Tari Gantar
palangkaraya.go.id

Tari Gantar yang Menjadi Kesenian dari Pemuda Suku Dayak

Posted on

Gantar adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Tarian ini menggambarkan tentang pergaulan muda mudi yang biasa tampil dalam upacara selamatan untuk memohon kepada Dewi Sri (Dewi Padi).

Setelah tarian ini ditampilkan, terdapat seekor kerbau disembelih sebagai korban. Masyarakat Dayak percaya bahwa kalau darah kerbau yang disembelih menyembur sangat deras, artinya hasil panen akan berlimpah.

Selain itu, tarian ini juga melambangkan kegembiraan dan keramahan Suku Dayak saat menyambut tamu yang sedang berkunjung. Bahkan, mereka pun diajak menari bersama dengan penari Dayak.

Sejarah Tari Gantar Gimana Sih?

Sejarah Tari Gantar Gimana Sih
wikimedia.org

Sejarah tari ini berkaitan dengan mitos yang sudah berkembang di masyarakat Dayak, daerah Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Mitosnya mengisahkan tentang kehidupan para Dewa di Negeri Dewa atau Nayu (negeri di atas langit) yang dinamakan Negeri Oteng Doi.

Dimana tarian ini muncul sebagai buntut prahara pada keluarga Oling Besi Oling Bayatn.

Awalnya, Dolonong Utak membunuh Oling Besi supaya ia bisa merebut dan menikahi istrinya.

Karena rasa takut, Dolonong Utak pun diterima sebagai suami pengganti.

Tapi, kedua putri Oling Besi bernama Dewi Ruda dan Bela nggak terima dan mereka melakukan aksi balas dendam. Pada akhirnya 

Dolonog Utak berhasil dibunuh oleh Dewi Rudra dan Bela dengan senjata sumpit.

Artikel Menarik:  Makanan Khas Kamboja: Nikmati Kuliner dari Tanah Khmer

Karena merasa bahagian, kedua Dewi pun menarikan sebuah tarian menggunakan alat musik dari bambu yang berisi biji-bijian.

Dari kejadian itulah diketahui adanya seorang manusia bernama Klip yang bekerja sama dengan sang Dewi untuk nggak memebeberkan peristiwa tersebut. Namun dengan syarat tarian itu harus diajarkan kepada klip.

Setelah itu, tarian tersebut mulai berkembang secara turun temurun dikalangan suku Dayak Tunjung dan Benuaq yang diberi nama gantar. 

Artikel terkait: Tari Driasmara

Apa Saja Jenis-Jenis Tari Gantar

Apa Saja Jenis-Jenis Tari Gantar
detik.net.id

Secara umum, tarian ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Tari Gantar Busai

Tarian ini membawa sepotong bambu yang berisi biji-bijian. Nantinya, bambu tersebut dipegang dengan tangan kanan. Saat penari menari, tangan kiri yang kosong akan melambai-lambai dengan irama yang sudah ditentukan.

Sehingga ketika bambu digerakkan akan mengeluarkan bunyi gemerincing. Namun perlu diketahui bahwa, jumlah bambu di sesuaikan dengan jumlah penari.

2. Gantar Rayatn

Jenis tari ini menggunakan kayu panjang dan dibagian ujungnya diikat menggunakan tengkorak manusia. Kemudian tengkorak tersebut dibungkus dengan kain merah dan dihiasi dengan Ibus.

Nantinya, penari akan berkeliling sambil bernyanyi dengan pinggang yang masih terikat mandau.

3. Gantar Kusak

Pada tari gantar kusak, para penari akan menggunakan dua peralatan, yaitu senak ata tongkat yang dipegang di tangan kiri. Kemudian tangan kanan memegang bambu yang berisi biji-bijian.

Properti dalam Tari Gantar Apa Saja?

Properti dalam Tari Gantar Apa Saja
maknanews.com

Properti kesenian tentu menjadi salah satu ciri khas dari berbagai daerah. Begitu pun tari gantar yang mempunyai properti dalam pertunjukkan tariannya.

Apa saja sih properti yang digunakan tarian ini? Yuk simak penjelasannya!

Artikel Menarik:  Makanan Khas Dayak: Nikmati Kelezatan dan Khasiatnya

1. Sanak

Sanak salah satu properti pertama yang menjadi ciri khas dari tarian ini. Pada dasarnya sanak merupakan tongkat panjang dengan ukiran yang khas. Biasanya dipegang penari sesuai dengan gerakan tarian tersebut.

2. Kusak

Kusak yaitu sebuah bambu yang isinya biji-bijian atau bisa dianggap sebagai benih padi yang akan ditanam. Saat menari, penari akan mengambil biji dari properti ini untuk menggambarkan penari yang sedang menanam padi.

3. Pesapu

Properti ini akan digunakan penari pria sebagai ikat kepala. Dimana terbuat dari kain batik khas suku Dayak.

4. Gantar

Properti terakhir yaitu gantar yang fungsinya sama seperti kusak sebagai tongkat panjang. Bedanya, di ujung properti ini dipasang kepala manusia sebagai lambang kemenangan zaman dulu.

Filosofi, Makna dan Fungsi Tari Gantar

Filosofi, Makna Dan Fungsi
selasar.com

Tari gantar salah satu tari yang mengandung filosofi sakral, yaitu untuk upacara penyambutan pahlawan selepas perang.

Berdasarkan gerakan dan propertinya, biasanya tari ini dimainkan dalam upacara menanam padi, sebab maknanya menggambarkan proses penanamannya.

Prosesnya digambarkan melalui rangkaian menutup lubang menggunakan tongkat (gantar) dan ditaburi benih dari bambu yang isinya biji-bijian.

Biasanya tarian ini dibawa dengan suasana bahagia sehingga menjadi simbol kegembiraan dan keramahtamahan masyarakat Dayak. Sementara itu, tarian ini mempunyai fungsi seperti:

  • Tari pergaulan para remaja di suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung.
  • Tari penyambutan tamu-tamu kehormatan.
  • Tarian dalam ritual adat seperti saat tanam padi.

Demikianlah penjelasan tari gantar yang menjadi kesenian tari dari muda mudi suku Dayak. Selain untuk menyambut tamu, tarian ini juga melambangkan kegembiraan dengan ciri khas dan keunikannya masing-masing. Tentu saja hal tersebut harus terus dilestarikan agar tidak punah.

Artikel Menarik:  Nikmati 10 Makanan Ringan Kekinian yang Gurih di Setiap Gigitan