Tengahviral.com – Secara umum, jepen merupakan salah satu tari yang berasal dari Kutai Kartanegara, sebuah kota yang berada di pulau Kalimantan Timur. Namun tarian ini mulai tercipta di pinggiran sungai Mahakam.
Budaya setempat terlihat sangat kental, bahkan unsur budaya islam dan melayu pun sudah tergambar dengan jelas.
Perpaduan dua budaya tersebut pastinya akan menghasilkan tarian dengan ragam gerak dinamis dan energik.
Sejarah Tari Jepen
Pada awalnya, tarian ini hanya hiburan yang dibawakan muda-mudi dalam acara pengobatan raja kesultanan Kutai Kartanegara di Tenggarong.
Pada tahun 1970 tarian ini sudah mulai berkembang menjadi tarian dalam rangka untuk menyambut tamu penting, mengisi acara hari besar seperti HUT Provinsi Kalimantan Timur, HUT Kota Tenggarong dan HUT kota Samarinda.
Tarian ini menggambarkan seorang gadis suku kutai yang tinggal di pedesaan dan rutinitasnya hanya berladang. Sebelum fajar, biasanya para gadis akan mulai menebar benihnya.
Kemudian, mereka menanam padi dengan penuh ketekunan dan kerja keras. Mereka juga berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mendapatkan hasil terbaik atas apa yang yang ditanam.
Saat panen telah tiba, mereka pun bahagia dan merayakannya dengan pesta panen.
Jenis-Jenis Tari Jepen
Dari dulu sampai sekarang, tarian ini sering dimainkan oleh muda-mudi, baik berpasangan maupun tunggal. Tarian ini dibagi menjadi dua jenis, antara lain yaitu:
1. Tari Jepen Eroh
Dalam Bahasa Kutai, ‘eroh’ artinya ramai dan gembira. Jenis tari ini tergolong dalam tari kreasi yang nggak meninggalkan unsur gerakan aslinya.
Meski begitu, tarian ini juga dibagi menjadi beberapa ragam seperti ragam penghormatan, anak dan lain sebagainya.
2. Tari Jepen Genjoh Mahakam
Jenis tari ini termasuk tari kreasi yang seluruh gerakannya hampir mengacu pada tari jepen. Tarian ini mempresentasikan kebudayaan melayu dan gerakannya ada yang bergelombang.
Jenis tari ini sering ditampilkan dalam berbagai acara kebudayaan seperti pernikahan, penyambutan tamu, upacara adat dan lain sebagainya. Busana yang digunakan pun mengandung unsur kebudayaan Melayu yang sangat kental.
Properti Tari Jepen
Tentu saja properti sangat penting dalam sebuah tarian. Begitu juga dengan tarian ini yang mempunyai daftar properti. Properti yang digunakan tersebut, yaitu:
1. Kostum Penari
Properti ini digunakan penari untuk menutupi badan. Selain itu, properti ini juga memberi nuansa cerita ke dalam tariannya. Jadi penerapannya harus menyeluruh dan mendetail sesuai dengan aspek yang dibutuhkan.
Sementara itu, penari juga menggunakan atasan rok yang disesuaikan dengan baju. Untuk warnanya nggak ada aturan khusus, namun warna kostum yang sering digunakan yaitu merah, ungu dan hijau.
2. Selendang
Dalam tarian ini, selendang biasanya dipakai penari di bagian pinggang. Pada proses pemasangan, terdapat sisi kanan dan kiri selendang yang panjangnya setara. Properti sangat penting sebab akan digerakan oleh penari.
Untuk warnanya disesuaikan dengan warna kostum yang digunakan penari.
3. Make Up
Make up adalah salah satu properti penting dalam tarian jepen. Dengan memakai make up, karakter penari pun tergambar dengan jelas.
Tarian ini membutuhkan make up yang pas supaya penari dapat menampilkan kesan cerita yang diangkat.
Kalau dibandingkan dengan make up tari lainnya, make up tarian ini jauh lebih sederhana. Sebab, komponennya nggak terlalu tebal dan terlihat natural.
4. Alat Musik
Secara umum, tarian ini diiringi dengan musik tingkilan. Untuk alat musik yang digunakan sangat beragam seperti gendang, gambus, biola dan ketipung. Semua alat musik tersebut dibunyikan sehingga menghasilkan susunan musik yang menarik.
Alunan musik sangatlah penting untuk tarian, sebab penari akan memakainya untuk acuan dalam menggerakkan badan. Selain itu, susunan musik tingkilan yang menarik pastinya membuat penonton menjadi lebih terhibur.
Gerakan Tari Jepen
Tari Jepen menjadi salah satu tarian yang menggambarkan kebudayaan Melayu yang atraktif, dinamis, energik dan bersahaja. Gerakannya sama seperti tari Melayu Zapin, Bedana dan Dana.
Jenis gerakannya akan menghadirkan beragam gerakan yang berbeda, namun disesuaikan juga dengan komponen makna dan simbol dalam tariannya.
Dalam tarian ini terdapat gerakan penghormatan, samba penuh, gelombang, taktim, samba setengah, seluang mudik, dan jalan kenyak. Semua jenis gerakan tersebut akan ditampilkan penari dengan terstruktur dan sistematis.
Kita sebagai penerus budaya bangsa harus tau sejarah dan asal muasal dari suatu kebudayaan di Indonesia. Jadi jangan sampai kehilangan salah satu kebudayaan karena nggak tahu asal usulnya sehingga bangsa lain mudah mengakui kebudayaan dari nusantara ini.(*)
