Tari Bedhaya
pinimg.com

Tari Bedhaya Warisan Budaya dari Keraton Kasunanan Surakarta

Posted on

Tari bedhaya ketawang merupakan salah satu tarian sakral yang dianggap sebagai lambang kebesaran raja. Dimana dipertunjukkan saat penobatan dan peringatan kenaikan tahta raja di Kasunanan Surakarta.

Tari tradisional ini mempunyai hubungan erat dengan upacara adat, religi dan percintaan Raja Mataram dengan Kanjeng Ratu Kidul.

Tarian ini menceritakan tentang dalam pertapaan Panembahan Senopati yang bertemu dan bercinta dengan Ratu Kencanasari atau dikenal Kanjeng Ratu Kidul.

Nama Bedhaya Ketawang diambil dari kata bedhaya artinya “penari wanita di istana atau keraton”. Sedangkan ketawang artinya “langit” (identik dengan sesuatu yang tinggi, keluhuran, dan kemuliaan).

Tarian ini menjadi sakral yang suci sebab menyangkut ketuhanan atau segala sesuatu yang nggak akan terjadi tanpa kehendak dari Tuhan yang Maha Esa.

Sementara itu, ketawang melambangkan sesuatu yang tinggi, suci dan tempat tinggal para dewa. Bahkan penarinya pun dilambangkan seperti letak bintang kalajengking yang berjumlah 7-9 orang dengan menggunakan kostum senada.

Sebenarnya Gimana Sih Sejarah Tari Bedhaya?

Sebenarnya Gimana Sih Sejarah Tari Bedhaya
pariwisataindonesia.id

Tarian ini berawal dari Sultan Agung (1613-1645) yang memerintah Kesultanan Mataram pada tahun 1613-1645. Saat itu, Sultan Agung sedang melakukan laku semedi dan tiba-tiba terdengar suara senandung yang berasal dari langit.

Ia pun terkesima sehingga memanggil pengawalnya dan menjelaskan apa yang terjadi. Oleh karena itulah kenapa Sultan Agung menciptakan tarian yang diberi nama Bedhaya Ketawang.

Artikel Menarik:  Kerajaan Champa: Sejarah dan Budaya yang Menawan

Namun ada juga yang mengatakan bahwa tari bedhaya berawal dari Panembahan Senopati yang bertemu dan menikah dengan Kanjeng Ratu Kidul.

Setelah disepakati Perjanjian Giyanti di tahun 1755, warisan Kesultanan Mataram pun dibagikan. Warisannya bukan cuma harta benda dan wilayah saja, tapi ada juga budaya.

Pada akhirnya, tari ini diberikan kepada Kasunanan Surakarta dan digelar saat upacara penobatan atau peringatan kenaikan tahta Raja Kasunanan Surakarta.

Apa Saja Makna Pola Lantai Tari Bedhaya?

Apa Saja Makna Pola Lantai Tari Bedhaya
pinimg.com

Sama seperti tari banyuwangi, tari bedhaya juga memiliki pola lantai tersendiri.Misalnya seperti pola lantai gawang monitor mabur, jejer wayang, urut kacang, kalajengking, gawang perang, dan tiga-tiga.

Pola lantai tersebut dikenal dengan nama rakit lajur yang mengisahkan lima unsur dalam diri diri manusia, yakni cahaya, rasa, sukma, nafsu dan perilaku.

Sementara itu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh setiap penarinya, yakni penari harus seorang gadis suci yang tidak sedang menstruasi.

Jika sedang menstruasi, maka penari harus izin dulu kepada Kanjeng Ratu Kidul dengan melakukan caos dahar di panggung Sanggabuwana di Keraton Surakarta.

Hal tersebut dilakukan dengan berpuasa selama beberapa hari menjelang pertunjukan. Saat latihan dimulai, Kanjeng Ratu Kidul akan datang kalau ada penari yang gerakannya kurang benar.

Pengiring Tari Bedhaya Ketawang Apa Saja?

Pengiring Tari Bedhaya Ketawang Apa Saja
i0.wp.com

Saat pementasan, biasanya tarian ini diiringi dengan gending ketawang gede yang bernada pelog. Instrumen yang digunakan seperti kethuk, kenong, gong, kendang, kemanak dan lain sebagainya.

Sementara itu, tari ini dibagi menjadi tiga babak. Di tengah tarian ini nantinya, nada gending akan berubah menjadi slendro selama dua kali. Kemudian, kembali lagi ke nada pelog sampai pementasan berakhir.

Artikel Menarik:  Makanan Khas Ponorogo: Perpaduan Rasa yang Memikat Lidah

Bahkan diiringi juga dengan tembang yang mengisahkan tentang curahan hati sang ratu kepada raja.

Properti Apa yang di pakai Tari Bedhaya Ketawang?

Properti
kratonjogja.id

Dalam pementasan tari ini, penari harus menggunakan busana dan properti khusus,antara lain yaitu:

  • Dodot ageng, busana penari mirip dengan baju basahan. Biasanya dominan warna hijau dan digunakan oleh pengantin wanita Jawa. Kemudian dilengkapi juga dengan kain cinde dan ikat pinggang dari sampur cindhe motif cakar warna merah.
  • Gelungan bokor mengkurep, gelungan rambut yang berbentuk mangkuk terbalik dan ukurannya cukup besar daripada model sanggul Yogyakarta.
  • Centhung, sepasang hiasan kepala yang berbentuk gapura.
  • Garuda mungkur, digunakan di bagian bawah sanggul bokor mengkurep dan dibuat dari bahan suasa yang bertaburan intan.
  • Perhiasan seperti cincin, gelang dan bros yang dibuat dari logam berwarna keemasan.
  • Sisir jeram.
  • Cunduk mentul, aksesori seperti bunga goyang berjumlah 9 yang mengisahkan walisongo.
  • Tiba dhadha, bunga melati yang dirangkai untuk hiasan gelungan yang menjuntai hingga dada di bagian sisi kanan.

Apa Saja Keunikan Tarian Bedhaya?

Keunikan
wordpress.com

Berikut beberapa keunikan yang dimiliki tari khas keraton Kasunanan Surakarta, yaitu:

1. Dipentaskan Saat Kenaikan Tahta Raja

Setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, harta warisan Kesultanan Mataram dibagi kepada Pakubuwono III dan Hamengkubuwono I.

Hasilnya, Tarian ini diberikan kepada Kasunanan Surakarta, dimana di kembangkan dan digunakan sebagai pertunjukan saat penobatan upacara kenaikan tahta Kasunanan Surakarta.

2. Ekspresi Rasa Cinta Nyi Roro Kidul

Tari ini mengisahkan hubungan asmara Nyi Roro Kidul dengan raja-raja Mataram. Lirik lagu dalam musik pengiringnya berisi curahan hati Nyi Roro Kidul kepada sang raja.

Satu-satunya hal menonjol yaitu riasan penari yang mirip seperti mempelai wanita yang dipertemukan dengan calon pasangannya. Di setiap penampilan, biasanya tari ini ditampilkan oleh 9 orang perempuan.

Artikel Menarik:  Yuk Kenali 5 Tari Berpasangan yang Ada di Indonesia

Masyarakat setempat percaya bahwa, Nyi Roro Kidul akan datang secara gaib di setiap pementasan untuk menjadi penari ke-10.

Perlu diketahui bahwa tari bedhaya salah satu tarian sakral yang dimainkan saat acara-acara tertentu. Bahkan penarinya pun nggak berasal dari sembarang orang. Jadi butuh banyak latihan bersama Nyi Roro Kidul untuk menguasai tarian ini.