Arazone

Tengahviral.com, Jakarta – Usai kekalahan Timnas Indonesia dari Arab Saudi dan Irak di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026, suasana ruang ganti skuad Garuda dikabarkan memanas. Sorotan publik pun mengarah pada bek muda Justin Hubner yang sempat meluapkan kekecewaannya lewat media sosial. Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, akhirnya buka suara untuk meluruskan situasi tersebut dan menegaskan bahwa kondisi internal tim kini sudah kembali terkendali.

Kekalahan beruntun dari dua tim kuat Asia itu menjadi akhir pahit perjalanan skuad asuhan Patrick Kluivert di babak kualifikasi. Indonesia harus menelan hasil 2-3 melawan Arab Saudi dan kalah tipis 0-1 dari Irak lewat gol tunggal Zidane Iqbal. Rentetan hasil itu tak hanya menimbulkan kekecewaan di kalangan suporter, tetapi juga memunculkan berbagai spekulasi mengenai dinamika internal tim.

Di tengah tekanan besar publik dan desakan mundur terhadap Kluivert, muncul kisah emosional dari Justin Hubner, pemain keturunan Belanda yang kini memperkuat klub Fortuna Sittard. Ia menjadi perbincangan panas setelah mengunggah tulisan bernada kekecewaan karena tidak dimainkan saat melawan Arab Saudi.

Justin Hubner Unggah Sindiran dan Akhirnya Minta Maaf

Setelah pertandingan melawan Arab Saudi, Justin Hubner mencuri perhatian publik karena tidak diturunkan sama sekali. Ia kemudian mengunggah tulisan di akun Instagram-nya yang dinilai sebagai sindiran terhadap keputusan pelatih.

Namun, tidak lama setelah unggahan itu ramai dibicarakan, Hubner segera menghapus postingan tersebut dan menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada seluruh pihak yang merasa dirugikan.

“Setelah unggahan kemarin, saya benar-benar ingin meminta maaf kepada seluruh rekan setim, staf, dan seluruh negeri,” tulis Hubner.

“Itu adalah keputusan emosional yang tidak seharusnya terjadi. Saya selalu ingin yang terbaik untuk Timnas dan negara ini. Mari fokus ke laga berikutnya melawan Irak,” lanjutnya.

Meski permintaan maaf sudah disampaikan, peristiwa tersebut tetap menimbulkan spekulasi adanya gesekan internal di tubuh Timnas Indonesia menjelang laga kontra Irak.

Sumardji Akui Ada Ketegangan, tapi Nilai Itu Wajar

Saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, manajer tim Sumardji akhirnya memberikan klarifikasi resmi di hadapan awak media. Ia mengakui bahwa ruang ganti skuad Garuda memang sempat diwarnai ketegangan setelah hasil kurang memuaskan di dua laga terakhir.

“Kalau bicara soal ruang ganti, setiap kali tim kalah pasti ada situasi yang sulit,” ujar Sumardji. “Memang kemarin ada sedikit persoalan seperti yang disampaikan Justin. Tapi apa yang dia bilang itu ada benarnya dan ada yang tidak benar.”

Sumardji menilai sisi positif dari tindakan emosional Hubner adalah bentuk semangat nasionalisme yang tinggi. Menurutnya, pemain muda itu menunjukkan kepedulian dan rasa tanggung jawab besar terhadap tim nasional.

“Benarnya, dia merasa terpanggil secara patriotik — kenapa kita kalah dari Arab Saudi? Itu menunjukkan semangatnya,” tambah Sumardji.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa menyampaikan kekecewaan melalui media sosial bukanlah langkah tepat. “Salahnya, kenapa harus disampaikan ke publik? Harusnya dibicarakan secara internal. Tapi saya sudah bicara langsung dengan Justin, dan dia juga sudah mengunggah permintaan maaf,” jelasnya.

Dicoret dari Laga Melawan Irak

Walaupun sudah menunjukkan penyesalan, tindakan emosional Hubner tetap mendapat konsekuensi. Ia dicoret dari daftar pemain untuk laga terakhir melawan Irak dan tidak dimasukkan ke bangku cadangan.

Langkah ini diambil tim pelatih sebagai bentuk penegakan disiplin dan untuk mencegah konflik lanjutan di ruang ganti. Sejumlah sumber menyebut keputusan itu juga bertujuan menjaga kehormatan tim nasional menjelang akhir kualifikasi.

Sumardji mengakui bahwa keputusan tersebut berat karena Hubner merupakan pemain dengan potensi besar di lini belakang. Namun, menurutnya, etika dan kedisiplinan harus tetap dijunjung tinggi di lingkungan Timnas Indonesia.

Evaluasi untuk Pelatih dan Pemain Timnas

Setelah menuntaskan agenda internasional bulan Oktober, seluruh pemain telah kembali ke klub masing-masing. Belum ada kepastian soal jadwal jeda internasional bulan November, namun PSSI diperkirakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pelatih Patrick Kluivert maupun para pemain.

“Yang penting sekarang semua introspeksi. Baik pemain, pelatih, maupun manajemen. Timnas adalah milik bangsa, jadi kita harus sama-sama menjaga kehormatan ini,” tegas Sumardji.

Ia berharap insiden ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar lebih profesional dan menjaga keharmonisan tim. Menurutnya, emosi adalah hal wajar dalam sepak bola, tetapi harus disalurkan dengan cara yang benar.

Semangat Nasionalisme yang Perlu Dijaga

Kasus Justin Hubner menjadi cerminan betapa tingginya tekanan dan ekspektasi terhadap Timnas Indonesia. Dalam atmosfer penuh emosi dan kebanggaan nasional, setiap pemain dituntut menjaga keseimbangan antara semangat patriotik dan kedewasaan sikap.

Sumardji memastikan bahwa kondisi ruang ganti kini sudah kondusif dan komunikasi antara pemain serta pelatih berjalan baik. Ia juga menegaskan bahwa fokus utama ke depan adalah membangun kembali kepercayaan publik terhadap performa Garuda.

“Semua sudah selesai secara internal. Tidak ada lagi masalah di dalam tim. Kita akan persiapkan langkah berikutnya dengan lebih matang,” ujarnya menutup pernyataan.

Momen ini menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola, kemenangan bukan hanya ditentukan di lapangan, tetapi juga oleh kedisiplinan dan soliditas tim di balik layar.(*)

Bagikan artikel ini
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version